Senin, 12 Juli 2010

Kenali Kondisi Kesehatan Organ Tubuh Anda Dengan Metode IRIDOLOGY


Iridology - 2Oleh : dr. Zen Djaja, MD & Jimmy
IRIDOLOGY merupakan ilmu yang mempelajari tentang keadaan kesehatan setiap bagian dari tubuh manusia, melalui pemetaan serta penampakannya pada “Iris mata” kita.

Sejarah perkembangan Iridologi
Oleh sebagian besar pakar kesehatan dan dunia Ilmu Kedokteran, nampaknya ilmu ini masih dianggap kontrofersial dan mengada ada. Namun segalanya dapat dijelaskan secara ilmiah dan juga melalui suatu pengujian yang memakan waktu cukup lama. Ilmu “Iridologi” sendiri mulai dipelajari di negeri Cina jauh sebelum ilmu kedokteran barat berkembang, dan mulai diperkenalkan oleh bangsa barat (Kulit Putih), setelah zaman perang dunia kedua.  Itupun masih banyak yang menyanggah, dan meragukan kebenarannya, sampai pada  akhirnya  seorang  pakar  kesehatan dari Amerika Serikat (dr. Bernard Jensen) mencatat setiap penemuannya itu serta melakukan uji kebenaran terhadap lebih dari 350.000 kasus penyakit yang tersebar diseluruh dunia terutama wilayah Asia. Catatannya kemudian dibukukan menjadi sebuah buku ajar Iridologi yang terdiri dari 2 jilid. Dan sebelum beliau meninggalkan kita semua untuk selamanya, pada tahun 1981, beliau sempat membuat peta Iridologi yang sampai hingga kini menjadi pedoman bagi para pakar iridologi dan juga bagi yang berminat mempelajari iridologi.Iridology Chart English
Iridologi adalah ilmu diluar dari Ilmu kesehatan mata. Pemeriksaan Iridologi adalah semacam pemeriksaan kesehatan secara menyeluruh yang menggunakan Iris mata sebagai media. Dari awal pembentukan (embryo), terdapat lebih dari 280.000 serabut syaraf yang kemudian disatukan dan kemudian masuk ke dalam otak melalui “Syaraf mata” (nervus Optikus), yang kemudian oleh otak, melalui sistem syaraf otonom disebarkan ke semua penjuru organ tubuh manusia. Hal inilah yang menjadi dasar dari Ilmu Iridologi untuk menjelaskan mengapa kita dapat menganalisa keadaan organ tubuh melalui Iris mata. Bagi awam maupun ilmu kedokteran barat, masih merupakan hal yang misterius, tetapi setelah dr. Bernard Jensen memperkenalkan dan memberikan uraian serta membuat pemetaan sebagai salah satu pedoman untuk mempelajari dan menganalisa iris maka mulai saat itu Iridologi berkembang menjadi sebuah ilmu yang cukup menarik dan digemari serta penuh tantangan. Dan pada saat yang bersamaan dr. Bernard Jensen kemudian dinobatkan menjadi “Bapak Iridologi”.Iridology - Bernard Jensen
Gelar tersebut patut beliau peroleh, karena dasar dasar analisa menuju pada suatu kesimpulan adanya gangguan organ secara fisik telah beliau abadikan ke dalam satu metode yang sederhana dan bersifat ilmiah.
Iridologi sudah diakui dunia kedokteran dan merupakan “scientific analysis” dan Iris digunakan sebagai “Health recorder” dari individu masing masing.
Iridology - 4Pemeriksaan Iridologi adalah pemeriksaan yang memiliki nilai “Kwalitatif” dimana keakuratannya tergantung pada keterampilan seorang menganalisa. Keterampilan itu diperoleh dari banyaknya ia memeriksa dan menganalisanya dengan benar. Semangkin sering memeriksa, maka semangkin banyak kasus yang dianalisa, maka keilmuannya juga akan semangkin berkembang dan semangkin akurat.
Teknis pemeriksaan Iridologi yang diakui oleh dunia Kesehatan
Ilmu Iridologi bukan suatu ilmu yang harus dan dapat dipelajari oleh yang berlatar belakang Kesehatan atau dokter, tetapi dapat dipelajari juga oleh setiap orang yang mempunyai minat serta kesungguhan yang tinggi untuk mempelajarinya. Hanya saja bedanya adalah bila analisa tersebut dibuat atau dilakukan oleh seseorang yang berlatar belakang dari kalangan Non-medis, maka kesimpulannnya hanya sampai pada suatu gangguan saja. Lain halnya kalau yang memeriksa adalah dari kalangan Medis, maka kesimpulannya bisa sampai mencapai pada suatu tingkat “Diagnosa penyakit” atau pada tingkat keparahan dari penyakit yang diderita. Dan hal inilah yang tidak dapat dilakukan oleh seorang Iridolog yang berasal dari kalangan Non-medis. Berdasarkan konsensus, maka yang memiliki otoritas atau kewenangan untuk menyatakan seseorang itu sakit atau sehat adalah seorang dokter, dan kalau itu dilakukan oleh bukan seorang dokter, maka itu sudah tergolong suatu pelanggaran.  Namun, apabila itu dinyatakan dengan kata “terdapat gangguan” dengan tujuan untuk memberikan Peringatan pada seseorang, agar melakukan “tindakan Pencegahan”, itu adalah sesuatu yang Bijak.
Iridology - 5
Dalam melakukan pemeriksaan Iridologi, juga mengalami perkembangan yang cukup pesat, yaitu dari mulai pemeriksaan hanya memakai lampu senter dan kaca pembesar, Camera digital dan seperangkat monitor sampai kepada peralatan yang menggunakan perangkat Komputer. Namun sekali lagi 70% keakuratan ditentukan oleh keterampilan yang dilakukan.
Metode pemeriksaan
Ada dua metode pemeriksaan, yaitu :
  1. Metode pemeriksaan dengan menggunakan mata yang bergerak
  2. Metode pemeriksaan dengan menggunakan mata yang tidak bergerak (melihat gambar).
Iridology - 6Pemeriksaan mata bergerak, adalah menggunakan lampu senter dan kaca pembesar, dimana analisa dilakukan langsung pada mata penderita yang diperiksa. Pemeriksaan ini sangat terbatas, sebab pergerakan mata akan mengganggu analisa itu sendiri dan keakuratannya. Iridology - 8Yang dapat dinilai hanyalah, apakah penderita atau yang diperiksa memiliki masalah kesehatan atau tidak. Sebesar apa gangguannya, sering sulit untuk dinilai. Selain itu kenyamanan dari pihak yang diperiksa juga menjadi kurang nyaman, karena penyinaran yang lama yang menyilaukan mata, akan mengeluarkan air mata, ini juga akan memberikan gangguan tersendiri bagi yang memeriksa, sehingga kerap pemeriksaan menjadi kurang akurat,  kemudian cara ini sudah hampir ditinggalkan.
Iridology - 7Pemeriksaan mata tidak bergerak
, adalah cara dimana kita mengambil gambar dari mata, dengan cara melakukan fiksasi kepala, penyinaran yang secukupnya dan tidak memberikan pantulan sinar pada iris yang mengganggu analisa. Cara ini ternyata lebih nyaman, baik bagi yang melakukan analisa, maupun yang diperiksa, karena hanya membutuhkan waktu yang singkat untuk mengambil gambar, kemudian analisa dapat dilakukan dengan lebih santai, dimana yang diperiksa dapat melihat matanya sendiri yang bermasalah atau tidak tersebut. Pengambilan gambar dapat dilakukan dengan Camera digital yang kemudian ditampilkan melalui layar monitor. Iridology - 9Banyak keuntungan lainnya yang diperoleh, selain yang disinggung tersebut di atas, yaitu dimana gambar bisa diperbesar beberapa kali dari besar mata aslinya, sehingga untuk melakukan analisa juga menjadi lebih mudah dan lebih akurat, semangkin canggih alat yang digunakan, tentunya akan menghasilkan gambar yang semangkin sempurna, tetapi kembali saya katakan disini adalah, untuk mendapatkan hasil analisa yang akurat itu tergantung pada keterampilan sipemeriksa, dan bukan dari besaran harga yang harus anda bayar pada setiap pemeriksaan.
Iridology - 10Tentu anda akan kembali bertanya, lalu dari ke dua metode pemeriksaan di atas metode mana yang disarankan atau yang memenuhi standart ilmu kedokteran ? Jawabannya tentu adalah yang menggunakan metode pemeriksaan menggunakan gambar mata (tidak bergerak). Bahkan kini untuk lebih memudahkan pengambilan gambar, dibuatlah alat khusus yang dapat terkoneksi ke perangkat komputer, lalu dengan segala kemampuan dan keterampilannya sipemeriksa dapat menganalisa serinci mungkin.
Iridology - 1
Program Pemeriksaan Iridologi yang dilakukan Diamond InterestIridology - 11
Dalam rangka meningkatkan efisiensi dan efektifitas penggunaan makanan kesehatan – supplement yang diproduksi oleh PT. Diamond Interest International, maka pihak produsen mencoba untuk membantu para konsumen dan distributor untuk lebih mengutamakan kebutuhan atas dasar “Prioritas”. Banyak produk makanan kesehatan – supplement yang beredar tetapi produk mana yang lebih diperlukan saat ini.  Melalui program “Cek Up Kesehatan Iridolologi” maka hal tersebut di atas dapat dengan mudah terjawab.
Program Cek-Up Kesehatan Iridologi ini mempunyai kepentingan  untuk melakukan “Pendeteksian Dini Gangguan Kesehatan” guna melakukan “Pencegahan” terhadap sakit penyakit, dengan demikian maka diharapkan dapat memilih produk Diamond Interest  yang tepat, dan lebih mengena kepada para konsumen dan distributor. Kemudian selanjutnya dilakukan tindak lanjut, 3 bulan berikutnya untuk dilakukan pemeriksaan kembali guna mengetahui adanya perbaikan dari gangguan yang lalu.

Penyakit Alzheimer

dr Zen Djaja

Oleh : dr.Zen Djaja, M.D
(Medical Consultant Diamond Interest International)



Alzheimer, salah satu penyakit “Degenerasi” sistem susunan syaraf pusat, yang belum diketahui penyebabnya dan belum ditemukan obatnya.  Namun dapat dihindari dengan memperbaiki “Pola hidup & Pola makan”

Sejarah Tentang Alzheimer

1864a

Pada suatu pertemuan ilmiah, tepatnya di bulan Nopember 1906, seorang dokter berkebangsaan German, bernama “Alois Alzheimer” memberi presentasi temuannya yaitu tentang sebuah kasus yang diderita oleh seorang wanita berusia 51 tahun, bernama “Ny. Auguste D.,”.
Wanita ini dibawa oleh keluarganya pada awal 1901 untuk berobat pada Dr. Alois Alzheimer karena mengalami berbagai masalah kesehatan berupa lupa ingatan, berbagai kecurigaan terhadap suaminya tanpa alasan disertai kesulitan berbicara dan nyaris tak tahu apa yang baru dibicarakan. Tanda dan gejala tersebut terus memburuk dengan cepat, dan hanya dalam beberapa tahun saja, ia sudah tidak mampu lagi untuk beraktivitas (hanya mampu berbaring di tempat tidur). Ny. Auguste D. akhirnya meninggal dunia pada musim gugur di tahun 1906. Dr. Alzheimer, mengaku bahwa dirinya belum pernah menjumpai penyakit dengan tanda dan gejala seperti itu sebelumnya. Dan atas dasar keinginannya mengembangkan dunia kedokteran, maka melalui izin dari keluarga, beliau melakukan bedah mayat (Outopsi) atas jasad almarhumah Ny. Auguste D. Dari hasil outopsi otak Ny.Auguste ditemukan adanya penyusutan materi otak, terutama di bagian Cortex, yaitu lapisan terluar yang menyangkut kemampuan ingatan, berpikir, pengambilan keputusan dan kemampuan berbicara. auguste-deter-alzheimers-diseaseDi bawah pemeriksaan mikroskopik, beliau juga menemukan penimbunan lemak yang menyebar disekitar kapiler pembuluh darah, juga di dalam sel dan sekitar sel otak, selain itu juga dijumpai sel sel otak yang akan mati dan yang sudah mengalami kematian. Dr.Alzheimer terus mempublikasikan penemuannya itu, dan pada tahun 1910, sampai akhirnya seorang ahli ilmu penyakit jiwa, “Emil Kraepelin” mencatat pekerjaan/penemuan Alzheimer itu dan menggolongkannya penyakit tersebut ke dalam salah satu golongan penyakit “Kerusakan Otak”, serta mengusulkannya dengan menggunakan nama “Penyakit Alzheimer” .
Perbandingan Otak Normal dan Yang Terserang Penyakit Alzheimer
Apa Penyakit Alzheimer Itu ?
Berdasarkan penemuan di atas maka, oleh pengetahuan ilmu kedokteran mutakhir penyakit Alzheimer dirumuskan sebagai penyakit :
  • Kerusakan Otak yang cepat memburuk dan membawa maut. Penyakit ini merusakan sel otak, sehingga mengakibatkan hilangnya kemampuan mengingat dan bermasalah dalam hal kemampuan berpikir. Terjadi gangguan prilaku, hilangnya kemampuan beraktifitas, baik melaksanakan pekerjaan dasar, hoby maupun kehidupan sosial. Penyakit Alzheimer, semangkin lama menjadi semangkin parah dan berakibat fatal. Di Amerika Serikat penyakit ini tercatat sebagai penyakit pembunuh ke-7.
  • Penyebab Kepikunan terbanyak. Penyakit Alzheimer merupakan penyakit yang sering dikaitkan (50 – 80% kasus) dengan gangguan ingatan (memori) dan berbagai gangguan lain yang menyangkut kepandaian dan berbagai kemampuan untuk melaksanakan kegiatan sehari-hari. Selain penyakit Alzheimer, ada penyakit otak lain yang juga menyebabkan gangguan memori.
  • Tidak ada obat yang bisa menyembuhkan. Pengobatan yang diberikan hanya bersifat membantu menghilangkan gangguannya saja, tanpa memberikan kesembuhan pada penyakit dasarnya. Banyak upaya yang dilakukan dan tidak sedikit menghabiskan biaya untuk itu. Tetapi penyakit Alzheimer tetap menempatkan dirinya sebagai salah satu dari sejumlah penyakit “Degenerasi” (= penurunan fungsi) yang tidak dapat disembuhkan.
Adakah Upaya Pencegahannya ?
Penyakit Alzheimer sampai sekarang tidak diketahui penyebab pasti, tetapi para ahli penyakit syaraf menganggap kalau ada pemicu yang mengarah pada meningkatnya resiko terjadinya penyakit Alzheimer yaitu :Keadaan Otak
  • Perokok di atas usia 65 tahun memiliki resiko mengidap penyakit Alzheimer setinggi 79%.
  • Kegemukan (Obesitas) pada usia setengah baya dapat meningkatkan resiko Penyakit Alzheimer sampai 31/2 kali lebih tinggi.
  • Penderita Kencing manis yang tak terkontrol dapat beresiko tinggi mengidap penyakit Alzheimer.
  • Faktor Keturunan mencatat hanya 25% dari seluruh kasus.
  • Stress yang berkepanjangan dan dialaminya dalam waktu lama, dapat meningkatkan resiko Alzheimer sampai 4 kali lipat.
Seringnya menerima trauma pada kepala (petinju), juga bisa memberikan resiko terkena penyakit Alzheimer. Nampaknya dari sejumlah pengalaman dan pelajaran dari berbagai catatan kasus, para peneliti dan para ahli penyakit syaraf pun tidak mengabaikan kemungkinan meningkatnya resiko penyakit Alzheimer yang dipicu oleh masalah “Gaya Hidup” ketimbang faktor keturunan. Dari hasil pantauan inilah kemudian mereka sepakat untuk mengupayakan pencegahan melalui berbagai cara perkaya gizi dan melengkapinya dengan berbagai supplemen – makanan kesehatan yang memberikan kekuatan pada otak.
Gizi  & Makanan Sehat Yang Dibutuhkan Bagi Kesehatan Otak
Berbagai gizi yang bersumber dari tumbuhan (Herbal), menjadi pilihan utama, terutama yang mengandung cukup vitamin dan asam amino. Bentuk Gizi OtakMengkonsumsi makanan yang mengandung Vitamin seperti Asam Folat, B12 serta vitamin D setiap hari dapat memelihara dan meningkatkan kemampuan daya ingat (memori). Asam lemak essensial dalam bentuk “Omega 3”, serta berbagai biji bijian (termasuk ekstrak biji anggur) sangat dianjurkan untuk dikonsumsi secara rutin sebagai tambahan pada makanan sehari-harinya. Gizi yang terdapat di dalam susu (Susu Kambing) juga banyak membantu. Perhatian khusus juga dilakukan terhadap buah buahan dan sayur mayur. Suatu alasan yang tepat dan bijak, karena buah buahan mengandung cukup vitamin, antioksidan, serta zat hijau daun yang berasal dari sayuran, dianggap berguna untuk melakukan pencegahan dan melindungi otak dari berbagai resiko kerusakan. Berbagai tinjauan kepustakaan sangat besar manfaatnya bagi para awam, agar dapat membuat keputusan yang tepat, dalam hal memilih makanan kesehatan – supplemen yang bermanfaat dan efisien dalam pengeluaran dana.

Peranan GINSENG dalam Dunia Kesehatan

Ginseng Kop
Mengenal Ginseng :
Terdapat 2 jenis Ginseng, yang diketahui antara lain yaitu :Ginseng 2
  1. Panax ginseng, atau disebut juga dengan Ginseng Asia, Ginseng Korea atau  Ginseng Cina.
  2. Panax quinquefolius, disebut juga sebagai Ginseng Amerika, Ginseng Canada, atau Ginseng Amerika Utara.
Berdasarkan ilmu pengobatan tradisional Cina, keduanya memiliki khasiat yang unik, terutama dalam hal pemulihan sakit-penyakit. Perbedaannya adalah, kalau Ginseng Amerika, sifatnya “mendinginkan” tepat untuk menurunkan demam dan memperbaiki gangguan saluran pernapasan, sedangkan Ginseng Asia, bersifat “memanaskan” tepat untuk memperbaiki gangguan sistem sirkulasi darah.   Komponen aktif (zat aktif) dari Ginseng tersebut di atas adalah senyawa “Ginsenoside” yaitu senyawa yang sifatnya menyerupai hormon “Steroid”.
Golongan Ginseng yang kebanyakan dipasarkan di Indonesia adalah jenis Ginseng Asia atau “Panax Ginseng” jenis ini jugalah yang diproduksi oleh perusahaan makanan kesehatan & supplement terkemukan di Asia “Diamond Interest International” dalam bentuk ekstrak – akar.
Tujuan penggunaan Ginseng
Sesuai dari nama asalnya “Panax” (bahasa Yunani) yang artinya adalah “Pemulihan menyeluruh”.  Oleh ahli kesehatan Cina, Ginseng dianggap sebagai penyelaras seluruh organ tubuh manusia, dan oleh sebagian ahli kesehatan pada umumnya, Ginseng digunakan sebagai pemulih dan untuk mengembalikan fungsi organ tubuh yang mulai melemah. Karena itu sejak dahulu mereka sudah mengupayakan ekstraknya yang diambil dari akar untuk tujuan “Meningkatkan kekuatan Organ tubuh” secara alami.
  • Memperbaiki tampilan Fisik dan Mental
    Ginseng merupakan suatu Adaptogen, yaitu memiliki khasiat meningkatkan daya tahan tubuh (secara fisik, biokimiawi dan zat polusi – racun). Ginseng secara umum membangun energi dan stamina tubuh secara menyeluruh. Selain itu juga terjadi perbaikan emosi (mood) dan tampilan diri.
  • Meningkatkan sistem Imunitas tubuh
    Dari uji terhadap 300 orang yang dalam jangka 1 tahun, sering menderita pilek/demam, telah mengalami penurunan jumlah kali menderita secara berbeda bermakna, setelah diberi konsumsi Ginseng selama 4 bulan berturut turut. Uji ini melibatkan 2 kelompok yaitu kelompok yang menggunakan Ginseng dan kelompok plasebo. Pengujian sejenis ini sebenarnya sudah banyak dilakukan namun, oleh sejumlah pakar kesehatan masih saja dianggap sesuatu yang fiktif.
  • Menurunkan kadar Gula darah pada kasus Diabetes (kencing manis)
    Penelitian ‘Panax Ginseng’ dengan menggunakan dosis 200 mg. yang diberikan kepada 36 penderita baru kencing manis di dapat (diabetes type II),. selama 8 minggu pemberian, ternyata mengalami perbaikan (penurunan) kadar gula darah puasa yang sebelumnya tercatat tinggi.  Dosis tersebut di atas memberikan perbaikan pula terhadap nilai dari  hemoglobin A1C (yaitu test yang mengukur sebaik apa kontrol gula darah selama 3 bulan terakhir).
  • Memperbaiki masalah gangguan Disfungsi EreksiGinseng 3
    Uji yang dilakukan terhadap 90 penderita gangguan Ereksi, 60% dilaporkan mengalami perbaikan setelah mengkonsumsi ekstrak Ginseng, dibanding dengan yang menggunakan  plasebo, yaitu tercatat hanya 30% saja yang mengalami perbaikan.
  • Membantu perokok untuk berhenti dari Merokok
    Sudah lama diketahui bahwa “Nicotine” sebagai senyawa utama di dalam rokok dapat merangsang keluarnya Dopamine secara berlebih di dalam darah. Ginseng 43Dopamine adalah “Neurotransmiter” yang dapat meningkatkan rangsangan syaraf, sehingga dapat memberikan rasa nikmat setelah merokok. Tetapi inilah yang juga akan menyebabkan orang menjadi ketagihan. Ginseng menunjukan kerja yang mirip dengan nicotine, namun tidak menimbulkan ketagihan. Dan ketika seseorang berhenti untuk merokok, bersamaan dengan mengkonsumsi Ginseng, maka dia sama sekali tidak merasa ada perbedaannya.  Oleh sebab itu Ginseng kemudian dijadikan salah satu media untuk menghentikan kebiasaan merokok dengan lebih cepat tanpa mengalami keluhan.
Siapa saja yang tidak dianjurkan untuk mengkonsumsi Ginseng ?
Ibu hamil, menyusui dan anak anak, tidak dianjurkan untuk mengkonsumsi Ginseng.  Demikian pula sejumlah penderita dengan gangguan hormonal seperti pada penyakit endometriosis, uterine fibroid, serta pengidap kanker (payudara, indung telur, kandungan dan prostat).   Alasannya adalah karena Panax ginseng mempunyai efek estrogenik.Ginseng copy
Panax ginseng, dapat menurunkan frekwensi denyut dan meningkatkan kekuatan denyut jantung, sebab itu juga tidak dianjurkan untuk dikonsumsi oleh penderita lemah jantung, kecuali di bawah pengawasan yang baik oleh seorang dokter ahli.
Seperti dijelaskan di atas, bahwa Ginseng dapat menurunkan kadar gula darah, oleh sebab itu konsumsi Ginseng yang terutama ditujukan pada penderita Diabetes harus mendapat perhatian yang lebih hati hati, sebab penurunan gula darah yang berlebihan apalagi penderita juga minum obat anti diabetes lainnya, dapat memberikan efek ganda.
Ginseng dapat memperberat kasus insomnia (susah tidur), oleh sebab itu tidak dianjurkan untuk mengkonsumsi Ginseng pada penderita gangguan tidur.
Perhatikan bila ketika minum Ginseng dan mengalami gelisah, gemetar, sukar tidur, diare, sakit kepala, peningkatan tekanan darah dan jantung berdebar, segeralah menghentikan konsumsi Ginsengnya.
Siapa saja yang tepat untuk mengkonsumsi Ginseng ?
guinGinseng sebaiknya dikonsumsi oleh orang yang tidak memiliki riwayat gangguan organ sebelumnya, tujuannya untuk mempertahankan dan memperbaiki kelelahan yang ditimbulkan oleh akibat kerja, dan latihan olah raga yang berat.  Dan tidak ditujukan untuk mengobati sakit penyakit, kecuali di bawah pengawasan seorang dokter yang juga menguasai pengobatan menggunakan herbal (herbalist).
Dapatkah Ginseng dikonsumsi bersama dengan obat obatan ?
Sejumlah interaksi obat obatan yang mungkin terjadi ketika bersama sama dikonsumsi dengan Ginseng, dapat menimbulkan ‘efek ganda’ yang kurang 0000menguntungkan  penderita, seperti meningkatnya tekanan darah, melambatnya masa pembekuan darah, jantung yang semangkin berdebar, dan menurunnya kadar gula yang berlebihan. Juga dapat terjadi interaksi dengan obat obat penenang yang diberikan kepada penderita sakit Jiwa sehingga memungkinan timbulnya reaksi hiperaktivitas.
Apa Yang Lebih Hebat Dari GinsengSiapa yang menyangka kalau atlet Asia (Cina, Jepang, Korea) dengan postur tubuh yang lebih kecil dari atlet Amerika maupun Eropa, mampu menembus prestasi olah raga, dan menempatkan diri di 10 besar negara negara pengumpul medali emas terbanyak di laga Olympiade musim panas. Dan kita tak pernah menyangka kalau mereka adalah pengkonsumsi Ginseng.  Sementara itu para atlet Barat, berupaya untuk meningkatkan prestasi dan penampilan mereka dilaga yang sama dengan menggunakan obat perangsang yang dikenal dengan “Dopping” yaitu mengkonsumsi, atau menyuntikan senyawa Steroid ke dalam tubuh mereka.  Namun resikonya adalah ketika dilakukan test urine dan ternyata dinyatakan positif Steroid maka hasil perolehan juaranya dinyatakan batal (disqualifikasi), seperti yang pernah dialami oleh pelari 100m dari Canada (Ben Johnson), selanjutnya namanya dicoret untuk selamanya dari kancah laga pertandingan internasional. 0Sesungguhnya para atlet Cina, Korea dan Jepang juga melakukan hal yang sama, yaitu melakukan dopping, tetapi dengan mengkonsumsi Ginseng. Dan inilah yang sampai sekarang tidak dapat terdeteksi, sehingga juga tidak ada alasan untuk mendisqualifikasi atlet atlet tersebut.   Yang pasti, Ginseng dengan kandungan aktifnya yaitu senyawa Ginsenoside, dengan kerja yang serupa dengan hormon “Steroid” mampu melakukan perbaikan stamina, meningkatkan kekuatan otot dan daya tahan tubuh, dengan tanpa merusak fisik, biologis seperti 00apa yang terjadi pada pemakai obat perangsang Steroid.
Ginseng sangat tepat dikonsumsi oleh atlet atlet yang menginginkan peningkatan prestasi, tetapi secara alami akan membentuk tenaga, stamina yang tinggi secara menetap.
Cocok untuk dikonsumsi para Binaragawan, untuk menghasilkan pembentukan otot yang besar, kuat dan indah tanpa merusak fisik dan biologisnya.
Bagi awam yang memiliki aktifitas yang tinggi, kerap akan mengalami kelelahan, dan belum sampai waktu istirahat yang cukup terpenuhi, dia harus kembali bekerja keras dan seterusnya, sampai akhirnya akan menimbulkan berbagai kendala kesehatan. romantic-ideas-for-couplesAntara lain yang sering terganggu adalah masalah kemampuan “Ereksi” sehingga akan mengalami kendala yang cukup serius dalam hal kehidupan “Seksual”.  Ginseng, secara alami akan meningkatkan kekuatan fisik dan daya tahan tubuhnya, sehingga kemungkinan terjadi resiko kegagalan Ereksi karena kelelahan (Disfungsi ereksi) dapat dicegah, dan kehidupan Seksualnya secara bermakna dapat dipertahankan.
ginseng Kapsul DII
Dosis anjuran
Di dalam sejumlah penelitian, dosis standart yang digunakan adalah sebesar 200 mg ekstrak Panax Ginseng. Sedangkan setiap butir Ekstrak Panax Ginseng yang di Produksi oleh  Diamond Interest International adalah 300mg. Sehingga untuk konsumsi sehari harinya cukup 1 butir saja.
Sejumlah ahli pengobatan herbal, menganjurkan konsumsi Ginseng tidak lebih dari 3 minggu berturut turut, kemudian diikuti dengan jedah selama 1 – 2 minggu. Kemudian dapat mengkonsumsinya kembali dan seterusnya.

Kepustakaan :

  1. Choi HK et al. Clinical efficacy of Korean red ginseng for erectile dysfunction. International Journal of Impotence Research. 7.3 (1995):181-6.
  2. Predy GN et al. Efficacy of an extract of North American ginseng containing poly-furanosyl-pyranosyl-saccharides for preventing upper respiratory tract infections: a randomized controlled trial. CMAJ. 173.9 (2005):1043-8.
  3. Sotaniemi EA, Haapakoski E, Rautio A. Ginseng therapy in non-insulin-dependent diabetic patients. Diabetes Care 1995;18:1373-5.
  4. McElhaney JE et al. (2004). “A placebo-controlled trial of a proprietary extract of North American ginseng (CVT-E002) to prevent acute respiratory illness in institutionalized older adults”. J Am Geriatr Soc 52 (1): 13–19.
  5. Davydov M, Krikorian AD. (October 2000). “Eleutherococcus senticosus (Rupr. & Maxim.) Maxim. (Araliaceae) as an adaptogen: a closer look”. Journal of Ethnopharmacology 72 (3): 345–393.
  6. Lewis WH, Zenger VE, Lynch RG. (August 1983). “No adaptogen response of mice to ginseng and Eleutherococcus infusions”. Journal of Ethnopharmacology 8 (2): 209–214.
  7. Caso Marasco A, Vargas Ruiz R, Salas Villagomez A, Begona Infante C. (1996). “Double-blind study of a multivitamin complex supplemented with ginseng extract”. Drugs Exp Clin Res. 22 (6): 323–329.
  8. Shin HR, Kim JY, Yun TK, Morgan G, Vainio H (2000). “The cancer-preventive potential of Panax ginseng: a review of human and experimental evidence”. Cancer Causes Control 11 (6): 565–576
  9. Treasure, Jonathan. Medline & The Mainstream Manufacture of Misinformation 2006
  10. Stockley, IH (2002), Stockley’s Drug Interactions. 6th ed. London: Pharmaceutical Press.
  11. WHO (1999), “Radix Ginseng”, in,WHO Monographs on Selected Medicinal Plants, Geneva: World Health Organization, 168-182.
  12. Hong B; Ji YH; Hong JH; Nam KY; Ahn TY. A double-blind crossover study evaluating the efficacy of korean red ginseng in patients with erectile dysfunction: a preliminary report. J Urol. 2002; 168(5):2070-3 (ISSN: 0022-5347)Department of Urology, University of Ulsan College of Medicine, Asan Medical Center, Seoul, Korea
  13. Murphy and Lee Ginseng, sex behavior, and nitric oxide Ann N Y Acad Sci. 2002 May;962:372-7
  14. de Andrade E; de Mesquita AA; Claro Jde A; de Andrade PM; Ortiz V; Paranhos M; Srougi M. Study of the efficacy of Korean Red Ginseng in the treatment of erectile dysfunction. Sector of Sexual Medicine, Division of Urological Clinic of Sao Paulo University, Sao Paulo, Brazil.
  15. Lee, YJ. Ginsenoside-Rb1 acts as a weak phytoestrogen in MCF-7 human breast cancer cells,; Estrogen-like activity of ginsenoside Rg1 derived from Panax notoginseng. A ginsenoside-Rh1, ;a component of ginseng saponin, activates estrogen receptor in human breast carcinoma MCF-7 cells.
  16. Stephen Fulder, PhD “The Ginseng Book.”
  17. Fugh-Berman, Adriane. “Herb-drug interactions”. The Lancet 355 (9198): 134–138.
  18. Dan Bensky, Steven Clavey, Erich Stoger, and Andrew Gamble Chinese Herbal Medicine: Materia Medica, Third Edition 2004
  19. Hong B, Ji YH, Hong JH, Nam KY, Ahn TY. (2002). “A double-blind crossover study evaluating the efficacy of Korean red ginseng in patients with erectile dysfunction: a preliminary report”. Journal of Urology 168 (5): 20–21.
  20. Suh SO, Kroh M, Kim NR, Joh YG, Cho MY. (2002). “Effects of red ginseng upon postoperative immunity and survival in patients with stage III gastric cancer”. American Journal of Chinese Medicine. 30 (4): 483–94.
  21. Yun TK, Lee YS, Lee YH, Kim SI, Yun HY (2001). “Anticarcinogenic effect of Panax ginseng C.A. Meyer and identification of active compounds”. Journal of Korean Medical Science 16 (S): 6–18.
  22. Sung, Heungsup; Jung, You-Sun and Cho, Young-Keol (2009). “Beneficial Effects of a Combination of Korean Red Ginseng and Highly Active Antiretroviral Therapy in HIV-1-Infected Patients”. Clin. Vaccine Immunol..
  23. Winston, David; Maimes, Steven (2007). Adaptogens: Herbs for Strength, Stamina, and Stress Relief. Healing Arts Press.

Peranan Anti-oksidan & Bahaya Radikal Bebas, Kaitannya Dengan Perawatan Kesehatan Serta Pencegahan Terhadap Penyakit Degenerasi

Anti Oksidan Kop
Pandangan Umum
Di awal memasuki usia 40 tahun-an, seseorang akan mengalami penuaan secara nyata. Seperti kulit mulai tampak mengeriput dan kering, sebab produksi kelenjar keringat kulit mulai menurun. Selanjutnya, diikuti oleh proses pigmentasi kulit yang semakin meningkat disertai rambut yang mulai beruban. Gejala negatif lainnya seperti stress, gangguan fungsi jantung, katarak (lensa mata yang menjadi keruh) dan berbagai perubahan kejiwaan yang tampak menurun. Gangguan jantung akan semakin cepat nampak jika seseorang sering mengalami stress, yang akan merangsang peningkatan kholesterol darah khususnya LDL kholesterol sehingga berisiko tinggi terhadap penyakit ‘jantung koroner’.
Sementara itu, gejala perubahan kejiwaan yang tampak dalam proses penuaan adalah ‘kepikunan’ alias cepat lupa terhadap apa yang baru saja dilakukan, seperti tempat meletakkan kunci mobil, tas, jam tangan dan lain-lain. Gejala lainnya adalah sulit membedakan dan mengingat sesuatu seperti nama orang, tempat, dan ruang (kalau kepikunannya sudah amat parah).
Untuk mencegah dan menghindari agar kulit tetap bersih, kencang dan tidak keriput, menurunkan resiko terkena penyakit jantung koroner, stroke, kepikunan serta berbagai penyakit Degenerasi lainnya, para ahli kesehatan memberikan tips sehat untuk mencegah terjadinya penuaan dini.  Di dalam tips sehat yang disampaikan, seperti makan makanan yang bergizi seimbang, hindari kebiasaan buruk (seperti merokok, minum minuman beralkohol, konsumsi obat obatan diluar anjuran dokter) juga tidak lupa anjuran untuk mengkonsumsi makanan kesehatan – Supplemen yang mengandung “Anti-Oksidan”.  Tujuannya adalah untuk menghalau ‘Radikal Bebas’ yang terdapat di dalam tubuh.
Pengertian tentang Anti-Oksidan dan Radikal Bebas
Anti-oksidan dan Radikal bebas, menjadi topik yang amat digemari masyarakat modern, terutama yang tertarik pada cara melakukan pencegahan terhadap penuaan dini, serta upaya menurunkan resiko terkena penyakit Degenerasi.Radikal Bebas
Kalau Radikal bebas berguna bagi tubuh, lalu mengapa harus takut dan mengambil langkah untuk mengikat dan membuangnya melalui pemberian “Anti oksidan” ?
Radikal bebas memang penting bagi kelangsungan hidup manusia, tetapi kita lupa kalau di dalam perjalanan hidup manusia, terjadi berbagai perubahan terutama yang mempengaruhi lingkungan hidup.  Perkembangan teknologi modern, dari mulai ditemukannya mesin, perkembangan jumlah penduduk yang mengharuskan manusia membuka lahan hutan untuk pemukiman tanpa ada gantinya, serta berbagai penemuan makanan – minuman siap saji dalam kemasan, yang diawetkan.  Semua inilah yang kemudian kita sebut dengan “Polusi
Polusi
Radikal Bebas akan mengganggu aktifitas metabolisme sel.  Sel menjadi lebih mudah rusak.  Radikal Bebas akan mengikat lemak, membentuk Oksidase lemak yang kemudian melekat pada dinding pembuluh darah, membentuk “Plaq” yang akan menyumbat saluran darah.  Yang kemudian kita kenal dengan penyempitan pembuluh darah, dengan segala akibatnya.  Beberapa sel sel penting penghasil Hormon juga mengalami gangguan, seperti sel Beta pulau Langerhans organ Pankreas, yang menghasilkan hormon Insulin, hal mana akan mengakibatkan penyakit Diabetes Mellitus (Kencing manis).
Hasil dari paparan sejumlah senyawa polusi yang merugikan yang berasal dari lingkungan sekitar seperti sinar ultra violet matahari, polusi udara berupa asap kendaraan bermotor, asap rokok dan bahan-bahan beracun lainnya, termasuk juga bahan bahan kimia pengawet-perasa-pewarna yang terkandung di dalam jenis makanan tertentu seperti ‘fast food’ (cepat saji) serta makanan kemasan atau kaleng (siap saji).
Radikal bebas yang terbentuk di dalam tubuh adalah hasil “Oksidasi bebas” dari paparan tersebut di dalam tubuh, yang kemudian membentuk molekul atau atom apa saja yang sangat tidak stabil karena memiliki satu atau lebih elektron yang tak berpasangan.
pollution2Radikal bebas ini berbahaya karena amat reaktif mencari pasangan elektronnya. Jika radikal bebas sudah terbentuk dalam tubuh maka akan terjadi reaksi berantai dan menghasilkan radikal bebas baru yang akhirnya jumlahnya terus bertambah. Hasil dari reaksi termaksud yang paling berbahaya adalah “Peroksidase lemak”, yang mampu memporak porandakan tatanan – fungsi – dan sistem regenerasi selluler. Selanjutnya akan merusakan sel-sel tubuh kita, selanjutnya terjadi pengerusakan jaringan yang akan mempercepat proses penuaan – Degenerasi.
Semua sel dalam tubuh, mempunyai enzim yang dapat menangkal serangan radikal bebas. Enzim SOD (Superoxide dismutase) dan Glutation peroksidase misalnya, merupakan sebagian dari contoh anti-oksidan alami dalam tubuh manusia. SOD akan menjinakkan senyawa oksigen reaktif seperti superoksida anion (O-2) radikal, menjadi hidrogen peroksida (H2O2), selanjutnya glutation peroksidase mengubahnya menjadi air.
Dengan meningkatnya usia, terjadilah penurunan jumlah kedua enzim ini dalam tubuh, sehingga kelebihan Radikal bebas tidak dapat sepenuhnya dimusnahkan. Belum lagi masuknya Radikal bebas dari luar yang menyusup masuk ke dalam tubuh akan memperburuk sistem regenerasi sel tubuh.
Solusinya :
Mencari Sumber Antioksidan
. Pada zaman dahulu, ketika paparan Polusi masih sangat rendah, dan fungsi Radikal babas tubuh masih berjalan seimbang, kita tidak butuh Anti-oksidan untuk memusnahkan Radikal bebas.  Tetapi pada zaman sekarang, Anti oksidan menjadi kebutuhan untuk meredam tingginya Radikal bebas yang beredar di dalam tubuh.
Berbagai Penelitian
Hasil penelitian ilmiah menunjukkan bahwa buah-buahan, sayuran dan biji-bijian adalah sumber antioksidan yang baik dan bisa meredam reaksi berantai radikal bebas dalam tubuh, yang pada akhirnya dapat menekan proses penuaan dini. Tomat mengandung likopene, yakni antioksidan yang ampuh menghentikan radikal bebas sehingga tak berkeliaran mencari asam lemak tak jenuh dalam sel. Hal yang sama dilakukan lutein dan zeasantin yang terdapat di dalam bayam, diketahui amat aktif mencegah reaksi oksidasi lemak pada dinding sel lensa (mata) sehingga kita dapat terhindar dari katarak. Sedangkan antioksidan vitamin seperti vitamin C, E dan betakarotenoid (Vitamin A) akan menstabilkan membran sel lensa dan mempertahankan konsentrasi glutation tereduksi dalam lensa.
American Heart Association (AHA) dalam petunjuk ilmiahnya yang dimuat dalam Journal of the American Heart Association edisi Februari 1999, mengatakan bukti-bukti yang ada sekarang tidak cukup kuat menjadi dasar merekomendasikan suplemen vitamin antioksidan untuk masyarakat umum. Namun, di sisi lain AHA terus merekomendasikan agar masyarakat meningkatkan konsumsi makanan kaya antioksidan seperti sayuran, buah dan kacang-kacangan. Hal yang sama juga dilakukan Institut Kanker Nasional AS, terus mengampanyekan agar masyarakat mengonsumsi 5 kali atau lebih buah atau sayur dalam sehari. Data ilmiah menyebutkan, individu yang rajin mengonsumsi buah dan sayur memiliki peluang untuk awet muda dan terhindar dari penyakit yang terkait dengan penuaan seperti kanker, gangguan saluran pernapasan dan penyakit Degenerasi lainnya.
Langkah sehat lainnya adalah mengurangi asupan jumlah kalori yang berasal dari karbohidrat dan lemak. Kalori yang berlebihan, dapat mempercepat penuaan dini karena untuk mengubahnya menjadi energi diperlukan lebih banyak oksigen. Di lain pihak oksigen memicu terbentuknya lebih banyak radikal bebas dari senyawa reaktif oksigen (sumber polusi), yang kemudian menyerang sel-sel dan akhirnya mempercepat proses penuaan.  Sungguh merepotkan, belum lagi ada individu yang tidak suka makan sayuran dan buah-buahan.

Menjadi TUA Adalah ALAMI, Tetapi PENUAAN Adalah PENYAKIT

Penuaan Dini kop
Latar belakang Masalah
Dalam menjalani kehidupan, manusia selalu akan berhadapan dengan berbagai kesusahan hidup. “Menderita Sakit” adalah salah satu kesusahan terbesar yang dihadapi manusia selama hidupnya. Tidak ada satupun manusia di Bumi yang mau dengan suka rela Menderita suatu Penyakit apapun.  Tetapi Penyakit datang sekonyong konyong tanpa pemberitahuan terlebih dahulu.  Dan penyakit yang paling sering seperti itu, adalah yang kita sebut dengan “Penyakit DEGENERASI”.
Pengertian dan Mengenal Penyakit Degenerasi
Banyak yang masih awam akan pengetahuan penyakit Degenerasi.  Bahkan tidak tahu sama sekali apa itu Penyakit Degenerasi.  Istilah Penyakit Degenerasi sendiri memang kurang popular terdengar dikalangan masyarakat.  Dan baru mulai didengungkan sekitar era tahun 1990an, namun dunia kedokteran sudah mengenalnya sejak lama.
Penyakit Degenerasi adalah penyakit “PENUAAN” dimana terjadi penurunan fungsi sistem organik tubuh manusia.  Ada 9 sistem organ yang menjalankan roda kehidupan manusia :Penuaan Dini Bulat
  1. Sistem Pengatur Umum Otak – Syaraf – Hormon
  2. Sistem Peredaran darah – Jantung
  3. Sistem Pernapasan – Paru paru
  4. Sistem Pencernaan makanan + Hati
  5. Sistem Pengaturan cairan tubuh – Ginjal – Saluran kemih
  6. Sistem Imunitas/kekebalan tubuh –  Limpa – Saluran dan Kelenjar Getah bening
  7. Sistem Pergerakan – Tulang – Sendi – Otot
  8. Sistem Panca Indra (Pengelihatan – Penciuman – Pendengaran – Pengecapan – Perabaan)
  9. Sistem Reproduksi – Alat kelamin – Organ Reproduksi
Ke-9 Sistem tersebut di atas, tidak boleh ada kurang satu apapun bila kita ingin sehat. Dan apabila ada sesuatu kekurangan pada salah satu sistem – organ, maka akan terjadi penyakit. Berat ringannya penyakit tergantung pada banyak-sedikitnya kekurangan/ kehilangan yang terjadi, dan sistem-organ mana yang terkena.  Ada sejumlah penyakit yang tidak sampai mengalami hal yang fatal seperti kecacatan, dan sampai kematian, namun amat sangat mengganggu jalan kehidupan.
Bahkan ada sejumlah penyakit yang tidak sama sekali terasa ditubuh, tetapi lama kelamaan dapat menjadi fatal. Penyakit yang baru disebutkan itulah yang kemudian diistilahkan dengan “Penyakit Degenerasi”  Tidak ada satu manusia, bahkan dokter ahli sekalipun yang dapat mengetahui kapan Penyakit Degenerasi mulai diderita.  Kemunculan penyakit Degenerasi baru diketahui ketika penderita jatuh dalam suatu kondisi yang sudah parah.  Arti Parah disini bukan berarti harus berakhirnya satu kehidupan, tetapi yang pasti adalah bahwa penderita mengalami sekurang kurangnya 50% kehilangan kemampuan untuk menjalankan kehidupan normalnya.
Karena Penyakit Degenerasi adalah penyakit yang memiliki perjalanan panjang, bahkan sepanjang hidupnya, maka sering kemudian disebut juga dengan istilah penyakit Kronis. Walaupun istilahnya tidak tepat, namun awam lebih mengenalnya dari pada istilah Penyakit Degenerasi.  Degenerasi atau penurunan Fungsi dapat terjadi pada ke-9 sistem – organ tersebut di atas, tentunya dengan sejumlah gangguan. 10 Penyakit Dehenareatif
Sampai hingga kini, penyakit Degenerasi belum ada obatnya, artinya obat untuk mengembalikan fungsi normal organ seperti sedia kala. Yang ada adalah obat obatan yang membantu meringankan beban berat yang dialami oleh organ yang mengalami degenerasi, agar penderita tidak merasakan penderitaannya selama sisa hidupnya.  Bahkan para ahli kesehatan kerap kali menganjurkan agar obat obatan yang diberikannya itu harus terus diminum sepanjang hidupnya.  Penyakit Degenerasi adalah keadaan dimana terjadi kerusakan sel, bahkan sampai pada kematian sel di atas jumlah yang tidak wajar sebelum waktunya. Menjadi masalah karena kerusakan atau kematian sel tersebut tidak tergantikan oleh apapun.  Regenerasi atau perbaikan Sel dapat terjadi ketika kerusakan yang terjadi masih dalam batas kewajaran, dan ini yang disebut dengan “Reversibel”.  Tetapi ketika terjadi kerusakan di atas tingkat kewajaran dan atau sampai pada kematian sel, maka ini disebut dengan “Ireversibel”. Dan keadaan Ireversibel inilah yang akan menghilangkan kemampuan fungsi organ, berat ringannya penderitaan tergantung pada besar kecilnya kehilangan tersebut. Kehilangan di atas 50% akan mengarah penderita kepada suatu “Kegagalan organ” (Gagal jantung, gagal ginjal, gagal hati dan sebagainya)
Apa saja yang dapat membuat kerusakan dan sampai kepada kematian Sel ?
Setiap kegiatan – kerja manusia akan menyebabkan sel menjadi rusak, hal ini dikarenakan meningkatnya metabolisme Penuaan Dini - PGPdan memicu pada kerja sel yang meningkat sampai pada ambang batas.  Ketika peningkatan metabolisme sel masih dalam batas wajar, maka sel secara mandiri akan memperbaiki diri dan kembali pada status normalnya.  Keadaan tersebut diperoleh ketika, tubuh menerima kecukupan Gizi, dan keseimbangan antara kerja dan istirahat yang cukup.  Kekurangan zat Gizi dan kekurangan istirahat, akan membawa sel kepada suatu keadaan yang berat.
Kembali pada peroses Degenerasi, yang telah dibahas di atas, bahwa proses ini berjalan sejak lahir, dan tidak ada yang dapat menghentikan peroses tersebut, kecuali “Melambatkan”.  Ada 2 hal penting sebagai pemicu jalannya proses Degenerasi, yaitu :
Alam dan Pola hidup.  Alam adalah fenomena yang tidak dapat dirubah oleh siapapun. (contohnya : Usia – Keturunan – Lingkungan hidup). Pola hidup adalah fenomena yang dibentuk oleh manusia sepanjang hidupnya, dalam bentuk kebiasaan-kebiasaan.  Pola-pola inilah yang kemudian akan memberikan sesuatu yang dapat berdampak buruk atau baik terhadap peroses Degenerasi. (Dampak buruknya adalah mempercepat peroses Degenerasi, sedangkan dampak baiknya adalah sebaliknya).

Pola hidup
Adalah berbagai kebiasaan yang dijalankan selama suatu kehidupan berlangsung.  Penuaan Dini - RokokPola hidup dapat membuat kita hidup berkwalitas (bermutu) sepanjang hidup atau membuat hidup kita menjadi terpuruk.  Pola hidup yang membuat hidup kita bermutu sepanjang kehidupan disebut dengan “Pola Hidup Sehat”  Menjalankan Pola Hidup Sehat berawal dari kanak-kanak, dimana orang tua sangat  berperan.  Pengetahuan tentang Kesehatan akan diterapkan pada anak-anaknya, yang kemudian akan dilanjutkan sampai dewasa dan seterusnya.  Pola Hidup Sehat adalah kebiasaan untuk hidup sehat yang diajarkan dan diterapkan oleh orang tua kepada anaknya.  Pola hidup sehat yang dimaksud adalah :
  1. Kerja – Istirahat – Mengurus diri yang seimbang.
  2. Berolah raga secara teratur sesuai kemampuan dan ketrampilannya
  3. Makan makanan yang bergizi, termasuk mengkonsumsi makanan kesehatan dan Supplemen.
  4. Menciptakan lingkungan hidup yang ASRI.
Sesungguhnya Pola Hidup Sehat di atas sangat sederhana namun dapat diperluas.  Tetapi yang kita lihat di masyarakat, justeru tidak satupun yang dilakukan dengan baik. Melainkan sebaliknya, seperti Merokok, lebih meng-utamakan Jajan dari pada mengkonsumsi makanan kesehatan/supplemen, menciptakan lingkungan hidup yang buruk dengan membuka lahan perumahan baru tetapi lupa melakukan penghijauan. Dan masih banyak lagi, dan kalau disebutkan satu persatu akan menyinggung dan membuat sejumlah pihak menjadi geram karena kepentingannya terhalangi.  Kebiasaan hidup dengan Pola hidup yang buruk inilah yang harus kita bayar dengan resiko Meningkatnya Penyakit Degenerasi.
Data data tentang akibat pola hidup yang buruk
Data yang di survei WHO mencatat :
  • 17 juta orang meninggal lebih awal, setiap tahunnya  akibat penyakit Degenerasi. 5 juta diantaranya akibat mengkonsumsi rokok
  • Kerugian yang diderita negara antara 300 – 500 $US. per penderita setahun.
  • 400 ribu lebih orang meninggal akibat mengkonsumsi rokok.
  • Sekitar 43 juta anak di Indonesia akan menderita penyakit Degenerasi 10 – 20 tahun kedepan.
  • 1 milyar orang menderita kegemukan setiap tahunnya.
Survei demografi Nasional yang dilakukan oleh Universitas Indonesia mencatat :
  • 427.948 orang meninggal setiap tahunnya, akibat penyakit “Degenerasi” yang dipicu oleh konsumsi rokok.
Sehubungan dengan kebiasaan merokok, maka data yang diperoleh adalah :
  • Indonesia menempati urutan ke-5 negara-negara pengkonsumsi rokok terbesar dunia (208 milyar batang rokok/tahun), di bawah Cina, Amerika Serikat Jepang, dan Rusia.
  • Sedangkan dari 4 negara pengkonsumsi rokok terbanyak di kawasan Asia, Indonesia menempati urutan pertama yaitu 69% masyarakat adalah perokok.  Di atas negara India, Cina dan Thailand.
Data data tersebut di atas baru dari kebiasaan merokok saja, sebab mudah diambil datanya, ketimbang pemicu yang lain yang juga tidak kalah pentingnya seperti yang sekarang sedang ramai dibahas dan dibicarakan yaitu “Pemanasan Global” meningkatnya kadar gas emisi kendaraan bermotor yang akan merusak udara lingkungan dan lain-lain nya.

Upaya secara konkrit untuk melepaskan diri dari belenggu Degenerasi
Untuk dapat melakukan upaya, tentunya kita harus tahu dulu apa yang harus diupayakan dan apa yang menjadi akar permasalahannya. Penuaan Dini - Makanan Kata kuncinya adalah Pencemaran lingkungan hidup – Kebiasaan buruk – Rendahnya Gizi makanan yang dikonsumsi.
Dari ketiga persoalan tersebut di atas, salah satunya yang dengan mudah dapat kita upayakan adalah “Meningkatkan Nilai Gizi” dengan menambahkan atau memberi tambahan melalui konsumsi Makanan Kesehatan – Supplemen. Tidak itu saja, namun secara tak langsung, juga menghilangkan Kebiasaan Buruk seperti merokok dan mengkonsumsi jajanan.  Apabila jumlah persentase perokok dapat diturunkan, maka Penurunan Resiko Pencemaran lingkungan hidup pun menjadi lebih baik.

Katarak Mata – Salah Satu Penyakit Degeneratif Yang Menyebabkan Kebutaan. Bagaimana Menghindarinya ?

Katarak 1
Latar belakang masalah
Katarak lensa mata, atau biasanya disebut dengan “Katarak”, merupakan penyakit Degenerasi, yang diderita pada kebanyakan Usia Lanjut (Lansia).  Kapan Katarak terjadi, tidak ada yang bisa menjelaskan.  Apakah Katarak harus terjadi pada setiap orang ? Jawabannya adalah “Ya”, tetapi apakah kejadian Katarak harus sampai terjadi gangguan pengelihatan ? Jawabannya “Tidak”.
Katarak 2Katarak lensa mata, adalah suatu proses terjadinya kekeruhan lensa mata, yang menyebabkan hilangnya daya tembus cahaya melalui lensa mata, sehingga menyebabkan gagalnya organ mata menerjemahkan bayangan gambar yang dilihatnya.  Proses kekeruhan yang terjadi pada lensa mata inilah yang selanjutnya dikatakan sebagai proses Degenerasi atau penurunan fungsi lensa mata, sehingga terjadi gangguan pengelihatan dan sampai dapat terjadi kebutaan.  Gangguan pengelihatan yang disebabkan oleh proses kekeruhan lensa mata ini tergantung pada cepat lambatnya perjalanan proses itu sendiri.  Kadang sedemikian lambatnya proses kekeruhan terjadi, sehingga seorang yang berusia di atas 80 tahun masih dapat melihat dengan jelas. Tetapi sebaliknya, sedemikian cepat proses kekeruhan itu terjadi, dengan segala akibatnya, pada usia di bawah 60 tahun sudah terjadi gangguan pengelihatan, bahkan telah menjadi buta.
Yang pasti proses Katarak (pengkeruhan lensa mata) terjadi seiring dengan bertambahnya usia seseorang, yang secara wajar, fungsi pengelihatannya masih tetap baik sampai akhir hidupnya.  Lalu yang kini menjadi masalah adalah ketika proses Katarak terjadi sedemikian cepat, sehingga seseorang mengalami gangguan pengelihatan, bahkan sampai menjadi buta akibat fungsi matanya buruk.  Inilah kemudian yang kita sebut dengan “Penyakit Katarak mata”.Apakah proses Katarak / pengeruhan lensa mata dapat kita hentikan atau hindari ? Jawabannya : “Tidak”, sebab proses katarak adalah proses alami yang pasti dialami oleh setiap manusia dalam hidupnya.  Tetapi yang dapat kita lakukan adalah melambatkan proses Katarak itu sedemikian rupa sehingga tidak sampai terjadi gangguan fungsi pengelihatan, sampai akhir hayat.
Hampir semua penderita Katarak tidak menyadari kalau ia sedang mengalami proses pengeruhan lensa mata, hal ini disebabkan karena prosesnya yang berjalan lambat, sehingga gangguan pengelihatannya juga terganggu secara berangsur dan masih dapat menyesuaikan diri dengan gangguannya tersebut.  Namun ketika sudah sampai pada saat yang kritis, dimana fungsi pengelihatannya sudah benar benar terganggu, barulah ia sadar kalau dirinya menderita Katarak.  Dan pada keadaan seperti ini tidak ada satu obatpun yang dapat mengembalikan kekeruhan lensanya untuk menjadi bening kembali, selain menunggu saatnya sampai terjadi kekeruhan yang total, agar dapat dilakukan tindakan operatif yaitu membuang lensa matanya dan menggantikannya dengan lensa buatan.  Dalam hal ini bisa dengan cara menanamkan lensa baru ke dalam mata, atau membantunya dengan menggunakan kaca mata.  Operasi Katarak tidak dapat memulihkan sepenuhnya ketajaman pengelihatan, tetapi hanya sebatas mengembalikan fungsi pengelihatan sebatas dapat melihat.  Masalah ini sering kemudian menjadi salah pengertian antara penderita dan dokter, karena disatu pihak penderita menuntut agar ketajaman pengelihatan dapat pulih seperti sedia kala, dilain pihak tidak ada jaminan dari satu dokter ahli mata manapun, untuk dapat mewujudkan tuntutan itu, karena seperti telah dijelaskan bahwa pengambilan lensa mata yang keruh (Operasi Katarak), hanyalah mengembalikan fungsi pengelihatan sebatas “Dapat melihat”, tetapi tidak memperbaiki ketajaman pengelihatan.
Sejumlah tanda dan tahapan gejala yang terjadi pada penderita Katarak :
1. Merasa gatal-gatal pada mata,
2. Air matanya mudah keluar,
3. Pada malam hari terjadi gangguan pengelihatan,
4. Tidak bisa menahan silaunya sinar matahari atau sinar lampu.
5. Melihat selaput seperti awan di depan penglihatannya.
6. Awan yang menutupi lensa mata semakin merapat dan menutup seluruh bagian mata.
7. Penderita akhirnya kehilangan penglihatannya.
Sampai tahapan ke – 4, penderita sering masih belum sadar kalau terjadi Katarak, dan baru ia ketahui setelah dilakukan pemeriksaan yang intensif ke dokter ahli mata. Dengan peralatan sederhana (lampu senter) seorang dokter umum baru bisa mendeteksi Katarak bila penderita sudah mengalami tahapan gejala ke – 5. Dan itupun tergantung pada kejelian dokter yang bersangkutan.  Dan biasanya awam yang memeriksakan gangguan pengelihatan akibat Katarak lensa mata, sudah berada pada tingkat yang lanjut (di atas tahapan ke 5).
Penyebab Katarak
Faktor penyebabnya cukup banyak, faktor yang ditemukan dan tercatat antara lain terbagi menjadi 3 kelompok yaitu :
Kelompok alami :
  • Faktor penuaan.
Kelompok kelainan bawaan/lahiriah/keturunan :
  • Faktor keturunan.
  • Cacat bawaan sejak lahir.
Kelompok trauma :
  • Mata tanpa pelindung terkena sinar matahari dalam waktu yang cukup lama.
  • Operasi mata sebelumnya.
  • Trauma (kecelakaan) pada mata.
Kelompok akibat penyakit lain (komplikasi/penyulit) :
  • Katarak yang terjadi pada bayi karena sang ibu terinfeksi virus pada saat hamil muda.
  • Masalah kesehatan lain, seperti pada Diabetes Mellitus (kencing manis).
  • Penggunaan obat2an tertentu, khususnya golongan Steroid.(Prednison)
Idiophatic :
  • Faktor-faktor lainya yang belum diketahui penyebabnya (Idiophatic).
Terbentuknya Katarak
Proses terjadinya Katarak adalah karena terjadinya perubahan komposisi Biokimiawi lensa. Perubahan Biokimiawi ini dapat terjadi secara alami yaitu akibat penuaan, tetapi bisa juga akibat hal lain seperti karena terjadinya kerusakan enzym (karena faktor keturunan, dan berbagai pengaruh dari luar seperti akibat polusi), trauma pada lensa, penyakit Kencing manis (Diabetes Mellitus), serta penggunaan obat obatan tertentu (golongan Steroid seperti Prednison) dalam jangka panjang.Katarak 3
Perubahan Biokimiawi yang terus berlangsung akan mengakibatkan timbulnya pengkabutan lensa. Pengkabutan lensa, menyerupai pencorengan minyak-gemuk diatas sebuah lensa kamera, hal mana dapat terjadi pada segala usia, namun paling sering nampak pada orang-orang yang berumur di atas usia 42 tahun.
Akhir akhir ini usia terjadinya Katarak lensa mata menjadi tidak menentu, ada beberapa faktor yang diduga menjadi penyebabnya, antara lain yang disebabkan oleh karena polusi udara-makanan/minuman (terbentuknya Radikal bebas).  Dan yang paling dianggap berperan disini adalah akibat “Radiasi sinar matahari”.Sejumlah bukti menunjukan bahwa radiasi UV (Ultra Violet) dapat mengkaburkan lensa, yaitu dengan membentuk fragmen-fragmen kimia yang sangat reaktif yang dikenal dengan “Radikal bebas“.  (Tipe radiasi ultraviolet dari sinar matahari disebut UVB yaitu jenis yang menyebabkan pelepuhan terbakar matahari dan kanker kulit.  Lensa mata mudah menyerap sinar-sinar ini).Selain radiasi UV, ternyata polusi lainnya seperti merokok, juga menunjuk peran yang sama, yaitu mengacaukan / mengganggu struktur lensa yang lembut.
Katarak 6A

Suatu Katarak dapat berkembang sedemikian lambatnya, sehingga seseorang tidak menyadari bahwa ia sedang mengalami Katarak.  Jika proses Katarak terjadi pada pinggiran luar dari lensa, mungkin ini tidak memberikan dampak perubahan dalam fungsi penglihatannya.  Tetapi jika pengkabutan terjadi dekat pusat (bagian tengah) lensa, maka akan berdampak dan mengganggu penglihatan yang jelas.Kaca Mata Hitam 1
Pencegahan
Pencegahan utama adalah mengontrol penyakit yang berhubungan dengan katarak dan menghindari faktor-faktor yang mempercepat terbentuknya katarak.
Menggunakan kaca mata hitam ketika berada di luar ruangan pada siang hari agar dapat mengurangi jumlah sinar UltraViolet yang masuk ke dalam mata. Berhenti merokok bisa mengurangi resiko terjadinya katarak.

Kebutuhan Gizi Ibu Hamil dan Menyusui

Kop Ibu Menyusui
Oleh : dr. Zen Djaja, M.D.
Latar belakang masalah
Kehamilan adalah satu masa yang penting bagi seorang Wanita Produktif, dimana kehidupan yang dijalaninya menjadi semakin kompleks, dengan kehadiran ‘Jabang Bayi’ di dalam rahimnya. Lamanya  kehamilan berkisar antara 40-41 hamil1minggu, dan kebutuhan akan Energi, Gizi serta Kualitas hidupnya sangat menentukan “Kesehatan bayi” yang akan dilahirkannya, serta masa depan kehidupan selanjutnya (pertumbuhan & perkembangan). Sedangkan bagi ibu yang mengalami proses Kehamilan, Melahirkan, Menyusui, mempunyai kebutuhan akan Energi, Gizi serta Kualitas hidup yang tidak kalah pentingnya.
Ada satu prinsip dalam ilmu Kesehatan dulu dan sekarang, dimana pada waktu zaman dulu, Kesehatan Ibu dan Anak hanya berkisar pada keselamatan dari kehidupan keduanya. Tetapi prinsip yang dianut zaman modern, bukan lagi mempermasalahkan Keselamatan hidup saja, tetapi bagaimana keduanya memiliki masa depan yang cerah, dengan memiliki kehidupan yang bermutu. Agar semuanya ini terwujud, maka langkah awal yang perlu diperhatikan adalah bagaimana pemenuhan gizi bagi Ibu dan Anak dapat terpenuhi dengan baik, sejak ibu dalam persiapan kehamilan, masa kehamilan sampai persalinan, dan waktu menyusui. Dan tentunya akan berpengaruh pada Pembentukan, Pertumbuhan, Perkembangan Jabang bayi, serta Tumbuh dan Kembang bayi.
Pendapat bahwa wanita hamil “makan untuk dua orang ” sebagian besar sudah ditinggalkan, karena dalam hal kuantitas (jumlahnya) tidak terbukti demikian. Namun, kualitas (mutu) dari makanan yang dimakan selama kehamilan pantas mendapat perhatian khusus untuk meningkatkan kesehatan yang optimal, baik bagi ibu maupun anak. Prinsipnya adalah, pada waktu Hamil, zat makanan (Gizi), langsung diberikan oleh ibu kepada Jabang bayi, melalui perantara darah (yang diolah di dalam ari-ari), dan pada waktu menyusui anak mendapat makanan (Gizi) dari Air Susu Ibu (ASI).
Kebutuhan Gizi
Seperti yang kita simak pada gambar disebelah, kebutuhan zat Gizi secara umum yang diperlukan ibu Hamil dan menyusui. Namun pada kenyataannya pemenuhan gizi tersebut masih jauh dari kenyataan. Kekurangan Gizi pada ibu Hamil dan Menyusui masih banyak terjadi. Masyarakat luas mengukur pemenuhan Gizi dengan tolok ukur kenyang dan menjadi gemuk. Padahal kekenyangan dan kegemukan bukan dasar yang dapat dijadikan alasan seseorang telah memenuhi kecukupan Gizi. Tabel Menyusui Makanan yang kita makan sehari hari sering rendah zat besi, seng, asam folat vitamin B dan vitamin D. AnencephaliBahkan mungkin tidak mengandung itu semua. Kebutuhan zat gizi ibu yang meningkat dengan pesat, bukan saja untuk keperluan pertumbuhan janin tetapi juga karena metabolisme yang meningkat yang disebabkan terjadinya perubahan keseimbangan hormonal. Perubahan yang dijelaskan tersebut menyebabkan pada awal kehamilan sering nafsu makan ibu menurun, timbul rasa mual dan pusing. Di lain pihak, Ibu hamil juga harus memiliki cadangan dari sejumlah jenis zat gizi dalam jumlah yang cukup di dalam tubuh, untuk kebutuhan pada waktu melahirkan. Gizi buruk karena kesalahan dalam pengaturan pola makan membawa dampak yang tidak menguntungkan, bukan hanya bagi ibu, tetapi juga bagi bayi yang akan dilahirkan. Defisiensi (kekurangan) zat gizi selama kehamilan dapat memberi dampak merugikan bagi ibu maupun anaknya. Sejumlah kasus cacat lahiriah seperti ‘Anencephali’ (lahir tanpa tempurung kepala), ‘Spina Bifida’ (lahir dengan tulang belakang terbuka), adalah akibat dari kekurangan gizi asam Folat pada waktu ibu hamil. Juga bilamana seorang ibu selama masa kehamilannya dan masa menyusui, memperoleh pemenuhan Gizi yang baik dan cukup, maka kemungkinan untuk menghasilkan air susu dalam jumlah maksimal akan lebih besar, selain itu unsur-unsur gizi yang terdapat dalam air susu itu juga mencukupi. Apabila unsur zat gizi yang dibutuhkan oleh ibu hamil Spina Bifidatidak dapat dipenuhi dalam makanannya, maka unsur zat gizi itu akan diambil dari tubuhnya sendiri. Dalam keadaan seperti ini, kemungkinan ibu itu akan mudah menderita berbagai penyakit defisiensi (kekurangan Gizi) akut seperti : Anemia, Kropos tulang, Varises, dll. Sementara defisiensi zat Gizi bagi sibayi akan memberikan resiko besar terhadap kemungkinan terjadinya : keterbelakangan mental, ediot, prematur, berat bayi lahir rendah, dll. semua ini akan memberikan dampak yang buruk bagi masa depannya.
Pola pikir masyarakat
Sepenting dan seperlu apakah pemberian Makanan Kesehatan – Supplemen di atas dibutuhkan ? Sementara banyak ibu ibu Hamil, dan Menyusui tidak mengalami masalah, tanpa menggunakan atau mengkonsumsi Produk Makanan Kesehatan – Supplemen seperti yang dijelaskan di atas. Memang benar, pada kenyataannya demikian, namun perlu digaris bawahi disini, bahwa dari awal penjelasan di atas sudah ditekankan bahwa tujuan kehamilan, persalinan bukan saja semata mata keamanan – keselamatan Ibu dan Anak. Tetapi di zaman modern yang maju ini masih ada lagi satu tuntutan yaitu “Menciptakan Manusia Manusia Bermutu” Jadi bukan sekedar hidup dan sehat ala kadarnya saja. Apakah kita ingin memperoleh Keturunan yang Bermutu, atau Keturunan yang asal hidup saja ? Pilihan ada pada anda.