Senin, 12 Juli 2010

Peranan GINSENG dalam Dunia Kesehatan

Ginseng Kop
Mengenal Ginseng :
Terdapat 2 jenis Ginseng, yang diketahui antara lain yaitu :Ginseng 2
  1. Panax ginseng, atau disebut juga dengan Ginseng Asia, Ginseng Korea atau  Ginseng Cina.
  2. Panax quinquefolius, disebut juga sebagai Ginseng Amerika, Ginseng Canada, atau Ginseng Amerika Utara.
Berdasarkan ilmu pengobatan tradisional Cina, keduanya memiliki khasiat yang unik, terutama dalam hal pemulihan sakit-penyakit. Perbedaannya adalah, kalau Ginseng Amerika, sifatnya “mendinginkan” tepat untuk menurunkan demam dan memperbaiki gangguan saluran pernapasan, sedangkan Ginseng Asia, bersifat “memanaskan” tepat untuk memperbaiki gangguan sistem sirkulasi darah.   Komponen aktif (zat aktif) dari Ginseng tersebut di atas adalah senyawa “Ginsenoside” yaitu senyawa yang sifatnya menyerupai hormon “Steroid”.
Golongan Ginseng yang kebanyakan dipasarkan di Indonesia adalah jenis Ginseng Asia atau “Panax Ginseng” jenis ini jugalah yang diproduksi oleh perusahaan makanan kesehatan & supplement terkemukan di Asia “Diamond Interest International” dalam bentuk ekstrak – akar.
Tujuan penggunaan Ginseng
Sesuai dari nama asalnya “Panax” (bahasa Yunani) yang artinya adalah “Pemulihan menyeluruh”.  Oleh ahli kesehatan Cina, Ginseng dianggap sebagai penyelaras seluruh organ tubuh manusia, dan oleh sebagian ahli kesehatan pada umumnya, Ginseng digunakan sebagai pemulih dan untuk mengembalikan fungsi organ tubuh yang mulai melemah. Karena itu sejak dahulu mereka sudah mengupayakan ekstraknya yang diambil dari akar untuk tujuan “Meningkatkan kekuatan Organ tubuh” secara alami.
  • Memperbaiki tampilan Fisik dan Mental
    Ginseng merupakan suatu Adaptogen, yaitu memiliki khasiat meningkatkan daya tahan tubuh (secara fisik, biokimiawi dan zat polusi – racun). Ginseng secara umum membangun energi dan stamina tubuh secara menyeluruh. Selain itu juga terjadi perbaikan emosi (mood) dan tampilan diri.
  • Meningkatkan sistem Imunitas tubuh
    Dari uji terhadap 300 orang yang dalam jangka 1 tahun, sering menderita pilek/demam, telah mengalami penurunan jumlah kali menderita secara berbeda bermakna, setelah diberi konsumsi Ginseng selama 4 bulan berturut turut. Uji ini melibatkan 2 kelompok yaitu kelompok yang menggunakan Ginseng dan kelompok plasebo. Pengujian sejenis ini sebenarnya sudah banyak dilakukan namun, oleh sejumlah pakar kesehatan masih saja dianggap sesuatu yang fiktif.
  • Menurunkan kadar Gula darah pada kasus Diabetes (kencing manis)
    Penelitian ‘Panax Ginseng’ dengan menggunakan dosis 200 mg. yang diberikan kepada 36 penderita baru kencing manis di dapat (diabetes type II),. selama 8 minggu pemberian, ternyata mengalami perbaikan (penurunan) kadar gula darah puasa yang sebelumnya tercatat tinggi.  Dosis tersebut di atas memberikan perbaikan pula terhadap nilai dari  hemoglobin A1C (yaitu test yang mengukur sebaik apa kontrol gula darah selama 3 bulan terakhir).
  • Memperbaiki masalah gangguan Disfungsi EreksiGinseng 3
    Uji yang dilakukan terhadap 90 penderita gangguan Ereksi, 60% dilaporkan mengalami perbaikan setelah mengkonsumsi ekstrak Ginseng, dibanding dengan yang menggunakan  plasebo, yaitu tercatat hanya 30% saja yang mengalami perbaikan.
  • Membantu perokok untuk berhenti dari Merokok
    Sudah lama diketahui bahwa “Nicotine” sebagai senyawa utama di dalam rokok dapat merangsang keluarnya Dopamine secara berlebih di dalam darah. Ginseng 43Dopamine adalah “Neurotransmiter” yang dapat meningkatkan rangsangan syaraf, sehingga dapat memberikan rasa nikmat setelah merokok. Tetapi inilah yang juga akan menyebabkan orang menjadi ketagihan. Ginseng menunjukan kerja yang mirip dengan nicotine, namun tidak menimbulkan ketagihan. Dan ketika seseorang berhenti untuk merokok, bersamaan dengan mengkonsumsi Ginseng, maka dia sama sekali tidak merasa ada perbedaannya.  Oleh sebab itu Ginseng kemudian dijadikan salah satu media untuk menghentikan kebiasaan merokok dengan lebih cepat tanpa mengalami keluhan.
Siapa saja yang tidak dianjurkan untuk mengkonsumsi Ginseng ?
Ibu hamil, menyusui dan anak anak, tidak dianjurkan untuk mengkonsumsi Ginseng.  Demikian pula sejumlah penderita dengan gangguan hormonal seperti pada penyakit endometriosis, uterine fibroid, serta pengidap kanker (payudara, indung telur, kandungan dan prostat).   Alasannya adalah karena Panax ginseng mempunyai efek estrogenik.Ginseng copy
Panax ginseng, dapat menurunkan frekwensi denyut dan meningkatkan kekuatan denyut jantung, sebab itu juga tidak dianjurkan untuk dikonsumsi oleh penderita lemah jantung, kecuali di bawah pengawasan yang baik oleh seorang dokter ahli.
Seperti dijelaskan di atas, bahwa Ginseng dapat menurunkan kadar gula darah, oleh sebab itu konsumsi Ginseng yang terutama ditujukan pada penderita Diabetes harus mendapat perhatian yang lebih hati hati, sebab penurunan gula darah yang berlebihan apalagi penderita juga minum obat anti diabetes lainnya, dapat memberikan efek ganda.
Ginseng dapat memperberat kasus insomnia (susah tidur), oleh sebab itu tidak dianjurkan untuk mengkonsumsi Ginseng pada penderita gangguan tidur.
Perhatikan bila ketika minum Ginseng dan mengalami gelisah, gemetar, sukar tidur, diare, sakit kepala, peningkatan tekanan darah dan jantung berdebar, segeralah menghentikan konsumsi Ginsengnya.
Siapa saja yang tepat untuk mengkonsumsi Ginseng ?
guinGinseng sebaiknya dikonsumsi oleh orang yang tidak memiliki riwayat gangguan organ sebelumnya, tujuannya untuk mempertahankan dan memperbaiki kelelahan yang ditimbulkan oleh akibat kerja, dan latihan olah raga yang berat.  Dan tidak ditujukan untuk mengobati sakit penyakit, kecuali di bawah pengawasan seorang dokter yang juga menguasai pengobatan menggunakan herbal (herbalist).
Dapatkah Ginseng dikonsumsi bersama dengan obat obatan ?
Sejumlah interaksi obat obatan yang mungkin terjadi ketika bersama sama dikonsumsi dengan Ginseng, dapat menimbulkan ‘efek ganda’ yang kurang 0000menguntungkan  penderita, seperti meningkatnya tekanan darah, melambatnya masa pembekuan darah, jantung yang semangkin berdebar, dan menurunnya kadar gula yang berlebihan. Juga dapat terjadi interaksi dengan obat obat penenang yang diberikan kepada penderita sakit Jiwa sehingga memungkinan timbulnya reaksi hiperaktivitas.
Apa Yang Lebih Hebat Dari GinsengSiapa yang menyangka kalau atlet Asia (Cina, Jepang, Korea) dengan postur tubuh yang lebih kecil dari atlet Amerika maupun Eropa, mampu menembus prestasi olah raga, dan menempatkan diri di 10 besar negara negara pengumpul medali emas terbanyak di laga Olympiade musim panas. Dan kita tak pernah menyangka kalau mereka adalah pengkonsumsi Ginseng.  Sementara itu para atlet Barat, berupaya untuk meningkatkan prestasi dan penampilan mereka dilaga yang sama dengan menggunakan obat perangsang yang dikenal dengan “Dopping” yaitu mengkonsumsi, atau menyuntikan senyawa Steroid ke dalam tubuh mereka.  Namun resikonya adalah ketika dilakukan test urine dan ternyata dinyatakan positif Steroid maka hasil perolehan juaranya dinyatakan batal (disqualifikasi), seperti yang pernah dialami oleh pelari 100m dari Canada (Ben Johnson), selanjutnya namanya dicoret untuk selamanya dari kancah laga pertandingan internasional. 0Sesungguhnya para atlet Cina, Korea dan Jepang juga melakukan hal yang sama, yaitu melakukan dopping, tetapi dengan mengkonsumsi Ginseng. Dan inilah yang sampai sekarang tidak dapat terdeteksi, sehingga juga tidak ada alasan untuk mendisqualifikasi atlet atlet tersebut.   Yang pasti, Ginseng dengan kandungan aktifnya yaitu senyawa Ginsenoside, dengan kerja yang serupa dengan hormon “Steroid” mampu melakukan perbaikan stamina, meningkatkan kekuatan otot dan daya tahan tubuh, dengan tanpa merusak fisik, biologis seperti 00apa yang terjadi pada pemakai obat perangsang Steroid.
Ginseng sangat tepat dikonsumsi oleh atlet atlet yang menginginkan peningkatan prestasi, tetapi secara alami akan membentuk tenaga, stamina yang tinggi secara menetap.
Cocok untuk dikonsumsi para Binaragawan, untuk menghasilkan pembentukan otot yang besar, kuat dan indah tanpa merusak fisik dan biologisnya.
Bagi awam yang memiliki aktifitas yang tinggi, kerap akan mengalami kelelahan, dan belum sampai waktu istirahat yang cukup terpenuhi, dia harus kembali bekerja keras dan seterusnya, sampai akhirnya akan menimbulkan berbagai kendala kesehatan. romantic-ideas-for-couplesAntara lain yang sering terganggu adalah masalah kemampuan “Ereksi” sehingga akan mengalami kendala yang cukup serius dalam hal kehidupan “Seksual”.  Ginseng, secara alami akan meningkatkan kekuatan fisik dan daya tahan tubuhnya, sehingga kemungkinan terjadi resiko kegagalan Ereksi karena kelelahan (Disfungsi ereksi) dapat dicegah, dan kehidupan Seksualnya secara bermakna dapat dipertahankan.
ginseng Kapsul DII
Dosis anjuran
Di dalam sejumlah penelitian, dosis standart yang digunakan adalah sebesar 200 mg ekstrak Panax Ginseng. Sedangkan setiap butir Ekstrak Panax Ginseng yang di Produksi oleh  Diamond Interest International adalah 300mg. Sehingga untuk konsumsi sehari harinya cukup 1 butir saja.
Sejumlah ahli pengobatan herbal, menganjurkan konsumsi Ginseng tidak lebih dari 3 minggu berturut turut, kemudian diikuti dengan jedah selama 1 – 2 minggu. Kemudian dapat mengkonsumsinya kembali dan seterusnya.

Kepustakaan :

  1. Choi HK et al. Clinical efficacy of Korean red ginseng for erectile dysfunction. International Journal of Impotence Research. 7.3 (1995):181-6.
  2. Predy GN et al. Efficacy of an extract of North American ginseng containing poly-furanosyl-pyranosyl-saccharides for preventing upper respiratory tract infections: a randomized controlled trial. CMAJ. 173.9 (2005):1043-8.
  3. Sotaniemi EA, Haapakoski E, Rautio A. Ginseng therapy in non-insulin-dependent diabetic patients. Diabetes Care 1995;18:1373-5.
  4. McElhaney JE et al. (2004). “A placebo-controlled trial of a proprietary extract of North American ginseng (CVT-E002) to prevent acute respiratory illness in institutionalized older adults”. J Am Geriatr Soc 52 (1): 13–19.
  5. Davydov M, Krikorian AD. (October 2000). “Eleutherococcus senticosus (Rupr. & Maxim.) Maxim. (Araliaceae) as an adaptogen: a closer look”. Journal of Ethnopharmacology 72 (3): 345–393.
  6. Lewis WH, Zenger VE, Lynch RG. (August 1983). “No adaptogen response of mice to ginseng and Eleutherococcus infusions”. Journal of Ethnopharmacology 8 (2): 209–214.
  7. Caso Marasco A, Vargas Ruiz R, Salas Villagomez A, Begona Infante C. (1996). “Double-blind study of a multivitamin complex supplemented with ginseng extract”. Drugs Exp Clin Res. 22 (6): 323–329.
  8. Shin HR, Kim JY, Yun TK, Morgan G, Vainio H (2000). “The cancer-preventive potential of Panax ginseng: a review of human and experimental evidence”. Cancer Causes Control 11 (6): 565–576
  9. Treasure, Jonathan. Medline & The Mainstream Manufacture of Misinformation 2006
  10. Stockley, IH (2002), Stockley’s Drug Interactions. 6th ed. London: Pharmaceutical Press.
  11. WHO (1999), “Radix Ginseng”, in,WHO Monographs on Selected Medicinal Plants, Geneva: World Health Organization, 168-182.
  12. Hong B; Ji YH; Hong JH; Nam KY; Ahn TY. A double-blind crossover study evaluating the efficacy of korean red ginseng in patients with erectile dysfunction: a preliminary report. J Urol. 2002; 168(5):2070-3 (ISSN: 0022-5347)Department of Urology, University of Ulsan College of Medicine, Asan Medical Center, Seoul, Korea
  13. Murphy and Lee Ginseng, sex behavior, and nitric oxide Ann N Y Acad Sci. 2002 May;962:372-7
  14. de Andrade E; de Mesquita AA; Claro Jde A; de Andrade PM; Ortiz V; Paranhos M; Srougi M. Study of the efficacy of Korean Red Ginseng in the treatment of erectile dysfunction. Sector of Sexual Medicine, Division of Urological Clinic of Sao Paulo University, Sao Paulo, Brazil.
  15. Lee, YJ. Ginsenoside-Rb1 acts as a weak phytoestrogen in MCF-7 human breast cancer cells,; Estrogen-like activity of ginsenoside Rg1 derived from Panax notoginseng. A ginsenoside-Rh1, ;a component of ginseng saponin, activates estrogen receptor in human breast carcinoma MCF-7 cells.
  16. Stephen Fulder, PhD “The Ginseng Book.”
  17. Fugh-Berman, Adriane. “Herb-drug interactions”. The Lancet 355 (9198): 134–138.
  18. Dan Bensky, Steven Clavey, Erich Stoger, and Andrew Gamble Chinese Herbal Medicine: Materia Medica, Third Edition 2004
  19. Hong B, Ji YH, Hong JH, Nam KY, Ahn TY. (2002). “A double-blind crossover study evaluating the efficacy of Korean red ginseng in patients with erectile dysfunction: a preliminary report”. Journal of Urology 168 (5): 20–21.
  20. Suh SO, Kroh M, Kim NR, Joh YG, Cho MY. (2002). “Effects of red ginseng upon postoperative immunity and survival in patients with stage III gastric cancer”. American Journal of Chinese Medicine. 30 (4): 483–94.
  21. Yun TK, Lee YS, Lee YH, Kim SI, Yun HY (2001). “Anticarcinogenic effect of Panax ginseng C.A. Meyer and identification of active compounds”. Journal of Korean Medical Science 16 (S): 6–18.
  22. Sung, Heungsup; Jung, You-Sun and Cho, Young-Keol (2009). “Beneficial Effects of a Combination of Korean Red Ginseng and Highly Active Antiretroviral Therapy in HIV-1-Infected Patients”. Clin. Vaccine Immunol..
  23. Winston, David; Maimes, Steven (2007). Adaptogens: Herbs for Strength, Stamina, and Stress Relief. Healing Arts Press.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar