Senin, 12 Juli 2010

Katarak Mata – Salah Satu Penyakit Degeneratif Yang Menyebabkan Kebutaan. Bagaimana Menghindarinya ?

Katarak 1
Latar belakang masalah
Katarak lensa mata, atau biasanya disebut dengan “Katarak”, merupakan penyakit Degenerasi, yang diderita pada kebanyakan Usia Lanjut (Lansia).  Kapan Katarak terjadi, tidak ada yang bisa menjelaskan.  Apakah Katarak harus terjadi pada setiap orang ? Jawabannya adalah “Ya”, tetapi apakah kejadian Katarak harus sampai terjadi gangguan pengelihatan ? Jawabannya “Tidak”.
Katarak 2Katarak lensa mata, adalah suatu proses terjadinya kekeruhan lensa mata, yang menyebabkan hilangnya daya tembus cahaya melalui lensa mata, sehingga menyebabkan gagalnya organ mata menerjemahkan bayangan gambar yang dilihatnya.  Proses kekeruhan yang terjadi pada lensa mata inilah yang selanjutnya dikatakan sebagai proses Degenerasi atau penurunan fungsi lensa mata, sehingga terjadi gangguan pengelihatan dan sampai dapat terjadi kebutaan.  Gangguan pengelihatan yang disebabkan oleh proses kekeruhan lensa mata ini tergantung pada cepat lambatnya perjalanan proses itu sendiri.  Kadang sedemikian lambatnya proses kekeruhan terjadi, sehingga seorang yang berusia di atas 80 tahun masih dapat melihat dengan jelas. Tetapi sebaliknya, sedemikian cepat proses kekeruhan itu terjadi, dengan segala akibatnya, pada usia di bawah 60 tahun sudah terjadi gangguan pengelihatan, bahkan telah menjadi buta.
Yang pasti proses Katarak (pengkeruhan lensa mata) terjadi seiring dengan bertambahnya usia seseorang, yang secara wajar, fungsi pengelihatannya masih tetap baik sampai akhir hidupnya.  Lalu yang kini menjadi masalah adalah ketika proses Katarak terjadi sedemikian cepat, sehingga seseorang mengalami gangguan pengelihatan, bahkan sampai menjadi buta akibat fungsi matanya buruk.  Inilah kemudian yang kita sebut dengan “Penyakit Katarak mata”.Apakah proses Katarak / pengeruhan lensa mata dapat kita hentikan atau hindari ? Jawabannya : “Tidak”, sebab proses katarak adalah proses alami yang pasti dialami oleh setiap manusia dalam hidupnya.  Tetapi yang dapat kita lakukan adalah melambatkan proses Katarak itu sedemikian rupa sehingga tidak sampai terjadi gangguan fungsi pengelihatan, sampai akhir hayat.
Hampir semua penderita Katarak tidak menyadari kalau ia sedang mengalami proses pengeruhan lensa mata, hal ini disebabkan karena prosesnya yang berjalan lambat, sehingga gangguan pengelihatannya juga terganggu secara berangsur dan masih dapat menyesuaikan diri dengan gangguannya tersebut.  Namun ketika sudah sampai pada saat yang kritis, dimana fungsi pengelihatannya sudah benar benar terganggu, barulah ia sadar kalau dirinya menderita Katarak.  Dan pada keadaan seperti ini tidak ada satu obatpun yang dapat mengembalikan kekeruhan lensanya untuk menjadi bening kembali, selain menunggu saatnya sampai terjadi kekeruhan yang total, agar dapat dilakukan tindakan operatif yaitu membuang lensa matanya dan menggantikannya dengan lensa buatan.  Dalam hal ini bisa dengan cara menanamkan lensa baru ke dalam mata, atau membantunya dengan menggunakan kaca mata.  Operasi Katarak tidak dapat memulihkan sepenuhnya ketajaman pengelihatan, tetapi hanya sebatas mengembalikan fungsi pengelihatan sebatas dapat melihat.  Masalah ini sering kemudian menjadi salah pengertian antara penderita dan dokter, karena disatu pihak penderita menuntut agar ketajaman pengelihatan dapat pulih seperti sedia kala, dilain pihak tidak ada jaminan dari satu dokter ahli mata manapun, untuk dapat mewujudkan tuntutan itu, karena seperti telah dijelaskan bahwa pengambilan lensa mata yang keruh (Operasi Katarak), hanyalah mengembalikan fungsi pengelihatan sebatas “Dapat melihat”, tetapi tidak memperbaiki ketajaman pengelihatan.
Sejumlah tanda dan tahapan gejala yang terjadi pada penderita Katarak :
1. Merasa gatal-gatal pada mata,
2. Air matanya mudah keluar,
3. Pada malam hari terjadi gangguan pengelihatan,
4. Tidak bisa menahan silaunya sinar matahari atau sinar lampu.
5. Melihat selaput seperti awan di depan penglihatannya.
6. Awan yang menutupi lensa mata semakin merapat dan menutup seluruh bagian mata.
7. Penderita akhirnya kehilangan penglihatannya.
Sampai tahapan ke – 4, penderita sering masih belum sadar kalau terjadi Katarak, dan baru ia ketahui setelah dilakukan pemeriksaan yang intensif ke dokter ahli mata. Dengan peralatan sederhana (lampu senter) seorang dokter umum baru bisa mendeteksi Katarak bila penderita sudah mengalami tahapan gejala ke – 5. Dan itupun tergantung pada kejelian dokter yang bersangkutan.  Dan biasanya awam yang memeriksakan gangguan pengelihatan akibat Katarak lensa mata, sudah berada pada tingkat yang lanjut (di atas tahapan ke 5).
Penyebab Katarak
Faktor penyebabnya cukup banyak, faktor yang ditemukan dan tercatat antara lain terbagi menjadi 3 kelompok yaitu :
Kelompok alami :
  • Faktor penuaan.
Kelompok kelainan bawaan/lahiriah/keturunan :
  • Faktor keturunan.
  • Cacat bawaan sejak lahir.
Kelompok trauma :
  • Mata tanpa pelindung terkena sinar matahari dalam waktu yang cukup lama.
  • Operasi mata sebelumnya.
  • Trauma (kecelakaan) pada mata.
Kelompok akibat penyakit lain (komplikasi/penyulit) :
  • Katarak yang terjadi pada bayi karena sang ibu terinfeksi virus pada saat hamil muda.
  • Masalah kesehatan lain, seperti pada Diabetes Mellitus (kencing manis).
  • Penggunaan obat2an tertentu, khususnya golongan Steroid.(Prednison)
Idiophatic :
  • Faktor-faktor lainya yang belum diketahui penyebabnya (Idiophatic).
Terbentuknya Katarak
Proses terjadinya Katarak adalah karena terjadinya perubahan komposisi Biokimiawi lensa. Perubahan Biokimiawi ini dapat terjadi secara alami yaitu akibat penuaan, tetapi bisa juga akibat hal lain seperti karena terjadinya kerusakan enzym (karena faktor keturunan, dan berbagai pengaruh dari luar seperti akibat polusi), trauma pada lensa, penyakit Kencing manis (Diabetes Mellitus), serta penggunaan obat obatan tertentu (golongan Steroid seperti Prednison) dalam jangka panjang.Katarak 3
Perubahan Biokimiawi yang terus berlangsung akan mengakibatkan timbulnya pengkabutan lensa. Pengkabutan lensa, menyerupai pencorengan minyak-gemuk diatas sebuah lensa kamera, hal mana dapat terjadi pada segala usia, namun paling sering nampak pada orang-orang yang berumur di atas usia 42 tahun.
Akhir akhir ini usia terjadinya Katarak lensa mata menjadi tidak menentu, ada beberapa faktor yang diduga menjadi penyebabnya, antara lain yang disebabkan oleh karena polusi udara-makanan/minuman (terbentuknya Radikal bebas).  Dan yang paling dianggap berperan disini adalah akibat “Radiasi sinar matahari”.Sejumlah bukti menunjukan bahwa radiasi UV (Ultra Violet) dapat mengkaburkan lensa, yaitu dengan membentuk fragmen-fragmen kimia yang sangat reaktif yang dikenal dengan “Radikal bebas“.  (Tipe radiasi ultraviolet dari sinar matahari disebut UVB yaitu jenis yang menyebabkan pelepuhan terbakar matahari dan kanker kulit.  Lensa mata mudah menyerap sinar-sinar ini).Selain radiasi UV, ternyata polusi lainnya seperti merokok, juga menunjuk peran yang sama, yaitu mengacaukan / mengganggu struktur lensa yang lembut.
Katarak 6A

Suatu Katarak dapat berkembang sedemikian lambatnya, sehingga seseorang tidak menyadari bahwa ia sedang mengalami Katarak.  Jika proses Katarak terjadi pada pinggiran luar dari lensa, mungkin ini tidak memberikan dampak perubahan dalam fungsi penglihatannya.  Tetapi jika pengkabutan terjadi dekat pusat (bagian tengah) lensa, maka akan berdampak dan mengganggu penglihatan yang jelas.Kaca Mata Hitam 1
Pencegahan
Pencegahan utama adalah mengontrol penyakit yang berhubungan dengan katarak dan menghindari faktor-faktor yang mempercepat terbentuknya katarak.
Menggunakan kaca mata hitam ketika berada di luar ruangan pada siang hari agar dapat mengurangi jumlah sinar UltraViolet yang masuk ke dalam mata. Berhenti merokok bisa mengurangi resiko terjadinya katarak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar