Senin, 12 Juli 2010

Kebutuhan Gizi Ibu Hamil dan Menyusui

Kop Ibu Menyusui
Oleh : dr. Zen Djaja, M.D.
Latar belakang masalah
Kehamilan adalah satu masa yang penting bagi seorang Wanita Produktif, dimana kehidupan yang dijalaninya menjadi semakin kompleks, dengan kehadiran ‘Jabang Bayi’ di dalam rahimnya. Lamanya  kehamilan berkisar antara 40-41 hamil1minggu, dan kebutuhan akan Energi, Gizi serta Kualitas hidupnya sangat menentukan “Kesehatan bayi” yang akan dilahirkannya, serta masa depan kehidupan selanjutnya (pertumbuhan & perkembangan). Sedangkan bagi ibu yang mengalami proses Kehamilan, Melahirkan, Menyusui, mempunyai kebutuhan akan Energi, Gizi serta Kualitas hidup yang tidak kalah pentingnya.
Ada satu prinsip dalam ilmu Kesehatan dulu dan sekarang, dimana pada waktu zaman dulu, Kesehatan Ibu dan Anak hanya berkisar pada keselamatan dari kehidupan keduanya. Tetapi prinsip yang dianut zaman modern, bukan lagi mempermasalahkan Keselamatan hidup saja, tetapi bagaimana keduanya memiliki masa depan yang cerah, dengan memiliki kehidupan yang bermutu. Agar semuanya ini terwujud, maka langkah awal yang perlu diperhatikan adalah bagaimana pemenuhan gizi bagi Ibu dan Anak dapat terpenuhi dengan baik, sejak ibu dalam persiapan kehamilan, masa kehamilan sampai persalinan, dan waktu menyusui. Dan tentunya akan berpengaruh pada Pembentukan, Pertumbuhan, Perkembangan Jabang bayi, serta Tumbuh dan Kembang bayi.
Pendapat bahwa wanita hamil “makan untuk dua orang ” sebagian besar sudah ditinggalkan, karena dalam hal kuantitas (jumlahnya) tidak terbukti demikian. Namun, kualitas (mutu) dari makanan yang dimakan selama kehamilan pantas mendapat perhatian khusus untuk meningkatkan kesehatan yang optimal, baik bagi ibu maupun anak. Prinsipnya adalah, pada waktu Hamil, zat makanan (Gizi), langsung diberikan oleh ibu kepada Jabang bayi, melalui perantara darah (yang diolah di dalam ari-ari), dan pada waktu menyusui anak mendapat makanan (Gizi) dari Air Susu Ibu (ASI).
Kebutuhan Gizi
Seperti yang kita simak pada gambar disebelah, kebutuhan zat Gizi secara umum yang diperlukan ibu Hamil dan menyusui. Namun pada kenyataannya pemenuhan gizi tersebut masih jauh dari kenyataan. Kekurangan Gizi pada ibu Hamil dan Menyusui masih banyak terjadi. Masyarakat luas mengukur pemenuhan Gizi dengan tolok ukur kenyang dan menjadi gemuk. Padahal kekenyangan dan kegemukan bukan dasar yang dapat dijadikan alasan seseorang telah memenuhi kecukupan Gizi. Tabel Menyusui Makanan yang kita makan sehari hari sering rendah zat besi, seng, asam folat vitamin B dan vitamin D. AnencephaliBahkan mungkin tidak mengandung itu semua. Kebutuhan zat gizi ibu yang meningkat dengan pesat, bukan saja untuk keperluan pertumbuhan janin tetapi juga karena metabolisme yang meningkat yang disebabkan terjadinya perubahan keseimbangan hormonal. Perubahan yang dijelaskan tersebut menyebabkan pada awal kehamilan sering nafsu makan ibu menurun, timbul rasa mual dan pusing. Di lain pihak, Ibu hamil juga harus memiliki cadangan dari sejumlah jenis zat gizi dalam jumlah yang cukup di dalam tubuh, untuk kebutuhan pada waktu melahirkan. Gizi buruk karena kesalahan dalam pengaturan pola makan membawa dampak yang tidak menguntungkan, bukan hanya bagi ibu, tetapi juga bagi bayi yang akan dilahirkan. Defisiensi (kekurangan) zat gizi selama kehamilan dapat memberi dampak merugikan bagi ibu maupun anaknya. Sejumlah kasus cacat lahiriah seperti ‘Anencephali’ (lahir tanpa tempurung kepala), ‘Spina Bifida’ (lahir dengan tulang belakang terbuka), adalah akibat dari kekurangan gizi asam Folat pada waktu ibu hamil. Juga bilamana seorang ibu selama masa kehamilannya dan masa menyusui, memperoleh pemenuhan Gizi yang baik dan cukup, maka kemungkinan untuk menghasilkan air susu dalam jumlah maksimal akan lebih besar, selain itu unsur-unsur gizi yang terdapat dalam air susu itu juga mencukupi. Apabila unsur zat gizi yang dibutuhkan oleh ibu hamil Spina Bifidatidak dapat dipenuhi dalam makanannya, maka unsur zat gizi itu akan diambil dari tubuhnya sendiri. Dalam keadaan seperti ini, kemungkinan ibu itu akan mudah menderita berbagai penyakit defisiensi (kekurangan Gizi) akut seperti : Anemia, Kropos tulang, Varises, dll. Sementara defisiensi zat Gizi bagi sibayi akan memberikan resiko besar terhadap kemungkinan terjadinya : keterbelakangan mental, ediot, prematur, berat bayi lahir rendah, dll. semua ini akan memberikan dampak yang buruk bagi masa depannya.
Pola pikir masyarakat
Sepenting dan seperlu apakah pemberian Makanan Kesehatan – Supplemen di atas dibutuhkan ? Sementara banyak ibu ibu Hamil, dan Menyusui tidak mengalami masalah, tanpa menggunakan atau mengkonsumsi Produk Makanan Kesehatan – Supplemen seperti yang dijelaskan di atas. Memang benar, pada kenyataannya demikian, namun perlu digaris bawahi disini, bahwa dari awal penjelasan di atas sudah ditekankan bahwa tujuan kehamilan, persalinan bukan saja semata mata keamanan – keselamatan Ibu dan Anak. Tetapi di zaman modern yang maju ini masih ada lagi satu tuntutan yaitu “Menciptakan Manusia Manusia Bermutu” Jadi bukan sekedar hidup dan sehat ala kadarnya saja. Apakah kita ingin memperoleh Keturunan yang Bermutu, atau Keturunan yang asal hidup saja ? Pilihan ada pada anda.

1 komentar: