tag:blogger.com,1999:blog-2555517920341665422024-02-07T03:54:17.527+07:00HEALTH CENTREblog kesehatan pengisi waktu luang, semoga bermanfaat bagi anda para pengunjung. Unknownnoreply@blogger.comBlogger58125tag:blogger.com,1999:blog-255551792034166542.post-53375035659415720282010-07-12T22:44:00.000+07:002010-07-12T22:44:47.426+07:00Kenali Kondisi Kesehatan Organ Tubuh Anda Dengan Metode IRIDOLOGY<div id="stats"> <span> </span><span><br />
</span></div><div class="entry clearfloat"> <div style="text-align: justify;"><strong><span style="font-size: large;"><img alt="Iridology - 2" class="size-full wp-image-1373 alignleft" height="129" src="http://www.diamondindonesia.co.id/wp-content/uploads/2010/03/Iridology-2.jpg" style="margin: 10px 15px;" title="Iridology - 2" width="200" /></span></strong><span style="font-size: medium;"><strong>Oleh : dr. Zen Djaja, MD & Jimmy</strong></span></div><div style="text-align: justify;"><strong><span style="font-size: large;">IRIDOLOGY merupakan ilmu yang mempelajari tentang keadaan kesehatan setiap bagian dari tubuh manusia, melalui pemetaan serta penampakannya pada “Iris mata” kita.</span><br />
</strong></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: large;"><strong>Sejarah perkembangan Iridologi</strong></span><br />
Oleh sebagian besar pakar kesehatan dan dunia Ilmu Kedokteran, nampaknya ilmu ini masih dianggap kontrofersial dan mengada ada. Namun segalanya dapat dijelaskan secara ilmiah dan juga melalui suatu pengujian yang memakan waktu cukup lama. Ilmu “<strong>Iridologi</strong>” sendiri mulai dipelajari di negeri Cina jauh sebelum ilmu kedokteran barat berkembang, dan mulai diperkenalkan oleh bangsa barat (Kulit Putih), setelah zaman perang dunia kedua. Itupun masih banyak yang menyanggah, dan meragukan kebenarannya, sampai pada akhirnya seorang pakar kesehatan dari Amerika Serikat (<strong>dr. Bernard Jensen</strong>) mencatat setiap penemuannya itu serta melakukan uji kebenaran terhadap lebih dari 350.000 kasus penyakit yang tersebar diseluruh dunia terutama wilayah Asia. Catatannya kemudian dibukukan menjadi sebuah buku ajar Iridologi yang terdiri dari 2 jilid. Dan sebelum beliau meninggalkan kita semua untuk selamanya, pada tahun 1981, beliau sempat membuat peta Iridologi yang sampai hingga kini menjadi pedoman bagi para pakar iridologi dan juga bagi yang berminat mempelajari iridologi.<img alt="Iridology Chart English" class="size-full wp-image-1382 alignnone" height="389" src="http://www.diamondindonesia.co.id/wp-content/uploads/2010/04/Iridology-Chart-English-.jpg" style="margin: 10px 15px;" title="Iridology Chart English" width="550" /><br />
Iridologi adalah ilmu diluar dari Ilmu kesehatan mata. Pemeriksaan Iridologi adalah semacam pemeriksaan kesehatan secara menyeluruh yang menggunakan Iris mata sebagai media. Dari awal pembentukan (embryo), terdapat lebih dari 280.000 serabut syaraf yang kemudian disatukan dan kemudian masuk ke dalam otak melalui “Syaraf mata” (nervus Optikus), yang kemudian oleh otak, melalui sistem syaraf otonom disebarkan ke semua penjuru organ tubuh manusia. Hal inilah yang menjadi <strong>dasar dari Ilmu Iridologi</strong> untuk menjelaskan mengapa kita dapat menganalisa keadaan organ tubuh melalui Iris mata. Bagi awam maupun ilmu kedokteran barat, masih merupakan hal yang misterius, tetapi setelah dr. Bernard Jensen memperkenalkan dan memberikan uraian serta membuat pemetaan sebagai salah satu pedoman untuk mempelajari dan menganalisa iris maka mulai saat itu Iridologi berkembang menjadi sebuah ilmu yang cukup menarik dan digemari serta penuh tantangan. Dan pada saat yang bersamaan <strong>dr. Bernard Jensen</strong> kemudian dinobatkan menjadi <strong>“Bapak Iridologi”.</strong><img alt="Iridology - Bernard Jensen" class="alignleft size-full wp-image-1389" height="171" src="http://www.diamondindonesia.co.id/wp-content/uploads/2010/04/Iridology-Bernard-Jensen.jpg" style="margin: 10px;" title="Iridology - Bernard Jensen" width="252" /><br />
Gelar tersebut patut beliau peroleh,<strong> </strong>karena dasar dasar analisa menuju pada suatu kesimpulan adanya gangguan organ secara fisik telah beliau abadikan ke dalam satu metode yang sederhana dan bersifat ilmiah.<br />
Iridologi sudah diakui dunia kedokteran dan merupakan “<strong>scientific analysis</strong>” dan Iris digunakan sebagai “<strong>Health recorder</strong>” dari individu masing masing.<br />
<img alt="Iridology - 4" class="alignright size-full wp-image-1386" height="242" src="http://www.diamondindonesia.co.id/wp-content/uploads/2010/04/Iridology-4.jpg" style="margin: 10px;" title="Iridology - 4" width="252" />Pemeriksaan Iridologi adalah pemeriksaan yang memiliki nilai “Kwalitatif” dimana keakuratannya tergantung pada keterampilan seorang menganalisa. Keterampilan itu diperoleh dari banyaknya ia memeriksa dan menganalisanya dengan benar. Semangkin sering memeriksa, maka semangkin banyak kasus yang dianalisa, maka keilmuannya juga akan semangkin berkembang dan semangkin akurat.</div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: large;"><strong>Teknis pemeriksaan Iridologi yang diakui oleh dunia Kesehatan</strong></span><br />
Ilmu Iridologi bukan suatu ilmu yang harus dan dapat dipelajari oleh yang berlatar belakang Kesehatan atau dokter, tetapi dapat dipelajari juga oleh setiap orang yang mempunyai minat serta kesungguhan yang tinggi untuk mempelajarinya. Hanya saja bedanya adalah bila analisa tersebut dibuat atau dilakukan oleh seseorang yang berlatar belakang dari kalangan Non-medis, maka kesimpulannnya hanya sampai pada suatu gangguan saja. Lain halnya kalau yang memeriksa adalah dari <strong>kalangan Medis</strong>, maka kesimpulannya bisa sampai mencapai pada suatu tingkat “<strong>Diagnosa penyakit</strong>” atau pada tingkat keparahan dari penyakit yang diderita. Dan hal inilah yang tidak dapat dilakukan oleh seorang Iridolog yang berasal dari kalangan Non-medis. Berdasarkan konsensus, maka yang memiliki otoritas atau kewenangan untuk menyatakan seseorang itu sakit atau sehat adalah seorang dokter, dan kalau itu dilakukan oleh bukan seorang dokter, maka itu sudah tergolong suatu pelanggaran. Namun, apabila itu dinyatakan dengan kata “<strong>terdapat gangguan</strong>” dengan tujuan untuk memberikan Peringatan pada seseorang, agar melakukan “<strong>tindakan Pencegahan</strong>”, itu adalah sesuatu yang <strong>Bijak</strong>.</div><div style="text-align: justify;"><img alt="Iridology - 5" class="size-full wp-image-1392 alignnone" height="360" src="http://www.diamondindonesia.co.id/wp-content/uploads/2010/04/Iridology-5.jpg" style="margin: 10px 15px;" title="Iridology - 5" width="550" /><br />
Dalam melakukan pemeriksaan Iridologi, juga mengalami perkembangan yang cukup pesat, yaitu dari mulai pemeriksaan hanya memakai lampu senter dan kaca pembesar, Camera digital dan seperangkat monitor sampai kepada peralatan yang menggunakan perangkat Komputer. Namun sekali lagi 70% keakuratan ditentukan oleh keterampilan yang dilakukan.</div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: medium;"><strong>Metode pemeriksaan</strong></span><br />
Ada dua metode pemeriksaan, yaitu :</div><ol style="text-align: justify;"><li><span style="font-size: medium;"><strong>Metode pemeriksaan dengan menggunakan mata yang bergerak</strong></span></li>
<li><span style="font-size: medium;"><strong>Metode pemeriksaan dengan menggunakan mata yang tidak bergerak (melihat gambar).</strong></span></li>
</ol><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: medium;"><strong><img alt="Iridology - 6" class="alignleft size-full wp-image-1395" height="87" src="http://www.diamondindonesia.co.id/wp-content/uploads/2010/04/Iridology-6.jpg" style="margin: 10px;" title="Iridology - 6" width="200" />Pemeriksaan mata bergerak</strong></span>, adalah menggunakan lampu senter dan kaca pembesar, dimana analisa dilakukan langsung pada mata penderita yang diperiksa. Pemeriksaan ini sangat terbatas, sebab pergerakan mata akan mengganggu analisa itu sendiri dan keakuratannya. <img alt="Iridology - 8" class="alignright size-full wp-image-1400" height="160" src="http://www.diamondindonesia.co.id/wp-content/uploads/2010/04/Iridology-8.jpg" style="margin: 10px;" title="Iridology - 8" width="200" />Yang dapat dinilai hanyalah, apakah penderita atau yang diperiksa memiliki masalah kesehatan atau tidak. Sebesar apa gangguannya, sering sulit untuk dinilai. Selain itu kenyamanan dari pihak yang diperiksa juga menjadi kurang nyaman, karena penyinaran yang lama yang menyilaukan mata, akan mengeluarkan air mata, ini juga akan memberikan gangguan tersendiri bagi yang memeriksa, sehingga kerap pemeriksaan menjadi kurang akurat, kemudian cara ini sudah hampir ditinggalkan.<span style="font-size: medium;"><strong><br />
<img alt="Iridology - 7" class="alignleft size-full wp-image-1397" height="122" src="http://www.diamondindonesia.co.id/wp-content/uploads/2010/04/Iridology-7.jpg" style="margin: 10px;" title="Iridology - 7" width="200" />Pemeriksaan mata tidak bergerak</strong></span>, adalah cara dimana kita mengambil gambar dari mata, dengan cara melakukan fiksasi kepala, penyinaran yang secukupnya dan tidak memberikan pantulan sinar pada iris yang mengganggu analisa. Cara ini ternyata lebih nyaman, baik bagi yang melakukan analisa, maupun yang diperiksa, karena hanya membutuhkan waktu yang singkat untuk mengambil gambar, kemudian analisa dapat dilakukan dengan lebih santai, dimana yang diperiksa dapat melihat matanya sendiri yang bermasalah atau tidak tersebut. Pengambilan gambar dapat dilakukan dengan Camera digital yang kemudian ditampilkan melalui layar monitor. <img alt="Iridology - 9" class="alignright size-full wp-image-1399" height="138" src="http://www.diamondindonesia.co.id/wp-content/uploads/2010/04/Iridology-9.jpg" style="margin: 10px;" title="Iridology - 9" width="200" />Banyak keuntungan lainnya yang diperoleh, selain yang disinggung tersebut di atas, yaitu dimana gambar bisa diperbesar beberapa kali dari besar mata aslinya, sehingga untuk melakukan analisa juga menjadi lebih mudah dan lebih akurat, semangkin canggih alat yang digunakan, tentunya akan menghasilkan gambar yang semangkin sempurna, tetapi kembali saya katakan disini adalah, untuk mendapatkan hasil analisa yang akurat itu tergantung pada keterampilan sipemeriksa, dan bukan dari besaran harga yang harus anda bayar pada setiap pemeriksaan.<br />
<img alt="Iridology - 10" class="alignleft size-full wp-image-1403" height="176" src="http://www.diamondindonesia.co.id/wp-content/uploads/2010/04/Iridology-10.jpg" style="margin: 10px;" title="Iridology - 10" width="200" />Tentu anda akan kembali bertanya, lalu dari ke dua metode pemeriksaan di atas metode mana yang disarankan atau yang <strong>memenuhi standart ilmu kedokteran</strong> ? Jawabannya tentu adalah yang menggunakan metode pemeriksaan menggunakan gambar mata (tidak bergerak). Bahkan kini untuk lebih memudahkan pengambilan gambar, dibuatlah alat khusus yang dapat terkoneksi ke perangkat komputer, lalu dengan segala kemampuan dan keterampilannya sipemeriksa dapat menganalisa serinci mungkin.</div><div style="text-align: justify;"><img alt="Iridology - 1" class="alignnone size-full wp-image-1377" height="410" src="http://www.diamondindonesia.co.id/wp-content/uploads/2010/04/Iridology-1.jpg" style="margin: 10px 15px;" title="Iridology - 1" width="550" /><span style="font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: large;"><strong>Program Pemeriksaan Iridologi yang dilakukan Diamond Interest</strong></span><img alt="Iridology - 11" class="alignright size-full wp-image-1405" height="280" src="http://www.diamondindonesia.co.id/wp-content/uploads/2010/04/Iridology-11.jpg" style="margin: 10px;" title="Iridology - 11" width="200" /><br />
Dalam rangka meningkatkan efisiensi dan efektifitas penggunaan makanan kesehatan – supplement yang diproduksi oleh PT. Diamond Interest International, maka pihak produsen mencoba untuk membantu para konsumen dan distributor untuk lebih mengutamakan kebutuhan atas dasar “<strong>Prioritas</strong>”. Banyak produk makanan kesehatan – supplement yang beredar tetapi produk mana yang lebih diperlukan saat ini. Melalui program “<strong>Cek Up</strong> <strong>Kesehatan</strong> <strong>Iridolologi</strong>” maka hal tersebut di atas dapat dengan mudah terjawab.<br />
Program Cek-Up Kesehatan Iridologi ini mempunyai kepentingan untuk melakukan “<strong>Pendeteksian Dini Gangguan Kesehatan</strong>” guna melakukan “<strong>Pencegahan</strong>” terhadap sakit penyakit, dengan demikian maka diharapkan dapat memilih produk Diamond Interest yang tepat, dan lebih mengena kepada para konsumen dan distributor. Kemudian selanjutnya dilakukan tindak lanjut, 3 bulan berikutnya untuk dilakukan pemeriksaan kembali guna mengetahui adanya perbaikan dari gangguan yang lalu.</div></div>Unknownnoreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-255551792034166542.post-74702267711214014352010-07-12T22:41:00.002+07:002010-07-12T22:41:57.175+07:00Penyakit Alzheimer<h2 style="text-align: right;"><span style="font-size: medium;"><span style="font-size: small;"><img alt="dr Zen Djaja" class="alignright size-full wp-image-1507" height="141.5" src="http://www.diamondindonesia.co.id/wp-content/uploads/2010/05/dr-Zen-Djaja.jpg" style="margin: 10px;" title="dr Zen Djaja" width="100" /></span></span></h2><h2 style="text-align: right;"><span style="font-size: medium;"><span style="font-size: small;">Oleh : dr.Zen Djaja, M.D<br />
(Medical Consultant Diamond Interest International)</span></span></h2><span style="font-size: medium;"><br />
</span><br />
<h2><span style="font-size: medium;"> </span></h2><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: medium;"><strong>Alzheimer, salah satu penyakit “Degenerasi” sistem susunan syaraf pusat, yang belum diketahui penyebabnya dan belum ditemukan obatnya. Namun dapat dihindari dengan memperbaiki “Pola hidup & Pola makan”</strong></span></div><h2><span style="font-size: medium;"> </span></h2><div style="text-align: justify;"><strong><span style="font-size: large;">Sejarah Tentang Alzheimer </span></strong></div><h2><span style="font-size: medium;"><img alt="1864a" class="size-full wp-image-1502 alignleft" height="226" src="http://www.diamondindonesia.co.id/wp-content/uploads/2010/05/1864a.jpg" style="margin: 10px;" title="1864a" width="146" /></span></h2><div style="text-align: justify;">Pada suatu pertemuan ilmiah, tepatnya di bulan Nopember 1906, seorang dokter berkebangsaan German, bernama “Alois Alzheimer” memberi presentasi temuannya yaitu tentang sebuah kasus yang diderita oleh seorang wanita berusia 51 tahun, bernama “Ny. Auguste D.,”.<br />
Wanita ini dibawa oleh keluarganya pada awal 1901 untuk berobat pada Dr. Alois Alzheimer karena mengalami berbagai masalah kesehatan berupa lupa ingatan, berbagai kecurigaan terhadap suaminya tanpa alasan disertai kesulitan berbicara dan nyaris tak tahu apa yang baru dibicarakan. Tanda dan gejala tersebut terus memburuk dengan cepat, dan hanya dalam beberapa tahun saja, ia sudah tidak mampu lagi untuk beraktivitas (hanya mampu berbaring di tempat tidur). Ny. Auguste D. akhirnya meninggal dunia pada musim gugur di tahun 1906. Dr. Alzheimer, mengaku bahwa dirinya belum pernah menjumpai penyakit dengan tanda dan gejala seperti itu sebelumnya. Dan atas dasar keinginannya mengembangkan dunia kedokteran, maka melalui izin dari keluarga, beliau melakukan bedah mayat (Outopsi) atas jasad almarhumah Ny. Auguste D. Dari hasil outopsi otak Ny.Auguste ditemukan adanya penyusutan materi otak, terutama di bagian Cortex, yaitu lapisan terluar yang menyangkut kemampuan ingatan, berpikir, pengambilan keputusan dan kemampuan berbicara. <img alt="auguste-deter-alzheimers-disease" class="alignright size-full wp-image-1513" height="140" src="http://www.diamondindonesia.co.id/wp-content/uploads/2010/05/auguste-deter-alzheimers-disease.jpg" style="margin: 10px;" title="auguste-deter-alzheimers-disease" width="138" />Di bawah pemeriksaan mikroskopik, beliau juga menemukan penimbunan lemak yang menyebar disekitar kapiler pembuluh darah, juga di dalam sel dan sekitar sel otak, selain itu juga dijumpai sel sel otak yang akan mati dan yang sudah mengalami kematian. Dr.Alzheimer terus mempublikasikan penemuannya itu, dan pada tahun 1910, sampai akhirnya seorang ahli ilmu penyakit jiwa, “Emil Kraepelin” mencatat pekerjaan/penemuan Alzheimer itu dan menggolongkannya penyakit tersebut ke dalam salah satu golongan penyakit “Kerusakan Otak”, serta mengusulkannya dengan menggunakan nama “Penyakit Alzheimer” .</div><div style="text-align: justify;"><img alt="Perbandingan Otak Normal dan Yang Terserang Penyakit Alzheimer" class="alignnone size-full wp-image-1517" height="244.5" src="http://www.diamondindonesia.co.id/wp-content/uploads/2010/05/Perbandingan-Otak-Normal-dan-Yang-Terserang-Penyakit-Alzheimer.jpg" style="margin: 10px;" title="Perbandingan Otak Normal dan Yang Terserang Penyakit Alzheimer" width="565" /></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: large;"><strong>Apa Penyakit Alzheimer Itu ? </strong></span><br />
Berdasarkan penemuan di atas maka, oleh pengetahuan ilmu kedokteran mutakhir penyakit Alzheimer dirumuskan sebagai penyakit :</div><ul><li>Kerusakan Otak yang cepat memburuk dan membawa maut. Penyakit ini merusakan sel otak, sehingga mengakibatkan hilangnya kemampuan mengingat dan bermasalah dalam hal kemampuan berpikir. Terjadi gangguan prilaku, hilangnya kemampuan beraktifitas, baik melaksanakan pekerjaan dasar, hoby maupun kehidupan sosial. Penyakit Alzheimer, semangkin lama menjadi semangkin parah dan berakibat fatal. Di Amerika Serikat penyakit ini tercatat sebagai penyakit pembunuh ke-7.</li>
<li>Penyebab Kepikunan terbanyak. Penyakit Alzheimer merupakan penyakit yang sering dikaitkan (50 – 80% kasus) dengan gangguan ingatan (memori) dan berbagai gangguan lain yang menyangkut kepandaian dan berbagai kemampuan untuk melaksanakan kegiatan sehari-hari. Selain penyakit Alzheimer, ada penyakit otak lain yang juga menyebabkan gangguan memori.</li>
<li>Tidak ada obat yang bisa menyembuhkan. Pengobatan yang diberikan hanya bersifat membantu menghilangkan gangguannya saja, tanpa memberikan kesembuhan pada penyakit dasarnya. Banyak upaya yang dilakukan dan tidak sedikit menghabiskan biaya untuk itu. Tetapi penyakit Alzheimer tetap menempatkan dirinya sebagai salah satu dari sejumlah penyakit “Degenerasi” (= penurunan fungsi) yang tidak dapat disembuhkan.</li>
</ul><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: large;"><strong>Adakah Upaya Pencegahannya ? </strong></span><br />
Penyakit Alzheimer sampai sekarang tidak diketahui penyebab pasti, tetapi para ahli penyakit syaraf menganggap kalau ada pemicu yang mengarah pada meningkatnya resiko terjadinya penyakit Alzheimer yaitu :<img alt="Keadaan Otak" class="size-full wp-image-1520 alignright" height="342" src="http://www.diamondindonesia.co.id/wp-content/uploads/2010/05/Keadaan-Otak.jpg" style="margin: 10px;" title="Keadaan Otak" width="232" /></div><ul><li>Perokok di atas usia 65 tahun memiliki resiko mengidap penyakit Alzheimer setinggi 79%.</li>
<li>Kegemukan (Obesitas) pada usia setengah baya dapat meningkatkan resiko Penyakit Alzheimer sampai 31/2 kali lebih tinggi.</li>
<li>Penderita Kencing manis yang tak terkontrol dapat beresiko tinggi mengidap penyakit Alzheimer.</li>
<li>Faktor Keturunan mencatat hanya 25% dari seluruh kasus.</li>
<li>Stress yang berkepanjangan dan dialaminya dalam waktu lama, dapat meningkatkan resiko Alzheimer sampai 4 kali lipat.</li>
</ul><div style="text-align: justify;">Seringnya menerima trauma pada kepala (petinju), juga bisa memberikan resiko terkena penyakit Alzheimer. Nampaknya dari sejumlah pengalaman dan pelajaran dari berbagai catatan kasus, para peneliti dan para ahli penyakit syaraf pun tidak mengabaikan kemungkinan meningkatnya resiko penyakit Alzheimer yang dipicu oleh masalah “Gaya Hidup” ketimbang faktor keturunan. Dari hasil pantauan inilah kemudian mereka sepakat untuk mengupayakan pencegahan melalui berbagai cara perkaya gizi dan melengkapinya dengan berbagai supplemen – makanan kesehatan yang memberikan kekuatan pada otak.</div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: large;"><strong>Gizi & Makanan Sehat Yang Dibutuhkan Bagi Kesehatan Otak </strong></span><br />
Berbagai gizi yang bersumber dari tumbuhan (Herbal), menjadi pilihan utama, terutama yang mengandung cukup vitamin dan asam amino. <img alt="Bentuk Gizi Otak" class="alignleft size-full wp-image-1523" height="493" src="http://www.diamondindonesia.co.id/wp-content/uploads/2010/05/Bentuk-Gizi-Otak.jpg" style="margin: 10px;" title="Bentuk Gizi Otak" width="311" />Mengkonsumsi makanan yang mengandung Vitamin seperti Asam Folat, B12 serta vitamin D setiap hari dapat memelihara dan meningkatkan kemampuan daya ingat (memori). Asam lemak essensial dalam bentuk “Omega 3”, serta berbagai biji bijian (termasuk ekstrak biji anggur) sangat dianjurkan untuk dikonsumsi secara rutin sebagai tambahan pada makanan sehari-harinya. Gizi yang terdapat di dalam susu (Susu Kambing) juga banyak membantu. Perhatian khusus juga dilakukan terhadap buah buahan dan sayur mayur. Suatu alasan yang tepat dan bijak, karena buah buahan mengandung cukup vitamin, antioksidan, serta zat hijau daun yang berasal dari sayuran, dianggap berguna untuk melakukan pencegahan dan melindungi otak dari berbagai resiko kerusakan. Berbagai tinjauan kepustakaan sangat besar manfaatnya bagi para awam, agar dapat membuat keputusan yang tepat, dalam hal memilih makanan kesehatan – supplemen yang bermanfaat dan efisien dalam pengeluaran dana.</div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-255551792034166542.post-46289025875478932362010-07-12T22:40:00.000+07:002010-07-12T22:40:21.617+07:00Peranan GINSENG dalam Dunia Kesehatan<div id="stats"> <span> </span><span></span><img alt="Ginseng Kop" class="alignnone size-full wp-image-1224" height="150.7" src="http://www.diamondindonesia.co.id/wp-content/uploads/2010/02/Ginseng-Kop.jpg" style="margin: 10px;" title="Ginseng Kop" width="565" /></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: large;"><strong>Mengenal Ginseng :</strong></span><br />
Terdapat 2 jenis Ginseng, yang diketahui antara lain yaitu :<a class="highslide" href="http://www.diamondindonesia.co.id/wp-content/uploads/2010/02/Ginseng-2.jpg" onclick="return vz.expand(this)"><img alt="Ginseng 2" class="alignleft size-full wp-image-1226" height="197" src="http://www.diamondindonesia.co.id/wp-content/uploads/2010/02/Ginseng-2.jpg" style="margin: 15px 30px;" title="Ginseng 2" width="140" /></a></div><ol style="text-align: justify;"><li><strong>Panax ginseng</strong>, atau disebut juga dengan Ginseng Asia, Ginseng Korea atau Ginseng Cina.</li>
<li><strong>Panax quinquefolius</strong>, disebut juga sebagai Ginseng Amerika, Ginseng Canada, atau Ginseng Amerika Utara.</li>
</ol><div style="text-align: justify;">Berdasarkan ilmu pengobatan tradisional Cina, keduanya memiliki khasiat yang unik, terutama dalam hal pemulihan sakit-penyakit. Perbedaannya adalah, kalau Ginseng Amerika, sifatnya “<em>mendinginkan</em>” tepat untuk menurunkan demam dan memperbaiki gangguan saluran pernapasan, sedangkan Ginseng Asia, bersifat “<em>memanaskan</em>” tepat untuk memperbaiki gangguan sistem sirkulasi darah. Komponen aktif (<em>zat aktif</em>) dari Ginseng tersebut di atas adalah senyawa “<strong>Ginsenoside</strong>” yaitu senyawa yang sifatnya menyerupai <strong>hormon “Steroid”.</strong><br />
Golongan Ginseng yang kebanyakan dipasarkan di Indonesia adalah jenis Ginseng Asia atau “<strong>Panax Ginseng</strong>” jenis ini jugalah yang diproduksi oleh perusahaan makanan kesehatan & supplement terkemukan di Asia “<strong>Diamond Interest International”</strong> dalam bentuk ekstrak – akar.</div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: large;"><strong>Tujuan penggunaan Ginseng</strong></span><br />
Sesuai dari nama asalnya “<strong>Panax</strong>” (<em>bahasa Yunani</em>) yang artinya adalah “<strong>Pemulihan menyeluruh</strong>”. Oleh ahli kesehatan Cina, Ginseng dianggap sebagai penyelaras seluruh organ tubuh manusia, dan oleh sebagian ahli kesehatan pada umumnya, Ginseng digunakan sebagai pemulih dan untuk mengembalikan fungsi organ tubuh yang mulai melemah. Karena itu sejak dahulu mereka sudah mengupayakan ekstraknya yang diambil dari akar untuk tujuan “<strong>Meningkatkan kekuatan Organ tubuh</strong>” secara alami.</div><ul style="text-align: justify;"><li><span style="color: navy;"><span style="font-size: medium;"><strong>Memperbaiki tampilan Fisik dan Mental</strong></span></span><br />
Ginseng merupakan suatu <strong><em>Adaptogen</em></strong>, yaitu memiliki khasiat meningkatkan daya tahan tubuh (<em>secara fisik, biokimiawi dan zat polusi – racun</em>). Ginseng secara umum membangun energi dan stamina tubuh secara menyeluruh. Selain itu juga terjadi perbaikan emosi (<em>mood</em>) dan tampilan diri.</li>
</ul><ul style="text-align: justify;"><li><span style="color: navy;"><strong><span style="font-size: medium;">Meningkatkan sistem Imunitas tubuh</span></strong></span><br />
Dari uji terhadap 300 orang yang dalam jangka 1 tahun, sering menderita pilek/demam, telah mengalami penurunan jumlah kali menderita secara berbeda bermakna, setelah diberi konsumsi Ginseng selama 4 bulan berturut turut. Uji ini melibatkan 2 kelompok yaitu kelompok yang menggunakan Ginseng dan kelompok plasebo. Pengujian sejenis ini sebenarnya sudah banyak dilakukan namun, oleh sejumlah pakar kesehatan masih saja dianggap sesuatu yang fiktif.</li>
</ul><ul style="text-align: justify;"><li><span style="color: navy;"><span style="font-size: medium;"><strong>Menurunkan kadar Gula darah pada kasus Diabetes</strong><strong> (<em>kencing manis</em>)</strong></span></span><br />
Penelitian ‘Panax Ginseng’ dengan menggunakan dosis 200 mg. yang diberikan kepada 36 penderita baru kencing manis di dapat (<strong><em>diabetes type II</em></strong>),. selama 8 minggu pemberian, ternyata mengalami perbaikan (<em>penurunan</em>) kadar gula darah puasa yang sebelumnya tercatat tinggi. Dosis tersebut di atas memberikan perbaikan pula terhadap nilai dari <strong><em>hemoglobin A1C</em></strong> (<em>yaitu test yang mengukur sebaik apa kontrol gula darah selama 3 bulan terakhir</em>).</li>
</ul><ul style="text-align: justify;"><li><span style="color: navy;"><span style="font-size: medium;"><strong>Memperbaiki masalah gangguan Disfungsi Ereksi</strong></span></span><a class="highslide" href="http://www.diamondindonesia.co.id/wp-content/uploads/2010/02/Ginseng-3.jpg" onclick="return vz.expand(this)"><img alt="Ginseng 3" class="alignright size-full wp-image-1230" height="125" src="http://www.diamondindonesia.co.id/wp-content/uploads/2010/02/Ginseng-3.jpg" style="margin: 10px 15px;" title="Ginseng 3" width="150" /></a><br />
Uji yang dilakukan terhadap 90 penderita gangguan Ereksi, 60% dilaporkan mengalami perbaikan setelah mengkonsumsi ekstrak Ginseng, dibanding dengan yang menggunakan plasebo, yaitu tercatat hanya 30% saja yang mengalami perbaikan.</li>
</ul><ul style="text-align: justify;"><li><span style="color: navy;"><span style="font-size: medium;"><strong>Membantu perokok untuk berhenti dari Merokok</strong></span></span><br />
Sudah lama diketahui bahwa “Nicotine” sebagai senyawa utama di dalam rokok dapat merangsang keluarnya Dopamine secara berlebih di dalam darah. <a class="highslide" href="http://www.diamondindonesia.co.id/wp-content/uploads/2010/02/Ginseng-43.jpg" onclick="return vz.expand(this)"><img alt="Ginseng 43" class="alignleft size-full wp-image-1231" height="53" src="http://www.diamondindonesia.co.id/wp-content/uploads/2010/02/Ginseng-43.jpg" style="margin: 10px 15px;" title="Ginseng 43" width="302" /></a>Dopamine adalah <strong><em>“Neurotransmiter”</em></strong> yang dapat meningkatkan rangsangan syaraf, sehingga dapat memberikan rasa nikmat setelah merokok. Tetapi inilah yang juga akan menyebabkan orang menjadi ketagihan. <strong><em>Ginseng</em></strong> menunjukan kerja yang mirip dengan nicotine, namun tidak menimbulkan ketagihan. Dan ketika seseorang berhenti untuk merokok, bersamaan dengan mengkonsumsi Ginseng, maka dia sama sekali tidak merasa ada perbedaannya. Oleh sebab itu Ginseng kemudian dijadikan salah satu media untuk menghentikan kebiasaan merokok dengan lebih cepat tanpa mengalami keluhan.</li>
</ul><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: large;"><strong>Siapa saja yang tidak dianjurkan untuk mengkonsumsi Ginseng ?</strong></span><br />
Ibu hamil, menyusui dan anak anak, <strong>tidak dianjurkan</strong> untuk mengkonsumsi Ginseng. Demikian pula sejumlah penderita dengan gangguan hormonal seperti pada penyakit endometriosis, uterine fibroid, serta pengidap kanker (<em>payudara, indung telur, kandungan dan prost</em>at). Alasannya adalah karena <strong><em>Panax ginseng mempunyai</em></strong> <strong><em>efek estrogenik</em></strong>.<a class="highslide" href="http://www.diamondindonesia.co.id/wp-content/uploads/2010/02/Ginseng-copy.jpg" onclick="return vz.expand(this)"><img alt="Ginseng copy" class="size-full wp-image-1233 alignright" height="175" src="http://www.diamondindonesia.co.id/wp-content/uploads/2010/02/Ginseng-copy.jpg" style="margin: 10px 15px;" title="Ginseng copy" width="200" /></a><br />
Panax ginseng, dapat menurunkan frekwensi denyut dan meningkatkan kekuatan denyut jantung, sebab itu juga tidak dianjurkan untuk dikonsumsi oleh penderita lemah jantung, kecuali di bawah pengawasan yang baik oleh seorang dokter ahli.<br />
Seperti dijelaskan di atas, bahwa Ginseng dapat menurunkan kadar gula darah, oleh sebab itu konsumsi Ginseng yang terutama ditujukan pada penderita Diabetes harus mendapat perhatian yang lebih hati hati, sebab penurunan gula darah yang berlebihan apalagi penderita juga minum obat anti diabetes lainnya, dapat memberikan efek ganda.<br />
Ginseng dapat memperberat kasus <strong><em>insomnia</em></strong> (<em>susah tidur</em>), oleh sebab itu tidak dianjurkan untuk mengkonsumsi Ginseng pada penderita gangguan tidur.<br />
Perhatikan bila ketika minum Ginseng dan mengalami gelisah, gemetar, sukar tidur, diare, sakit kepala, peningkatan tekanan darah dan jantung berdebar, segeralah menghentikan konsumsi Ginsengnya.</div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: large;"><strong>Siapa saja yang tepat untuk mengkonsumsi Ginseng ?</strong></span><br />
<strong><a class="highslide" href="http://www.diamondindonesia.co.id/wp-content/uploads/2010/02/guin.jpg" onclick="return vz.expand(this)"><img alt="guin" class="alignleft size-full wp-image-1237" height="270" src="http://www.diamondindonesia.co.id/wp-content/uploads/2010/02/guin.jpg" style="margin: 10px 15px;" title="guin" width="160" /></a>Ginseng sebaiknya dikonsumsi oleh orang yang tidak memiliki riwayat gangguan organ sebelumnya</strong>, tujuannya untuk mempertahankan dan memperbaiki kelelahan yang ditimbulkan oleh akibat kerja, dan latihan olah raga yang berat. Dan tidak ditujukan untuk mengobati sakit penyakit, kecuali di bawah pengawasan seorang dokter yang juga menguasai pengobatan menggunakan herbal (<em>herbalist</em>).</div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: large;"><strong>Dapatkah Ginseng dikonsumsi bersama dengan obat obatan ?</strong></span><br />
Sejumlah interaksi obat obatan yang mungkin terjadi ketika bersama sama dikonsumsi dengan Ginseng, dapat menimbulkan ‘<strong>efek ganda</strong>’ yang kurang <a class="highslide" href="http://www.diamondindonesia.co.id/wp-content/uploads/2010/02/0000.jpg" onclick="return vz.expand(this)"><img alt="0000" class="alignright size-full wp-image-1239" height="182" src="http://www.diamondindonesia.co.id/wp-content/uploads/2010/02/0000.jpg" style="margin: 10px 15px;" title="0000" width="234" /></a>menguntungkan penderita, seperti meningkatnya tekanan darah, melambatnya masa pembekuan darah, jantung yang semangkin berdebar, dan menurunnya kadar gula yang berlebihan. Juga dapat terjadi interaksi dengan obat obat penenang yang diberikan kepada penderita sakit Jiwa sehingga memungkinan timbulnya reaksi hiperaktivitas.<br />
<a class="highslide" href="http://www.diamondindonesia.co.id/wp-content/uploads/2010/02/Apa-Yang-Lebih-Hebat-Dari-Ginseng.jpg" onclick="return vz.expand(this)"><img alt="Apa Yang Lebih Hebat Dari Ginseng" class="size-full wp-image-1240 alignleft" height="224" src="http://www.diamondindonesia.co.id/wp-content/uploads/2010/02/Apa-Yang-Lebih-Hebat-Dari-Ginseng.jpg" style="margin: 10px 15px;" title="Apa Yang Lebih Hebat Dari Ginseng" width="224" /></a>Siapa yang menyangka kalau atlet Asia (<em>Cina, Jepang, Korea</em>) dengan postur tubuh yang lebih kecil dari atlet Amerika maupun Eropa, mampu menembus prestasi olah raga, dan menempatkan diri di 10 besar negara negara pengumpul medali emas terbanyak di laga Olympiade musim panas. Dan kita tak pernah menyangka kalau mereka adalah pengkonsumsi Ginseng. Sementara itu para atlet Barat, berupaya untuk meningkatkan prestasi dan penampilan mereka dilaga yang sama dengan menggunakan obat perangsang yang dikenal dengan “Dopping” yaitu mengkonsumsi, atau menyuntikan senyawa Steroid ke dalam tubuh mereka. Namun resikonya adalah ketika dilakukan test urine dan ternyata dinyatakan positif Steroid maka hasil perolehan juaranya dinyatakan batal (<strong><em>disqualifikasi</em></strong>), seperti yang pernah dialami oleh pelari 100m dari Canada (<strong><em>Ben Johnson</em></strong>), selanjutnya namanya dicoret untuk selamanya dari kancah laga pertandingan internasional. <a class="highslide" href="http://www.diamondindonesia.co.id/wp-content/uploads/2010/02/0.jpg" onclick="return vz.expand(this)"><img alt="0" class="alignright size-full wp-image-1243" height="151" src="http://www.diamondindonesia.co.id/wp-content/uploads/2010/02/0.jpg" style="margin: 10px 15px;" title="0" width="213" /></a>Sesungguhnya para atlet Cina, Korea dan Jepang juga melakukan hal yang sama, yaitu melakukan dopping, tetapi dengan mengkonsumsi Ginseng. Dan inilah yang sampai sekarang tidak dapat terdeteksi, sehingga juga tidak ada alasan untuk mendisqualifikasi atlet atlet tersebut. Yang pasti, Ginseng dengan kandungan aktifnya yaitu senyawa <strong>Ginsenoside, </strong>dengan kerja yang serupa dengan hormon “Steroid” mampu melakukan perbaikan stamina, meningkatkan kekuatan otot dan daya tahan tubuh, dengan tanpa merusak fisik, biologis seperti <a class="highslide" href="http://www.diamondindonesia.co.id/wp-content/uploads/2010/02/00.jpg" onclick="return
vz.expand(this)"><img alt="00" class="size-full wp-image-1244 alignleft" height="186" src="http://www.diamondindonesia.co.id/wp-content/uploads/2010/02/00.jpg" style="margin: 10px 15px;" title="00" width="196" /></a>apa yang terjadi pada pemakai obat perangsang Steroid.<br />
Ginseng sangat tepat dikonsumsi oleh atlet atlet yang menginginkan peningkatan prestasi, tetapi secara alami akan membentuk tenaga, stamina yang tinggi secara menetap.<br />
Cocok untuk dikonsumsi para Binaragawan, untuk menghasilkan pembentukan otot yang besar, kuat dan indah tanpa merusak fisik dan biologisnya.<br />
Bagi awam yang memiliki aktifitas yang tinggi, kerap akan mengalami kelelahan, dan belum sampai waktu istirahat yang cukup terpenuhi, dia harus kembali bekerja keras dan seterusnya, sampai akhirnya akan menimbulkan berbagai kendala kesehatan. <a class="highslide" href="http://www.diamondindonesia.co.id/wp-content/uploads/2010/02/romantic-ideas-for-couples.jpg" onclick="return vz.expand(this)"><img alt="romantic-ideas-for-couples" class="alignright size-full wp-image-1246" height="199" src="http://www.diamondindonesia.co.id/wp-content/uploads/2010/02/romantic-ideas-for-couples.jpg" style="margin: 10px 15px;" title="romantic-ideas-for-couples" width="167" /></a>Antara lain yang sering terganggu adalah masalah kemampuan “<strong>Ereksi</strong>” sehingga akan mengalami kendala yang cukup serius dalam hal kehidupan “Seksual”. Ginseng, secara alami akan meningkatkan kekuatan fisik dan daya tahan tubuhnya, sehingga kemungkinan terjadi resiko kegagalan Ereksi karena kelelahan (<strong><em>Disfungsi ereksi</em></strong>) dapat dicegah, dan kehidupan Seksualnya secara bermakna dapat dipertahankan.</div><div style="text-align: justify;"><a class="highslide" href="http://www.diamondindonesia.co.id/wp-content/uploads/2010/02/ginseng-Kapsul-DII1.jpg" onclick="return
vz.expand(this)"><img alt="ginseng Kapsul DII" class="alignleft size-full wp-image-1238" height="300" src="http://www.diamondindonesia.co.id/wp-content/uploads/2010/02/ginseng-Kapsul-DII1.jpg" style="margin: 10px;" title="ginseng Kapsul DII" width="565" /></a></div><div style="text-align: justify;"><strong> </strong></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: large;"><strong>Dosis anjuran</strong></span><br />
Di dalam sejumlah penelitian, dosis standart yang digunakan adalah sebesar 200 mg ekstrak Panax Ginseng. Sedangkan setiap butir Ekstrak Panax Ginseng yang di Produksi oleh Diamond Interest International adalah 300mg. <strong><em>Sehingga untuk konsumsi sehari harinya cukup 1 butir saja</em></strong>.<br />
Sejumlah ahli pengobatan herbal, menganjurkan konsumsi Ginseng tidak lebih dari 3 minggu berturut turut, kemudian diikuti dengan jedah selama 1 – 2 minggu. Kemudian dapat mengkonsumsinya kembali dan seterusnya.<strong> </strong></div><div style="text-align: justify;"><strong> </strong></div><div style="text-align: justify;"><strong><br />
</strong></div><span style="font-size: x-small;"><strong>Kepustakaan :<br />
</strong></span><br />
<ol style="text-align: justify;"><li><span style="font-size: x-small;"><strong>Choi HK et al</strong>. Clinical efficacy of Korean red ginseng for erectile dysfunction. International Journal of Impotence Research. 7.3 (1995):181-6. </span></li>
<li><span style="font-size: x-small;"><strong>Predy GN et al</strong>. Efficacy of an extract of North American ginseng containing poly-furanosyl-pyranosyl-saccharides for preventing upper respiratory tract infections: a randomized controlled trial. CMAJ. 173.9 (2005):1043-8. </span></li>
<li><span style="font-size: x-small;"><strong>Sotaniemi EA, Haapakoski E, Rautio A.</strong> Ginseng therapy in non-insulin-dependent diabetic patients. Diabetes Care 1995;18:1373-5. </span></li>
<li><span style="font-size: x-small;"><strong>McElhaney JE <em>et al</em></strong><em>.</em> (2004). “A placebo-controlled trial of a proprietary extract of North American ginseng (CVT-E002) to prevent acute respiratory illness in institutionalized older adults”. <em>J Am Geriatr Soc</em> <strong>52</strong> (1): 13–19. </span></li>
<li><span style="font-size: x-small;"><strong>Davydov M, Krikorian AD</strong>. (October 2000). “Eleutherococcus senticosus (Rupr. & Maxim.) Maxim. (Araliaceae) as an adaptogen: a closer look”. <em>Journal of Ethnopharmacology</em> <strong>72</strong> (3): 345–393. </span></li>
<li><span style="font-size: x-small;"><strong>Lewis WH, Zenger VE, Lynch RG</strong>. (August 1983). “No adaptogen response of mice to ginseng and Eleutherococcus infusions”. <em>Journal of Ethnopharmacology</em> <strong>8</strong> (2): 209–214. </span></li>
<li><span style="font-size: x-small;"><strong>Caso Marasco A, Vargas Ruiz R, Salas Villagomez A, Begona Infante C</strong>. (1996). “Double-blind study of a multivitamin complex supplemented with ginseng extract”. <em>Drugs Exp Clin Res.</em> <strong>22</strong> (6): 323–329. </span></li>
<li><span style="font-size: x-small;"><strong>Shin HR, Kim JY, Yun TK, Morgan G, Vainio H</strong> (2000). “The cancer-preventive potential of Panax ginseng: a review of human and experimental evidence”. <em>Cancer Causes Control</em> <strong>11</strong> (6): 565–576</span></li>
<li><span style="font-size: x-small;"><strong>Treasure, Jonathan.</strong> <em>Medline & The Mainstream Manufacture of Misinformation</em> 2006</span></li>
<li><span style="font-size: x-small;"><strong>Stockley, IH</strong> (2002), Stockley’s Drug Interactions. 6th ed. London: Pharmaceutical Press.</span></li>
<li><span style="font-size: x-small;"><strong>WHO</strong> (1999), “Radix Ginseng”, in,WHO Monographs on Selected Medicinal Plants, Geneva: World Health Organization, 168-182.</span></li>
<li><span style="font-size: x-small;"><strong>Hong B; Ji YH; Hong JH; Nam KY; Ahn TY. </strong>A double-blind crossover study evaluating the efficacy of korean red ginseng in patients with erectile dysfunction: a preliminary report<strong>.</strong> J Urol. 2002; 168(5):2070-3 (ISSN: 0022-5347)Department of Urology, University of Ulsan College of Medicine, Asan Medical Center, Seoul, Korea</span></li>
<li><span style="font-size: x-small;"><strong>Murphy and Lee</strong> Ginseng, sex behavior, and nitric oxide Ann N Y Acad Sci. 2002 May;962:372-7 </span></li>
<li><span style="font-size: x-small;"><strong>de Andrade E; de Mesquita AA; Claro Jde A; de Andrade PM; Ortiz V; Paranhos M; Srougi M. </strong>Study of the efficacy of Korean Red Ginseng in the treatment of erectile dysfunction<strong>.</strong> Sector of Sexual Medicine, Division of Urological Clinic of Sao Paulo University, Sao Paulo, Brazil.</span></li>
<li><span style="font-size: x-small;"><strong>Lee, YJ</strong>. <em>Ginsenoside-Rb1 acts as a weak phytoestrogen in MCF-7 human breast cancer cells,; Estrogen-like activity of ginsenoside Rg1 derived from Panax notoginseng</em>. <em>A ginsenoside-Rh1, ;a component of ginseng saponin, activates estrogen receptor in human breast carcinoma MCF-7 cells</em>. </span></li>
<li><span style="font-size: x-small;"><strong>Stephen Fulder, PhD </strong>“The Ginseng Book.” </span></li>
<li><span style="font-size: x-small;"><strong>Fugh-Berman, Adriane</strong>. <a href="http://www.sciencedirect.com/science/article/B6T1B-41CNTJ6-T/2/5571af69320b04517be500e5704b99c1">“Herb-drug interactions”</a>. <em>The Lancet</em> <strong>355</strong> (9198): 134–138.</span></li>
<li><span style="font-size: x-small;"><strong>Dan Bensky, Steven Clavey, Erich Stoger, and Andrew Gamble</strong> Chinese Herbal Medicine: Materia Medica, Third Edition 2004</span></li>
<li><span style="font-size: x-small;"><strong>Hong B, Ji YH, Hong JH, Nam KY, Ahn TY</strong>. (2002). “A double-blind crossover study evaluating the efficacy of Korean red ginseng in patients with erectile dysfunction: a preliminary report”. <em>Journal of Urology</em> <strong>168</strong> (5): 20–21. </span></li>
<li><span style="font-size: x-small;"><strong>Suh SO, Kroh M, Kim NR, Joh YG, Cho MY.</strong> (2002). “Effects of red ginseng upon postoperative immunity and survival in patients with stage III gastric cancer”. <em>American Journal of Chinese Medicine.</em> <strong>30</strong> (4): 483–94. </span></li>
<li><span style="font-size: x-small;"><strong>Yun TK, Lee YS, Lee YH, Kim SI, Yun HY</strong> (2001). “Anticarcinogenic effect of Panax ginseng C.A. Meyer and identification of active compounds”. <em>Journal of Korean Medical Science</em> <strong>16</strong> (S): 6–18. </span></li>
<li><span style="font-size: x-small;"><strong>Sung, Heungsup; Jung, You-Sun and Cho, Young-Keol</strong> (2009). <a href="http://cvi.asm.org/cgi/content/abstract/CVI.00013-09v1">“Beneficial Effects of a Combination of Korean Red Ginseng and Highly Active Antiretroviral Therapy in HIV-1-Infected Patients”</a>. <em>Clin. Vaccine Immunol.</em>. </span></li>
<li><span style="font-size: x-small;"><a href="http://en.wikipedia.org/wiki/David_Winston" title="David Winston">Winston, David</a>; Maimes, Steven (2007). <em>Adaptogens: Herbs for Strength, Stamina, and Stress Relief</em>. Healing Arts Press.</span></li>
</ol>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-255551792034166542.post-33093599553250653092010-07-12T22:38:00.002+07:002010-07-12T22:38:27.704+07:00Peranan Anti-oksidan & Bahaya Radikal Bebas, Kaitannya Dengan Perawatan Kesehatan Serta Pencegahan Terhadap Penyakit Degenerasi<div id="stats"> <span> </span><span></span></div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"><a class="highslide" href="http://www.diamondindonesia.co.id/wp-content/uploads/2010/01/Anti-Oksidan-Kop.jpg" onclick="return
vz.expand(this)"><img alt="Anti Oksidan Kop" class="alignnone size-full wp-image-1110" height="331" src="http://www.diamondindonesia.co.id/wp-content/uploads/2010/01/Anti-Oksidan-Kop.jpg" title="Anti Oksidan Kop" width="565" /></a></div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: large;"><strong>Pandangan Umum</strong></span><br />
Di awal memasuki usia 40 tahun-an, seseorang akan mengalami penuaan secara nyata. Seperti kulit mulai tampak mengeriput dan kering, sebab produksi kelenjar keringat kulit mulai menurun. Selanjutnya, diikuti oleh proses pigmentasi kulit yang semakin meningkat disertai rambut yang mulai beruban. Gejala negatif lainnya seperti stress, gangguan fungsi jantung, katarak (<em>lensa mata yang menjadi keruh</em>) dan berbagai perubahan kejiwaan yang tampak menurun. Gangguan jantung akan semakin cepat nampak jika seseorang sering mengalami stress, yang akan merangsang peningkatan kholesterol darah khususnya LDL kholesterol sehingga berisiko tinggi terhadap penyakit ‘<em>jantung koroner</em>’.<br />
Sementara itu, gejala perubahan kejiwaan yang tampak dalam proses penuaan adalah ‘<em>kepikunan</em>’ alias cepat lupa terhadap apa yang baru saja dilakukan, seperti tempat meletakkan kunci mobil, tas, jam tangan dan lain-lain. Gejala lainnya adalah sulit membedakan dan mengingat sesuatu seperti nama orang, tempat, dan ruang (<em>kalau kepikunannya sudah amat parah</em>).<br />
Untuk mencegah dan menghindari agar kulit tetap bersih, kencang dan tidak keriput, menurunkan resiko terkena penyakit jantung koroner, stroke, kepikunan serta berbagai penyakit Degenerasi lainnya, para ahli kesehatan memberikan <strong><em>tips sehat</em></strong> untuk mencegah terjadinya <strong><a href="http://www.diamondindonesia.co.id/2010/01/menjadi-tua-adalah-alami-tetapi-penuaan-adalah-penyakit/" target="_blank">penuaan dini</a></strong>. Di dalam tips sehat yang disampaikan, seperti makan makanan yang bergizi seimbang, hindari kebiasaan buruk (<em>seperti merokok, minum minuman beralkohol, konsumsi obat obatan diluar anjuran dokter</em>) juga tidak lupa anjuran untuk mengkonsumsi makanan kesehatan – Supplemen yang mengandung “<strong>Anti-Oksidan</strong>”. Tujuannya adalah untuk menghalau ‘<strong>Radikal Beba</strong>s’ yang terdapat di dalam tubuh.</div><div style="text-align: justify;"><strong> </strong></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: large;"><strong>Pengertian tentang Anti-Oksidan dan Radikal Bebas</strong></span><br />
Anti-oksidan dan Radikal bebas, menjadi topik yang amat digemari masyarakat modern, terutama yang tertarik pada cara melakukan pencegahan terhadap <a href="http://www.diamondindonesia.co.id/2010/01/menjadi-tua-adalah-alami-tetapi-penuaan-adalah-penyakit/" target="_blank"><strong>penuaan dini</strong></a>, serta upaya menurunkan resiko terkena penyakit Degenerasi.<a class="highslide" href="http://www.diamondindonesia.co.id/wp-content/uploads/2010/01/Radikal-Bebas.jpg" onclick="return vz.expand(this)"><img alt="Radikal Bebas" class="alignnone size-full wp-image-1112" height="260" src="http://www.diamondindonesia.co.id/wp-content/uploads/2010/01/Radikal-Bebas.jpg" style="margin: 10px 15px;" title="Radikal Bebas" width="565" /></a></div><div style="text-align: justify;">Kalau Radikal bebas berguna bagi tubuh, lalu mengapa harus takut dan mengambil langkah untuk mengikat dan membuangnya melalui pemberian “Anti oksidan” ?<br />
Radikal bebas memang penting bagi kelangsungan hidup manusia, tetapi kita lupa kalau di dalam perjalanan hidup manusia, terjadi berbagai perubahan terutama yang mempengaruhi lingkungan hidup. Perkembangan teknologi modern, dari mulai ditemukannya mesin, perkembangan jumlah penduduk yang mengharuskan manusia membuka lahan hutan untuk pemukiman tanpa ada gantinya, serta berbagai penemuan makanan – minuman siap saji dalam kemasan, yang diawetkan. Semua inilah yang kemudian kita sebut dengan “<strong>Polusi</strong>”</div><div style="text-align: justify;"><a class="highslide" href="http://www.diamondindonesia.co.id/wp-content/uploads/2010/01/Polusi.jpg" onclick="return
vz.expand(this)"><img alt="Polusi" class="alignnone size-full wp-image-1113" height="381" src="http://www.diamondindonesia.co.id/wp-content/uploads/2010/01/Polusi.jpg" style="margin: 10px 15px;" title="Polusi" width="565" /></a></div><div style="text-align: justify;">Radikal Bebas akan mengganggu aktifitas metabolisme sel. Sel menjadi lebih mudah rusak. Radikal Bebas akan mengikat lemak, membentuk <strong><em>Oksidase lemak</em></strong> yang kemudian melekat pada dinding pembuluh darah, membentuk “<strong><em>Plaq</em></strong>” yang akan menyumbat saluran darah. Yang kemudian kita kenal dengan penyempitan pembuluh darah, dengan segala akibatnya. Beberapa sel sel penting penghasil Hormon juga mengalami gangguan, seperti sel Beta pulau Langerhans organ Pankreas, yang menghasilkan hormon Insulin, hal mana akan mengakibatkan penyakit Diabetes Mellitus (<em>Kencing manis</em>).<br />
Hasil dari paparan sejumlah senyawa polusi yang merugikan yang berasal dari lingkungan sekitar seperti sinar ultra violet matahari, polusi udara berupa asap kendaraan bermotor, asap rokok dan bahan-bahan beracun lainnya, termasuk juga bahan bahan kimia pengawet-perasa-pewarna yang terkandung di dalam jenis makanan tertentu seperti ‘fast food’ (<em>cepat saji</em>) serta makanan kemasan atau kaleng (<em>siap saji</em>).<br />
Radikal bebas yang terbentuk di dalam tubuh adalah hasil “<strong><em>Oksidasi bebas</em></strong>” dari paparan tersebut di dalam tubuh, yang kemudian membentuk molekul atau atom apa saja yang sangat tidak stabil karena memiliki satu atau lebih elektron yang tak berpasangan.<br />
<a class="highslide" href="http://www.diamondindonesia.co.id/wp-content/uploads/2010/01/pollution2.jpg" onclick="return vz.expand(this)"><img alt="pollution2" class="alignright size-full wp-image-1116" height="154" src="http://www.diamondindonesia.co.id/wp-content/uploads/2010/01/pollution2.jpg" style="margin: 10px 15px;" title="pollution2" width="200" /></a>Radikal bebas ini berbahaya karena amat reaktif mencari pasangan elektronnya. Jika radikal bebas sudah terbentuk dalam tubuh maka akan terjadi reaksi berantai dan menghasilkan radikal bebas baru yang akhirnya jumlahnya terus bertambah. Hasil dari reaksi termaksud yang paling berbahaya adalah “<strong><em>Peroksidase lemak</em></strong>”, yang mampu memporak porandakan tatanan – fungsi – dan sistem regenerasi selluler. Selanjutnya akan merusakan sel-sel tubuh kita, selanjutnya terjadi pengerusakan jaringan yang akan mempercepat proses penuaan – Degenerasi.<br />
Semua sel dalam tubuh, mempunyai enzim yang dapat menangkal serangan radikal bebas. Enzim <strong>SOD</strong> (<strong><em>S</em></strong><em>uper<strong>o</strong>xide <strong>d</strong>ismutase</em>) dan <strong><em>Glutation peroksidase</em></strong> misalnya, merupakan sebagian dari contoh anti-oksidan alami dalam tubuh manusia. SOD akan menjinakkan senyawa oksigen reaktif seperti superoksida anion (<strong>O<sup>-2</sup></strong>) radikal, menjadi hidrogen peroksida (H<sub>2</sub>O<sub>2</sub>), selanjutnya glutation peroksidase mengubahnya menjadi air.<br />
Dengan meningkatnya usia, terjadilah penurunan jumlah kedua enzim ini dalam tubuh, sehingga kelebihan Radikal bebas tidak dapat sepenuhnya dimusnahkan. Belum lagi masuknya Radikal bebas dari luar yang menyusup masuk ke dalam tubuh akan memperburuk sistem regenerasi sel tubuh.<strong><br />
Solusinya :<br />
Mencari Sumber Antioksidan</strong>. Pada zaman dahulu, ketika paparan Polusi masih sangat rendah, dan fungsi Radikal babas tubuh masih berjalan seimbang, kita tidak butuh Anti-oksidan untuk memusnahkan Radikal bebas. Tetapi pada zaman sekarang, Anti oksidan menjadi kebutuhan untuk meredam tingginya Radikal bebas yang beredar di dalam tubuh.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: large;"><strong>Berbagai Penelitian</strong></span><br />
Hasil penelitian ilmiah menunjukkan bahwa buah-buahan, sayuran dan biji-bijian adalah sumber antioksidan yang baik dan bisa meredam reaksi berantai radikal bebas dalam tubuh, yang pada akhirnya dapat menekan proses penuaan dini. Tomat mengandung likopene, yakni antioksidan yang ampuh menghentikan radikal bebas sehingga tak berkeliaran mencari asam lemak tak jenuh dalam sel. Hal yang sama dilakukan lutein dan zeasantin yang terdapat di dalam bayam, diketahui amat aktif mencegah reaksi oksidasi lemak pada dinding sel lensa (mata) sehingga kita dapat terhindar dari katarak. Sedangkan antioksidan vitamin seperti vitamin C, E dan betakarotenoid (<em>Vitamin A</em>) akan menstabilkan membran sel lensa dan mempertahankan konsentrasi glutation tereduksi dalam lensa.<br />
<strong>American Heart Association (AHA</strong>) dalam petunjuk ilmiahnya yang dimuat dalam <strong>Journal of the American Heart Association edisi Februari 1999</strong>, mengatakan bukti-bukti yang ada sekarang tidak cukup kuat menjadi dasar merekomendasikan suplemen vitamin antioksidan untuk masyarakat umum. Namun, di sisi lain AHA terus merekomendasikan agar masyarakat meningkatkan konsumsi makanan kaya antioksidan seperti sayuran, buah dan kacang-kacangan. Hal yang sama juga dilakukan Institut Kanker Nasional AS, terus mengampanyekan agar masyarakat mengonsumsi 5 kali atau lebih buah atau sayur dalam sehari. Data ilmiah menyebutkan, individu yang rajin mengonsumsi buah dan sayur memiliki peluang untuk awet muda dan terhindar dari penyakit yang terkait dengan penuaan seperti kanker, gangguan saluran pernapasan dan penyakit Degenerasi lainnya.<br />
Langkah sehat lainnya adalah mengurangi asupan jumlah kalori yang berasal dari karbohidrat dan lemak. Kalori yang berlebihan, dapat mempercepat <a href="http://www.diamondindonesia.co.id/2010/01/menjadi-tua-adalah-alami-tetapi-penuaan-adalah-penyakit/" target="_blank"><strong>penuaan dini</strong></a> karena untuk mengubahnya menjadi energi diperlukan lebih banyak oksigen. Di lain pihak oksigen memicu terbentuknya lebih banyak radikal bebas dari senyawa reaktif oksigen (<em>sumber polusi</em>), yang kemudian menyerang sel-sel dan akhirnya mempercepat proses penuaan. Sungguh merepotkan, belum lagi ada individu yang tidak suka makan sayuran dan buah-buahan.</div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-255551792034166542.post-25563523708345946732010-07-12T22:37:00.002+07:002010-07-12T22:37:27.423+07:00Menjadi TUA Adalah ALAMI, Tetapi PENUAAN Adalah PENYAKIT<div id="stats"> <span> </span><span></span></div><img alt="Penuaan Dini kop" class="alignnone size-full wp-image-1059" height="281" src="http://www.diamondindonesia.co.id/wp-content/uploads/2010/01/Penuaan-Dini-kop.jpg" title="Penuaan
Dini kop" width="565" /><br />
<div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: large;"><strong>Latar belakang Masalah</strong></span></div><div style="text-align: justify;">Dalam menjalani kehidupan, manusia selalu akan berhadapan dengan berbagai kesusahan hidup. “<strong><em>Menderita Sakit</em></strong>” adalah salah satu kesusahan terbesar yang dihadapi manusia selama hidupnya. Tidak ada satupun manusia di Bumi yang mau dengan suka rela Menderita suatu Penyakit apapun. Tetapi Penyakit datang sekonyong konyong tanpa pemberitahuan terlebih dahulu. Dan penyakit yang paling sering seperti itu, adalah yang kita sebut dengan “<strong>Penyakit DEGENERASI</strong>”.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"><strong> </strong></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: large;"><strong>Pengertian dan Mengenal Penyakit Degenerasi</strong></span></div><div style="text-align: justify;">Banyak yang masih awam akan pengetahuan penyakit Degenerasi. Bahkan tidak tahu sama sekali apa itu Penyakit Degenerasi. Istilah Penyakit Degenerasi sendiri memang kurang popular terdengar dikalangan masyarakat. Dan baru mulai didengungkan sekitar era tahun 1990an, namun dunia kedokteran sudah mengenalnya sejak lama.</div><div style="text-align: justify;">Penyakit Degenerasi adalah penyakit “<strong><em>PENUAAN</em></strong>” dimana terjadi penurunan fungsi sistem organik tubuh manusia. Ada 9 sistem organ yang menjalankan roda kehidupan manusia :<a class="highslide" href="http://www.diamondindonesia.co.id/wp-content/uploads/2010/01/Penuaan-Dini-Bulat.jpg" onclick="return vz.expand(this)"><img alt="Penuaan Dini Bulat" class="alignright size-full wp-image-1061" height="203" src="http://www.diamondindonesia.co.id/wp-content/uploads/2010/01/Penuaan-Dini-Bulat.jpg" style="margin: 10px 15px;" title="Penuaan Dini Bulat" width="200" /></a></div><ol><li>Sistem <strong>Pengatur Umum</strong> Otak – Syaraf – Hormon</li>
<li>Sistem <strong>Peredaran darah</strong> – Jantung</li>
<li>Sistem <strong>Pernapasan</strong> – Paru paru</li>
<li>Sistem <strong>Pencernaan makanan</strong> + Hati</li>
<li>Sistem <strong>Pengaturan cairan tubuh</strong> – Ginjal – Saluran kemih</li>
<li>Sistem <strong>Imunitas</strong>/<strong><em>kekebalan tubuh</em></strong> – Limpa – Saluran dan Kelenjar Getah bening</li>
<li>Sistem <strong>Pergerakan</strong> – Tulang – Sendi – Otot</li>
<li>Sistem <strong>Panca Indra</strong> (<em>Pengelihatan – Penciuman – Pendengaran – Pengecapan – Perabaan</em>)</li>
<li>Sistem <strong>Reproduksi</strong> – Alat kelamin – Organ Reproduksi</li>
</ol><div style="text-align: justify;">Ke-9 Sistem tersebut di atas, tidak boleh ada kurang satu apapun bila kita ingin sehat. Dan apabila ada sesuatu kekurangan pada salah satu sistem – organ, maka akan terjadi penyakit. Berat ringannya penyakit tergantung pada banyak-sedikitnya kekurangan/ kehilangan yang terjadi, dan sistem-organ mana yang terkena. Ada sejumlah penyakit yang tidak sampai mengalami hal yang fatal seperti kecacatan, dan sampai kematian, namun amat sangat mengganggu jalan kehidupan.</div><div style="text-align: justify;">Bahkan ada sejumlah penyakit yang tidak sama sekali terasa ditubuh, tetapi lama kelamaan dapat menjadi fatal. Penyakit yang baru disebutkan itulah yang kemudian diistilahkan dengan “<strong><em>Penyakit Degenerasi</em></strong>” Tidak ada satu manusia, bahkan dokter ahli sekalipun yang dapat mengetahui kapan Penyakit Degenerasi mulai diderita. Kemunculan penyakit Degenerasi baru diketahui ketika penderita jatuh dalam suatu kondisi yang sudah parah. Arti <strong>Parah</strong> disini bukan berarti harus berakhirnya satu kehidupan, tetapi yang pasti adalah bahwa penderita mengalami sekurang kurangnya 50% kehilangan kemampuan untuk menjalankan kehidupan normalnya.</div><div style="text-align: justify;">Karena Penyakit Degenerasi adalah penyakit yang memiliki perjalanan panjang, bahkan sepanjang hidupnya, maka sering kemudian disebut juga dengan istilah <strong><em>penyakit Kronis</em></strong>. Walaupun istilahnya tidak tepat, namun awam lebih mengenalnya dari pada istilah Penyakit Degenerasi. Degenerasi atau penurunan Fungsi dapat terjadi pada ke-9 sistem – organ tersebut di atas, tentunya dengan sejumlah gangguan. <a class="highslide" href="http://www.diamondindonesia.co.id/wp-content/uploads/2010/01/10-Penyakit-Dehenareatif.jpg" onclick="return vz.expand(this)"><img alt="10 Penyakit Dehenareatif" class="size-full wp-image-1062 alignnone" height="423" src="http://www.diamondindonesia.co.id/wp-content/uploads/2010/01/10-Penyakit-Dehenareatif.jpg" style="margin: 10px 15px;" title="10 Penyakit Dehenareatif" width="565" /></a></div><div style="text-align: justify;">Sampai hingga kini, penyakit Degenerasi belum ada obatnya, artinya obat untuk mengembalikan fungsi normal organ seperti sedia kala. Yang ada adalah obat obatan yang membantu meringankan beban berat yang dialami oleh organ yang mengalami degenerasi, agar penderita tidak merasakan penderitaannya selama sisa hidupnya. Bahkan para ahli kesehatan kerap kali menganjurkan agar obat obatan yang diberikannya itu harus terus diminum sepanjang hidupnya. Penyakit Degenerasi adalah keadaan dimana terjadi kerusakan sel, bahkan sampai pada kematian sel di atas jumlah yang tidak wajar sebelum waktunya. Menjadi masalah karena kerusakan atau kematian sel tersebut tidak tergantikan oleh apapun. Regenerasi atau perbaikan Sel dapat terjadi ketika kerusakan yang terjadi masih dalam batas kewajaran, dan ini yang disebut dengan “<strong>Reversibel</strong>”. Tetapi ketika terjadi kerusakan <strong><em>di atas tingkat kewajaran</em></strong> dan atau sampai pada kematian sel, maka ini disebut dengan “<strong>Ireversibel”. </strong>Dan keadaan Ireversibel inilah yang akan menghilangkan kemampuan fungsi organ, berat ringannya penderitaan tergantung pada besar kecilnya kehilangan tersebut. Kehilangan di atas 50% akan mengarah penderita kepada suatu “<strong>Kegagalan organ</strong>” (<em>Gagal jantung, gagal ginjal, gagal hati dan sebagainya</em>)</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"><strong> </strong></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: large;"><strong>Apa saja yang dapat membuat kerusakan dan sampai kepada kematian Sel ?</strong></span></div><div style="text-align: justify;">Setiap kegiatan – kerja manusia akan menyebabkan sel menjadi rusak, hal ini dikarenakan meningkatnya metabolisme <a class="highslide" href="http://www.diamondindonesia.co.id/wp-content/uploads/2010/01/Penuaan-Dini-PGP.jpg" onclick="return vz.expand(this)"><img alt="Penuaan Dini - PGP" class="alignleft size-full wp-image-1063" height="275" src="http://www.diamondindonesia.co.id/wp-content/uploads/2010/01/Penuaan-Dini-PGP.jpg" style="margin: 10px 15px;" title="Penuaan Dini - PGP" width="399" /></a>dan memicu pada kerja sel yang meningkat sampai pada ambang batas. Ketika peningkatan metabolisme sel masih dalam batas wajar, maka sel secara mandiri akan memperbaiki diri dan kembali pada status normalnya. Keadaan tersebut diperoleh ketika, tubuh menerima kecukupan Gizi, dan keseimbangan antara kerja dan istirahat yang cukup. Kekurangan zat Gizi dan kekurangan istirahat, akan membawa sel kepada suatu keadaan yang berat.</div><div style="text-align: justify;">Kembali pada peroses Degenerasi, yang telah dibahas di atas, bahwa proses ini berjalan sejak lahir, dan tidak ada yang dapat menghentikan peroses tersebut, kecuali “<strong><em>Melambatkan</em></strong>”. Ada 2 hal penting sebagai pemicu jalannya proses Degenerasi, yaitu :</div><div style="text-align: justify;"><strong>Alam</strong> dan <strong>Pola hidup</strong>. Alam adalah fenomena yang tidak dapat dirubah oleh siapapun. (contohnya : Usia – Keturunan – Lingkungan hidup). Pola hidup adalah fenomena yang dibentuk oleh manusia sepanjang hidupnya, dalam bentuk kebiasaan-kebiasaan. Pola-pola inilah yang kemudian akan memberikan sesuatu yang dapat berdampak buruk atau baik terhadap peroses Degenerasi. (<em>Dampak buruknya adalah mempercepat peroses Degenerasi, sedangkan dampak baiknya adalah sebaliknya</em>).</div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: large;"><strong>Pola hidup</strong></span></div><div style="text-align: justify;"><strong> </strong>Adalah berbagai kebiasaan yang dijalankan selama suatu kehidupan berlangsung. <a class="highslide" href="http://www.diamondindonesia.co.id/wp-content/uploads/2010/01/Penuaan-Dini-Rokok.jpg" onclick="return vz.expand(this)"><img alt="Penuaan Dini - Rokok" class="alignright size-full wp-image-1064" height="170" src="http://www.diamondindonesia.co.id/wp-content/uploads/2010/01/Penuaan-Dini-Rokok.jpg" style="margin: 10px 15px;" title="Penuaan Dini - Rokok" width="150" /></a>Pola hidup dapat membuat kita hidup berkwalitas (<strong><em>bermutu</em></strong>) sepanjang hidup atau membuat hidup kita menjadi terpuruk. Pola hidup yang membuat hidup kita bermutu sepanjang kehidupan disebut dengan “<strong>Pola Hidup Sehat</strong>” Menjalankan Pola Hidup Sehat berawal dari kanak-kanak, dimana orang tua sangat berperan. Pengetahuan tentang Kesehatan akan diterapkan pada anak-anaknya, yang kemudian akan dilanjutkan sampai dewasa dan seterusnya. Pola Hidup Sehat adalah kebiasaan untuk hidup sehat yang diajarkan dan diterapkan oleh orang tua kepada anaknya. Pola hidup sehat yang dimaksud adalah :</div><ol style="text-align: justify;"><li>Kerja – Istirahat – Mengurus diri yang seimbang.</li>
<li>Berolah raga secara teratur sesuai kemampuan dan ketrampilannya</li>
<li>Makan makanan yang bergizi, termasuk mengkonsumsi makanan kesehatan dan Supplemen.</li>
<li>Menciptakan lingkungan hidup yang ASRI.</li>
</ol><div style="text-align: justify;">Sesungguhnya Pola Hidup Sehat di atas sangat sederhana namun dapat diperluas. Tetapi yang kita lihat di masyarakat, justeru tidak satupun yang dilakukan dengan baik. Melainkan sebaliknya, seperti Merokok, lebih meng-utamakan Jajan dari pada mengkonsumsi makanan kesehatan/supplemen, menciptakan lingkungan hidup yang buruk dengan membuka lahan perumahan baru tetapi lupa melakukan penghijauan. Dan masih banyak lagi, dan kalau disebutkan satu persatu akan menyinggung dan membuat sejumlah pihak menjadi geram karena kepentingannya terhalangi. Kebiasaan hidup dengan Pola hidup yang buruk inilah yang harus kita bayar dengan resiko <strong>Meningkatnya Penyakit Degenerasi</strong>.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: large;"><strong>Data data tentang akibat pola hidup yang buruk </strong></span></div><div style="text-align: justify;"><strong>Data yang di survei WHO mencatat : </strong></div><ul style="text-align: justify;"><li>17 juta orang meninggal lebih awal, setiap tahunnya akibat penyakit Degenerasi. 5 juta diantaranya akibat mengkonsumsi rokok</li>
<li>Kerugian yang diderita negara antara 300 – 500 $US. per penderita setahun.</li>
<li>400 ribu lebih orang meninggal akibat mengkonsumsi rokok.</li>
<li>Sekitar 43 juta anak di Indonesia akan menderita penyakit Degenerasi 10 – 20 tahun kedepan.</li>
<li>1 milyar orang menderita kegemukan setiap tahunnya.</li>
</ul><div style="text-align: justify;"><strong>Survei demografi Nasional yang dilakukan oleh Universitas Indonesia mencatat</strong> :</div><ul style="text-align: justify;"><li>427.948 orang meninggal setiap tahunnya, akibat penyakit “Degenerasi” yang dipicu oleh konsumsi rokok.</li>
</ul><div style="text-align: justify;"><strong>Sehubungan dengan kebiasaan merokok, maka data yang diperoleh adalah :</strong></div><ul style="text-align: justify;"><li><strong>Indonesia</strong><strong> menempati urutan ke-5 </strong>negara-negara pengkonsumsi rokok terbesar dunia (<em>208 milyar batang rokok/tahun</em>), di bawah Cina, Amerika Serikat Jepang, dan Rusia.</li>
<li>Sedangkan dari 4 negara pengkonsumsi rokok terbanyak di kawasan Asia, <strong>Indonesia</strong><strong> menempati urutan pertama</strong> yaitu <em>69%</em> masyarakat adalah perokok. Di atas negara India, Cina dan Thailand.</li>
</ul><div style="text-align: justify;">Data data tersebut di atas baru dari kebiasaan merokok saja, sebab mudah diambil datanya, ketimbang pemicu yang lain yang juga tidak kalah pentingnya seperti yang sekarang sedang ramai dibahas dan dibicarakan yaitu “<strong>Pemanasan Global</strong>” meningkatnya <strong>kadar gas emisi</strong> kendaraan bermotor yang akan merusak udara lingkungan dan lain-lain nya.</div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: large;"><br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: large;"><strong>Upaya secara konkrit untuk melepaskan diri dari belenggu Degenerasi</strong></span></div><div style="text-align: justify;">Untuk dapat melakukan upaya, tentunya kita harus tahu dulu apa yang harus diupayakan dan apa yang menjadi akar permasalahannya. <a class="highslide" href="http://www.diamondindonesia.co.id/wp-content/uploads/2010/01/Penuaan-Dini-Makanan.jpg" onclick="return vz.expand(this)"><img alt="Penuaan Dini - Makanan" class="size-full wp-image-1065 alignleft" height="212" src="http://www.diamondindonesia.co.id/wp-content/uploads/2010/01/Penuaan-Dini-Makanan.jpg" style="margin: 10px 15px;" title="Penuaan Dini - Makanan" width="200" /></a> Kata kuncinya adalah <strong>Pencemaran lingkungan hidup – Kebiasaan buruk – Rendahnya Gizi makanan yang dikonsumsi</strong>.</div><div style="text-align: justify;">Dari ketiga persoalan tersebut di atas, salah satunya yang dengan mudah dapat kita upayakan adalah “<strong>Meningkatkan Nilai Gizi</strong>” dengan menambahkan atau memberi tambahan melalui <strong><em>konsumsi Makanan Kesehatan – Supplemen</em></strong>. Tidak itu saja, namun secara tak langsung, juga menghilangkan Kebiasaan Buruk seperti merokok dan mengkonsumsi jajanan. Apabila jumlah persentase perokok dapat diturunkan, maka Penurunan Resiko Pencemaran lingkungan hidup pun menjadi lebih baik.</div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-255551792034166542.post-41462591644983833142010-07-12T22:36:00.002+07:002010-07-12T22:36:26.577+07:00Katarak Mata – Salah Satu Penyakit Degeneratif Yang Menyebabkan Kebutaan. Bagaimana Menghindarinya ?<div id="stats"> <span> </span><span></span></div><div style="text-align: justify;"><a class="highslide" href="http://www.diamondindonesia.co.id/wp-content/uploads/2010/01/Katarak-1.jpg" onclick="return vz.expand(this)"><img alt="Katarak 1" class="alignnone size-full wp-image-990" height="163.7" src="http://www.diamondindonesia.co.id/wp-content/uploads/2010/01/Katarak-1.jpg" style="margin: 10px 15px;" title="Katarak 1" width="575" /></a></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: large;"><strong>Latar belakang masalah</strong></span></div><div style="text-align: justify;">Katarak lensa mata, atau biasanya disebut dengan “<strong><em>Katarak</em></strong>”, merupakan penyakit Degenerasi, yang diderita pada kebanyakan Usia Lanjut (<strong><em>Lansia</em></strong>). Kapan Katarak terjadi, tidak ada yang bisa menjelaskan. <strong>Apakah Katarak harus terjadi pada setiap orang</strong> ? Jawabannya adalah “<strong>Ya</strong>”, tetapi <strong>apakah kejadian Katarak harus sampai terjadi gangguan pengelihatan</strong> ? Jawabannya “<strong>Tidak</strong>”.<br />
<a class="highslide" href="http://www.diamondindonesia.co.id/wp-content/uploads/2010/01/Katarak-2.jpg" onclick="return vz.expand(this)"><img alt="Katarak 2" class="size-full wp-image-1039 alignright" height="180" src="http://www.diamondindonesia.co.id/wp-content/uploads/2010/01/Katarak-2.jpg" style="margin: 10px 15px;" title="Katarak 2" width="225" /></a>Katarak lensa mata, adalah suatu proses terjadinya <strong><em>kekeruhan lensa mata</em></strong>, yang menyebabkan hilangnya daya tembus cahaya melalui lensa mata, sehingga menyebabkan gagalnya organ mata menerjemahkan bayangan gambar yang dilihatnya. Proses kekeruhan yang terjadi pada lensa mata inilah yang selanjutnya dikatakan sebagai proses Degenerasi atau penurunan fungsi lensa mata, sehingga terjadi gangguan pengelihatan dan sampai dapat <strong>terjadi kebutaan</strong>. Gangguan pengelihatan yang disebabkan oleh proses kekeruhan lensa mata ini tergantung pada cepat lambatnya perjalanan proses itu sendiri. Kadang sedemikian lambatnya proses kekeruhan terjadi, sehingga seorang yang berusia di atas 80 tahun masih dapat melihat dengan jelas. Tetapi sebaliknya, sedemikian cepat proses kekeruhan itu terjadi, dengan segala akibatnya, pada usia di bawah 60 tahun sudah terjadi gangguan pengelihatan, bahkan telah menjadi buta.<br />
Yang pasti proses Katarak (<em>pengkeruhan lensa mata</em>) terjadi seiring dengan bertambahnya usia seseorang, yang secara wajar, fungsi pengelihatannya masih tetap baik sampai akhir hidupnya. Lalu yang kini menjadi masalah adalah ketika proses Katarak terjadi sedemikian cepat, sehingga seseorang mengalami gangguan pengelihatan, bahkan sampai menjadi buta akibat fungsi matanya buruk. Inilah kemudian yang kita sebut dengan “<strong>Penyakit Katarak mata</strong>”.Apakah proses Katarak / pengeruhan lensa mata dapat kita hentikan atau hindari ? Jawabannya : “<strong>Tidak</strong>”, sebab proses katarak adalah proses alami yang pasti dialami oleh setiap manusia dalam hidupnya. Tetapi yang dapat kita lakukan adalah melambatkan proses Katarak itu sedemikian rupa sehingga tidak sampai terjadi gangguan fungsi pengelihatan, sampai akhir hayat.<br />
Hampir semua penderita Katarak tidak menyadari kalau ia sedang mengalami proses pengeruhan lensa mata, hal ini disebabkan karena prosesnya yang berjalan lambat, sehingga gangguan pengelihatannya juga terganggu secara berangsur dan masih dapat menyesuaikan diri dengan gangguannya tersebut. Namun ketika sudah sampai pada saat yang kritis, dimana fungsi pengelihatannya sudah benar benar terganggu, barulah ia sadar kalau dirinya menderita Katarak. Dan pada keadaan seperti ini tidak ada satu obatpun yang dapat mengembalikan kekeruhan lensanya untuk menjadi bening kembali, selain menunggu saatnya sampai terjadi kekeruhan yang total, agar dapat dilakukan tindakan operatif yaitu membuang lensa matanya dan menggantikannya dengan lensa buatan. Dalam hal ini bisa dengan cara menanamkan lensa baru ke dalam mata, atau membantunya dengan menggunakan kaca mata. Operasi Katarak tidak dapat memulihkan sepenuhnya <strong>ketajaman</strong> pengelihatan, tetapi hanya sebatas mengembalikan fungsi pengelihatan <strong>sebatas dapat melihat</strong>. Masalah ini sering kemudian menjadi salah pengertian antara penderita dan dokter, karena disatu pihak penderita menuntut agar ketajaman pengelihatan dapat pulih seperti sedia kala, dilain pihak tidak ada jaminan dari satu dokter ahli mata manapun, untuk dapat mewujudkan tuntutan itu, karena seperti telah dijelaskan bahwa pengambilan lensa mata yang keruh (<em>Operasi Katarak</em>), hanyalah mengembalikan fungsi pengelihatan sebatas “Dapat melihat”, tetapi tidak memperbaiki ketajaman pengelihatan.</div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: medium;"><strong>Sejumlah tanda dan tahapan gejala yang terjadi pada penderita Katarak :</strong></span></div><strong><em>1. </em><em>Merasa gatal-gatal pada mata, </em></strong><br />
<strong><em>2. </em><em>Air matanya mudah keluar, </em></strong><br />
<strong><em>3. </em><em>Pada malam hari terjadi gangguan pengelihatan, </em></strong><br />
<strong><em>4. </em><em>Tidak bisa menahan silaunya sinar matahari atau sinar lampu. </em></strong><br />
<strong><em>5. </em><em>Melihat selaput seperti awan di depan penglihatannya. </em></strong><br />
<strong><em>6. </em><em>Awan yang menutupi lensa mata semakin merapat dan menutup seluruh bagian mata. </em></strong><br />
<strong><em>7. </em><em>Penderita akhirnya kehilangan penglihatannya.</em></strong><br />
<div style="text-align: justify;">Sampai tahapan ke – 4, penderita sering masih belum sadar kalau terjadi Katarak, dan baru ia ketahui setelah dilakukan pemeriksaan yang intensif ke dokter ahli mata. Dengan peralatan sederhana (<em>lampu senter</em>) seorang dokter umum baru bisa mendeteksi Katarak bila penderita sudah mengalami tahapan gejala ke – 5. Dan itupun tergantung pada kejelian dokter yang bersangkutan. Dan biasanya awam yang memeriksakan gangguan pengelihatan akibat Katarak lensa mata, sudah berada pada tingkat yang lanjut (<em>di atas tahapan ke 5</em>).</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: large;"><strong>Penyebab Katarak</strong></span><br />
Faktor penyebabnya cukup banyak, faktor yang ditemukan dan tercatat antara lain terbagi menjadi 3 kelompok yaitu :</div><div style="text-align: justify;"><strong>Kelompok alami :</strong></div><ul style="text-align: justify;"><li>Faktor penuaan.</li>
</ul><div style="text-align: justify;"><strong>Kelompok kelainan bawaan/lahiriah/keturunan</strong> :</div><ul style="text-align: justify;"><li>Faktor keturunan.</li>
<li>Cacat bawaan sejak lahir.</li>
</ul><div style="text-align: justify;"><strong>Kelompok trauma</strong> :</div><ul style="text-align: justify;"><li>Mata tanpa pelindung terkena sinar matahari dalam waktu yang cukup lama.</li>
<li>Operasi mata sebelumnya.</li>
<li>Trauma (<em>kecelakaan</em>) pada mata.</li>
</ul><div style="text-align: justify;"><strong>Kelompok akibat penyakit lain</strong> (<em>komplikasi/penyulit</em>) :</div><ul style="text-align: justify;"><li>Katarak yang terjadi pada bayi karena sang ibu terinfeksi virus pada saat hamil muda.</li>
<li>Masalah kesehatan lain, seperti pada Diabetes Mellitus (<em>kencing manis</em>).</li>
<li>Penggunaan obat<sup>2</sup>an tertentu, khususnya golongan Steroid.(<em>Prednison</em>)</li>
</ul><div style="text-align: justify;"><strong>Idiophatic</strong><strong> </strong>:</div><ul style="text-align: justify;"><li>Faktor-faktor lainya yang belum diketahui penyebabnya (<em>Idiophatic</em>).</li>
</ul><div style="text-align: justify;"><strong> </strong></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: large;"><strong>Terbentuknya Katarak</strong></span></div><div style="text-align: justify;">Proses terjadinya Katarak adalah karena <strong>terjadinya perubahan komposisi Biokimiawi lensa</strong>. Perubahan Biokimiawi ini dapat terjadi secara alami yaitu akibat penuaan, tetapi bisa juga akibat hal lain seperti karena terjadinya kerusakan enzym (<em>karena faktor keturunan, dan berbagai pengaruh dari luar seperti akibat polusi</em>), trauma pada lensa, penyakit Kencing manis (<em>Diabetes Mellitus</em>), serta penggunaan obat obatan tertentu (<em>golongan Steroid seperti Prednison</em>) dalam jangka panjang.<a class="highslide" href="http://www.diamondindonesia.co.id/wp-content/uploads/2010/01/Katarak-3.jpg" onclick="return vz.expand(this)"><img alt="Katarak 3" class="size-full wp-image-1040 alignleft" height="165" src="http://www.diamondindonesia.co.id/wp-content/uploads/2010/01/Katarak-3.jpg" style="margin: 10px 15px;" title="Katarak 3" width="400" /></a><br />
Perubahan Biokimiawi yang terus berlangsung akan mengakibatkan timbulnya pengkabutan lensa. <strong>Pengkabutan lensa</strong>, menyerupai pencorengan minyak-gemuk diatas sebuah lensa kamera, hal mana dapat terjadi pada segala usia, namun paling sering nampak pada orang-orang yang berumur di atas usia 42 tahun.</div><div style="text-align: justify;">Akhir akhir ini usia terjadinya Katarak lensa mata menjadi tidak menentu, ada beberapa faktor yang diduga menjadi penyebabnya, antara lain yang disebabkan oleh karena polusi udara-makanan/minuman (<strong><em>terbentuknya Radikal bebas</em></strong>). Dan yang paling dianggap berperan disini adalah akibat “<strong>Radiasi sinar matahari</strong>”.Sejumlah bukti menunjukan bahwa radiasi UV (<em>Ultra Violet</em>) dapat mengkaburkan lensa, yaitu dengan membentuk fragmen-fragmen kimia yang sangat reaktif yang dikenal dengan “<strong>Radikal bebas</strong>“. (<em>Tipe radiasi ultraviolet dari sinar matahari disebut UVB yaitu jenis yang menyebabkan pelepuhan terbakar matahari dan kanker kulit. Lensa mata mudah menyerap sinar-sinar ini</em>).Selain radiasi UV, ternyata polusi lainnya seperti merokok, juga menunjuk peran yang sama, yaitu mengacaukan / mengganggu struktur lensa yang lembut.</div><a class="highslide" href="http://www.diamondindonesia.co.id/wp-content/uploads/2010/01/Katarak-6A.jpg" onclick="return vz.expand(this)"><img alt="Katarak 6A" class="alignnone size-full wp-image-1041" height="250" src="http://www.diamondindonesia.co.id/wp-content/uploads/2010/01/Katarak-6A.jpg" style="margin: 10px 15px;" title="Katarak 6A" width="565" /><br />
</a><br />
Suatu Katarak dapat berkembang sedemikian lambatnya, sehingga seseorang tidak menyadari bahwa ia sedang mengalami Katarak. Jika proses Katarak terjadi pada pinggiran luar dari lensa, mungkin ini tidak memberikan dampak perubahan dalam fungsi penglihatannya. Tetapi jika pengkabutan terjadi dekat pusat (<em>bagian tengah</em>) lensa, maka akan berdampak dan mengganggu penglihatan yang jelas.<a class="highslide" href="http://www.diamondindonesia.co.id/wp-content/uploads/2010/01/Kaca-Mata-Hitam-1.jpg" onclick="return vz.expand(this)"><img alt="Kaca Mata Hitam 1" class="size-full wp-image-1042 alignright" height="196" src="http://www.diamondindonesia.co.id/wp-content/uploads/2010/01/Kaca-Mata-Hitam-1.jpg" style="margin: 10px 15px;" title="Kaca Mata Hitam 1" width="150" /></a><br />
<div style="text-align: justify;"><strong> </strong></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: large;"><strong>Pencegahan </strong></span></div><div style="text-align: justify;">Pencegahan utama adalah mengontrol penyakit yang berhubungan dengan katarak dan menghindari faktor-faktor yang mempercepat terbentuknya katarak.<br />
Menggunakan <strong><em>kaca mata hitam</em></strong> ketika berada di luar ruangan pada siang hari agar dapat mengurangi jumlah sinar UltraViolet yang masuk ke dalam mata. Berhenti merokok bisa mengurangi resiko terjadinya katarak.</div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-255551792034166542.post-32130225228453135302010-07-12T22:35:00.000+07:002010-07-12T22:35:19.351+07:00Kebutuhan Gizi Ibu Hamil dan Menyusui<div id="stats"> <span> </span><span></span></div><div style="text-align: justify;"><a class="highslide" href="http://www.diamondindonesia.co.id/wp-content/uploads/2009/12/Kop-Ibu-Menyusui.jpg" onclick="return vz.expand(this)"><img alt="Kop Ibu Menyusui" class="aligncenter size-full wp-image-907" height="200.4" src="http://www.diamondindonesia.co.id/wp-content/uploads/2009/12/Kop-Ibu-Menyusui.jpg" title="Kop Ibu Menyusui" width="585" /></a></div><div style="text-align: justify;"><strong>Oleh : dr. Zen Djaja, M.D.</strong></div><div style="text-align: justify;"><strong><span style="font-size: large;">Latar belakang masalah</span></strong><br />
Kehamilan adalah satu masa yang penting bagi seorang Wanita Produktif, dimana kehidupan yang dijalaninya menjadi semakin kompleks, dengan kehadiran ‘Jabang Bayi’ di dalam rahimnya. Lamanya kehamilan berkisar antara 40-41 <a class="highslide" href="http://www.diamondindonesia.co.id/wp-content/uploads/2009/12/hamil1.jpg" onclick="return vz.expand(this)"><img alt="hamil1" class="alignleft size-full wp-image-921" height="241.7" src="http://www.diamondindonesia.co.id/wp-content/uploads/2009/12/hamil1.jpg" style="margin: 10px 15px;" title="hamil1" width="200" /></a>minggu, dan kebutuhan akan Energi, Gizi serta Kualitas hidupnya sangat menentukan “Kesehatan bayi” yang akan dilahirkannya, serta masa depan kehidupan selanjutnya (pertumbuhan & perkembangan). Sedangkan bagi ibu yang mengalami proses Kehamilan, Melahirkan, Menyusui, mempunyai kebutuhan akan Energi, Gizi serta Kualitas hidup yang tidak kalah pentingnya.<br />
Ada satu prinsip dalam ilmu Kesehatan dulu dan sekarang, dimana pada waktu zaman dulu, Kesehatan Ibu dan Anak hanya berkisar pada keselamatan dari kehidupan keduanya. Tetapi prinsip yang dianut zaman modern, bukan lagi mempermasalahkan Keselamatan hidup saja, tetapi bagaimana keduanya memiliki masa depan yang cerah, dengan memiliki kehidupan yang bermutu. Agar semuanya ini terwujud, maka langkah awal yang perlu diperhatikan adalah bagaimana pemenuhan gizi bagi Ibu dan Anak dapat terpenuhi dengan baik, sejak ibu dalam persiapan kehamilan, masa kehamilan sampai persalinan, dan waktu menyusui. Dan tentunya akan berpengaruh pada Pembentukan, Pertumbuhan, Perkembangan Jabang bayi, serta Tumbuh dan Kembang bayi.<br />
Pendapat bahwa wanita hamil “makan untuk dua orang ” sebagian besar sudah ditinggalkan, karena dalam hal <strong>kuantitas </strong>(jumlahnya) tidak terbukti demikian. Namun, <strong>kualitas</strong> (mutu) dari makanan yang dimakan selama kehamilan pantas mendapat perhatian khusus untuk meningkatkan kesehatan yang optimal, baik bagi ibu maupun anak. Prinsipnya adalah, pada waktu Hamil, zat makanan (Gizi), langsung diberikan oleh ibu kepada Jabang bayi, melalui perantara darah (yang diolah di dalam ari-ari), dan pada waktu menyusui anak mendapat makanan (Gizi) dari Air Susu Ibu (ASI).</div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: large;"><strong>Kebutuhan Gizi</strong></span><br />
Seperti yang kita simak pada gambar disebelah, kebutuhan zat Gizi secara umum yang diperlukan ibu Hamil dan menyusui. Namun pada kenyataannya pemenuhan gizi tersebut masih jauh dari kenyataan. Kekurangan Gizi pada ibu Hamil dan Menyusui masih banyak terjadi. Masyarakat luas mengukur pemenuhan Gizi dengan tolok ukur kenyang dan menjadi gemuk. <span style="color: red;"><strong>Padahal kekenyangan dan kegemukan bukan dasar yang dapat dijadikan alasan seseorang telah memenuhi kecukupan Gizi</strong></span>. <a class="highslide" href="http://www.diamondindonesia.co.id/wp-content/uploads/2009/12/Tabel-Menyusui.jpg" onclick="return
vz.expand(this)"><img alt="Tabel Menyusui" class="size-full wp-image-925 aligncenter" height="420" src="http://www.diamondindonesia.co.id/wp-content/uploads/2009/12/Tabel-Menyusui.jpg" style="margin-bottom: 10px; margin-top: 10px;" title="Tabel Menyusui" width="585" /></a> Makanan yang kita makan sehari hari sering rendah zat besi, seng, asam folat vitamin B dan vitamin D. <a class="highslide" href="http://www.diamondindonesia.co.id/wp-content/uploads/2009/12/Anencephali.jpg" onclick="return vz.expand(this)"><img alt="Anencephali" class="size-full wp-image-932 alignleft" height="253.5" src="http://www.diamondindonesia.co.id/wp-content/uploads/2009/12/Anencephali.jpg" style="margin: 10px;" title="Anencephali" width="183" /></a>Bahkan mungkin tidak mengandung itu semua. Kebutuhan zat gizi ibu yang meningkat dengan pesat, bukan saja untuk keperluan pertumbuhan janin tetapi juga karena metabolisme yang meningkat yang disebabkan terjadinya perubahan keseimbangan hormonal. Perubahan yang dijelaskan tersebut menyebabkan pada awal kehamilan sering nafsu makan ibu menurun, timbul rasa mual dan pusing. Di lain pihak, Ibu hamil juga harus memiliki cadangan dari sejumlah jenis zat gizi dalam jumlah yang cukup di dalam tubuh, untuk kebutuhan pada waktu melahirkan. Gizi buruk karena kesalahan dalam pengaturan pola makan membawa dampak yang tidak menguntungkan, bukan hanya bagi ibu, tetapi juga bagi bayi yang akan dilahirkan. Defisiensi (kekurangan) zat gizi selama kehamilan dapat memberi dampak merugikan bagi ibu maupun anaknya. Sejumlah kasus cacat lahiriah seperti ‘Anencephali’ (lahir tanpa tempurung kepala), ‘Spina Bifida’ (lahir dengan tulang belakang terbuka), adalah akibat dari kekurangan gizi asam Folat pada waktu ibu hamil. Juga bilamana seorang ibu selama masa kehamilannya dan masa menyusui, memperoleh pemenuhan Gizi yang baik dan cukup, maka kemungkinan untuk menghasilkan air susu dalam jumlah maksimal akan lebih besar, selain itu unsur-unsur gizi yang terdapat dalam air susu itu juga mencukupi. Apabila unsur zat gizi yang dibutuhkan oleh ibu hamil <a class="highslide" href="http://www.diamondindonesia.co.id/wp-content/uploads/2009/12/Spina-Bifida.jpg" onclick="return
vz.expand(this)"><img alt="Spina Bifida" class="alignright size-full wp-image-933" height="150" src="http://www.diamondindonesia.co.id/wp-content/uploads/2009/12/Spina-Bifida.jpg" style="margin: 10px;" title="Spina Bifida" width="200" /></a>tidak dapat dipenuhi dalam makanannya, maka unsur zat gizi itu akan diambil dari tubuhnya sendiri. Dalam keadaan seperti ini, kemungkinan ibu itu akan mudah menderita berbagai penyakit defisiensi (kekurangan Gizi) akut seperti : Anemia, Kropos tulang, Varises, dll. Sementara defisiensi zat Gizi bagi sibayi akan memberikan resiko besar terhadap kemungkinan terjadinya : keterbelakangan mental, ediot, prematur, berat bayi lahir rendah, dll. semua ini akan memberikan dampak yang buruk bagi masa depannya.</div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: large;"><strong>Pola pikir masyarakat </strong></span><br />
Sepenting dan seperlu apakah pemberian Makanan Kesehatan – Supplemen di atas dibutuhkan ? Sementara banyak ibu ibu Hamil, dan Menyusui tidak mengalami masalah, tanpa menggunakan atau mengkonsumsi Produk Makanan Kesehatan – Supplemen seperti yang dijelaskan di atas. Memang benar, pada kenyataannya demikian, namun perlu digaris bawahi disini, bahwa dari awal penjelasan di atas sudah ditekankan bahwa tujuan kehamilan, persalinan bukan saja semata mata keamanan – keselamatan Ibu dan Anak. Tetapi di zaman modern yang maju ini masih ada lagi satu tuntutan yaitu “Menciptakan Manusia Manusia Bermutu” Jadi bukan sekedar hidup dan sehat ala kadarnya saja. Apakah kita ingin memperoleh Keturunan yang Bermutu, atau Keturunan yang asal hidup saja ? Pilihan ada pada anda.</div>Unknownnoreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-255551792034166542.post-89102156037562349412010-07-12T22:32:00.002+07:002010-07-12T22:32:44.839+07:00Mengenal Kelenjar Thyroid (Gondok) : Gangguan dan Pemecahannya<div id="stats"> <span> </span><span></span></div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"><strong>Oleh : dr. Zen Djaja, M.D.</strong></div><div style="text-align: justify;"><strong> </strong></div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: large;"><strong>Pendahuluan</strong></span><br />
Kedudukan kelenjar <strong>Gondok</strong> (<strong><em>Thyroid</em></strong>), berada di leher bagian depan, di bawah jakun. Kelenjar ini menghasilkan hormon Thyroid, yang fungsinya adalah untuk :<a class="highslide" href="http://www.diamondindonesia.co.id/wp-content/uploads/2009/12/gondok-1.jpg" onclick="return vz.expand(this)"><img alt="gondok 1" class="alignright size-thumbnail wp-image-742" height="250" src="http://www.diamondindonesia.co.id/wp-content/uploads/2009/12/gondok-1-150x150.jpg" style="margin: 10px 15px;" title="gondok 1" width="250" /></a> Mengatur berbagai ‘<strong><em>Metabolisme</em></strong>’ tubuh, terutama yang berhubungan dengan <em>Pembentukan Energi, penggunaan tubuh atas hormon hormon lain dan vitam</em><em>in serta mengatur pertumbuhan dan pematangan dari sel jaringan tubuh.</em>Penyakit atau masalah yang dapat ditimbulkan berhubungan dengan produksi hormon yang berlebihan (<strong><em>hyperthyroidism</em></strong>) atau kekurangan (<strong><em>hypothyroidism</em></strong>).</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: large;"><strong>Jenis hormon yang diproduksi oleh kelenjar Gondok</strong></span><br />
Proses pembentukan hormon kelenjar Gondok mengalami perjalanan yang cukup panjang, dimana diawali dari penerimaan rangsangan di <strong>Batang Otak</strong> (<strong><em>hypothalamus</em></strong>).</div><div style="text-align: justify;"><strong><em>Hypoth</em></strong><strong><em>alamus </em></strong>melepaskan ‘<strong><em>Thyrotropin-Releasing Hormone</em></strong>’ (<strong>TRH</strong>), melalui peredaran darah hormon ini sampai di kelenjar <strong><em>Pituitary</em></strong> yang berada di dasar otak. Sebagai balasannya, kelenjar Pituitary <strong><em><a class="highslide" href="http://www.diamondindonesia.co.id/wp-content/uploads/2009/12/gondok-2.jpg" onclick="return vz.expand(this)"><img alt="gondok 2" class="size-thumbnail wp-image-743 alignleft" height="250" src="http://www.diamondindonesia.co.id/wp-content/uploads/2009/12/gondok-2-150x150.jpg" style="margin: 10px 15px;" title="gondok 2" width="250" /></a></em></strong>melepaskan ‘<strong><em>Thyroid-Stimulating Hormone</em></strong>’ (<strong>TSH</strong>) ke dalam sistem peredaran darah yang akhirnya sampai di kelenjar Gondok. TSH kemudian merangsang kelenjar Gondok untuk memproduksi 2 jenis hormonnya yaitu :</div><ul style="text-align: justify;"><li><strong>L-thyroxine</strong> (<strong>T4</strong>) dan</li>
<li><strong>Triiodothyronine</strong> (<strong>T3</strong>).</li>
</ul><div style="text-align: justify;">Selain itu kelenjar Gondok juga membutuhkan <strong>mineral Iodium</strong> yang cukup untuk membentuk ke dua jenis hormon tersebut di atas (T3 dan T4)</div><div style="text-align: justify;">Pengaturan akan produksi hormon kelenjar Gondok, diatur oleh rangsangan terhadap kelenjar Pituitary. Misalnya ketika hormon kelenjar Gondok mencapai kadar yang tinggi di dalam darah, maka pelepasan TRH dan TSH menurun, sehingga rangsangan terhadap kelenjar Gondok juga menurun sehingga produksi hormon kelenjar Gondok juga menurun, sebaliknya ketika kadarnya mulai rendah dan berkurang, maka kelenjar Pituitary kembali melepaskan TSH nya dan mulai merangsang kelenjar Gondok untuk meningkatkan produksi hormon T3 dan T4 nya. Demikian seterusnya pengaturan dari produksi hormon kelenjar Gondok dapat terus diatur dan akan tetap dalam kadar yang stabil sesuai kebutuhan tubuh.</div><div style="text-align: justify;"><strong><em>Kegagalan pada ‘pengaturan’ produksi hormon kelenjar gondok</em></strong> ini akan menyebabkan terjadinya :</div><ol style="text-align: justify;"><li><strong>Hypothyroidism</strong> (<strong><em>kekurangan</em></strong> hormon kelenjar Gondok)</li>
<li><strong>Hyperthyroidism</strong> (<strong><em>Kelebihan</em></strong> hormone kelenjar Gondok)</li>
</ol><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: large;"><strong>Penyakit kelenjar Gondok</strong></span><br />
Seperti yang dijelaskan sebelumnya bahwa terjadinya gangguan pada produksi kelenjar Gondok adalah akibat dari gagalnya system pengaturan. Tetapi tidak semua penyakit kelenjar Gondok harus mengalami gangg<a class="highslide" href="http://www.diamondindonesia.co.id/wp-content/uploads/2009/12/gondok-3.jpg" onclick="return vz.expand(this)"><img alt="gondok 3" class="alignright size-thumbnail wp-image-744" height="250" src="http://www.diamondindonesia.co.id/wp-content/uploads/2009/12/gondok-3-150x150.jpg" style="margin: 10px 15px;" title="gondok 3" width="250" /></a>uan produksi Hormon. Ada beberapa penyakit Gondok yang tidak mengalami gangguan produksi Hormon, artinya jumlah hormon kelenjar Gondok yang ada di dalam darah berada pada kadar yang stabil (<em>tidak kurang dan tidak lebih</em>), ini yang disebut dengan <strong>Euthyroid</strong>.</div><div style="text-align: justify;">Pada setiap tindakan medis yang akan dilakukan (<em>seperti operasi kelenjar gondok</em>), pertama yang harus diperhatikan adalah, apakah kelenjar dalam keadaan<strong> Euthyroid ? </strong>dan ini mutlak. Dan juga tujuan dari berbagai pengobatan terhadap penyakit kelenjar Gondok adalah agar keadaannya senantiasa berada pada keadaan yang “<strong>Euthyroid”. </strong>Untuk mengetahui keadaan tersebut maka perlu diadakan pemeriksaan Laboratorium terhadap kadar hormon kelenjar Gondok yaitu pemeriksaan terhadap kadar T3, T4 dan TSH. Serta ratio dari T3 dan T4.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: large;"><strong>Berbagai penyebab terjadinya gangguan kelenjar Gondok</strong></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: medium;"><strong>Penyebab terjadinya Hypothyroidism :</strong></span></div><ul style="text-align: justify;"><li><strong>Kehilangan jaringan :</strong> Akibat dari berbagai tindakan medis yang menyebabkan hilangnya jaringan kelenjar (seperti tindakan operasi, penyinaran dsb.)</li>
<li><strong>Antibodi Antithyroid:</strong> Ini dapat terjadi pada sejumlah penderita dengan <em><strong><a href="http://www.emedicinehealth.com/script/main/art.asp?articlekey=58855">diabetes</a>, <a href="http://www.emedicinehealth.com/script/main/art.asp?articlekey=59247">lupus</a>, <a href="http://www.emedicinehealth.com/script/main/art.asp?articlekey=59077">rheumatoid arthritis</a>, </strong><a href="http://www.emedicinehealth.com/script/main/art.asp?articlekey=58691"><strong>chronic hepatiti</strong>s</a>, </em>atau<em> Sindroma <a href="http://www.emedicinehealth.com/script/main/art.asp?articlekey=59102"><strong>Sjogren</strong></a></em>. Antibodi ini dapat menyebabkan menurunnya produksi hormon Thyroid.</li>
<li><strong>Kongenital (<em>Kelainan bawaan</em>) :</strong> Hypothyroidism dapat terjadi sejak lahir.</li>
<li><strong>Kelainan pada produksi hormon thyroid :</strong> “<strong><em>Hashimoto thyroiditis</em></strong><strong>”</strong>, adalah gagalnya kelenjar Gondok memproduksi hormon Thyroid, hal mana ditandai dengan meningkatnya jumlah TSH di dalam darah. Meningkatnya TSH ini akan menyebabkan “Goiter” (pembesaran kelenjar Gondok yang nyata, nampak di depan leher)</li>
<li><strong>Akibat pengobatan : </strong>Beberapa tindakan pengobatan yang mengandung mineral <strong><a href="http://www.emedicinehealth.com/script/main/art.asp?articlekey=102840">lithium</a> (<em>Eskalith, Lithobid</em>)</strong>, mempunyai efek samping hypothyroidism.</li>
</ul><div style="text-align: justify;"><strong> </strong></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: medium;"><strong>Penyebab terjadinya Hyperthyroidism :</strong></span></div><ul style="text-align: justify;"><li><strong>Penyakit Grave :</strong> Adalah dimana kelenjar Thyroid, mengalami rangsangan yang berlebihan dalam pembentukan hormon. Rangsangan ini diduga oleh senyawa yang ada di dalam peredaran darah yang dikenal dengan <strong><em>Thyroid Stimulating Immunoglobulin</em></strong> (<strong>TSI). </strong>TSI ini dapat menyebabkan rangsangan yang berlebihan dan menimbulkan Goiter.</li>
<li><strong><a href="http://www.emedicinehealth.com/script/main/art.asp?articlekey=5826">Toxic multinodular goiter</a> :</strong> Kelainan ini timbul akibat produksi hormon Thyroid yang berlebihan dari kelenjar Gondok itu sendiri tanpa ada pengaruh rangsangan dari mana mana. Juga tanpa adanya rangsangan dari TSH. Kelainan ini biasanya terjadi pada penderita yang telah lama mengalami Goiter yang tak terkontrol, seperti pada usia lanjut. Penyakit Toxic multinodular goiter berbeda dari Penyakit Grave, karena gejala hyperthyroidism nya lebih ringan, dan komplikasi kelainan mata juga tidak separah Grave.</li>
<li><strong>Thyroiditis :</strong> Radang kelenjar Gondok. Peradangan dapat menyebabkan satu lonjatan hyperthyroid, sehingga dapat menimbulkan keadaan hypothyroidism, dan akan menurun ketika radang teratasi.</li>
<li><strong><a href="http://www.emedicinehealth.com/script/main/art.asp?articlekey=4912">Pituitary adenoma</a> :</strong> Penyakit tumor kelenjar pituitary, yang menyebabkan meningkatnya TSH diluar sistem pengaturan. Hal ini mempengaruhi kelenjar Gondok, sampai terjadi rangsangan yang berlebihan dan menyebabkan produksi hormon Thyroid yang juga berlebihan.</li>
<li><strong>Drug-induced hyperthyroidism :</strong> Keadaan ini adalah akibat efek samping pengobatan.</li>
</ul><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: large;"><strong>Tanda dan Gejala</strong></span><br />
Tanda dan gejala demikian banyak dan kompleks, terkadang mirip dengan penyakit lainnya yang lazim terjadi. Seperti gangguan kulit, rambut, mata, nyeri persendian, kelelahan otot, <a class="highslide" href="http://www.diamondindonesia.co.id/wp-content/uploads/2009/12/gondok-6.jpg" onclick="return vz.expand(this)"><img alt="gondok 6" class="alignright size-full wp-image-768" height="145.5" src="http://www.diamondindonesia.co.id/wp-content/uploads/2009/12/gondok-6.jpg" style="margin: 10px 15px;" title="gondok 6" width="235" /></a>gangguan saraf tepi sampai kepada gangguan jantung, hati dan otak. Seringkali terjadinya penyakit kelenjar Gondok tidak pernah terdeteksi secara langsung. Mungkin kecurigaan dari salah seorang dokter secara pribadi, yang kemudian melakukan test laboratorium terhadap hormon kelenjar Gondok secara kwantitatif, baru diketahui jika penderita tersebut mengalami <strong>Hyperthyroid</strong> atau <strong>Hypotyroid</strong>.<br />
Penyakit Gondok yang paling sering dan mudah terdeteksi adalah penyakit Gondok, “<strong>Hypertrofi Thyroid</strong>” (<strong><em>Basedow</em></strong>) yang disebabkan oleh kekurangan mineral Iodium. Penyakit ini mudah dikenali karena :</div><ol style="text-align: justify;"><li><strong>Terjadi pembesaran kelenjar Gondok yang nyata.</strong></li>
<li><strong>Kejadian serupa menimpa satu wilayah tertentu.</strong></li>
<li><strong>Tidak ada tanda tanda Hyperthyroid atau Hypothyroid. (dalam keadaan Euthyroid).</strong></li>
</ol><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: medium;"> </span><a class="highslide" href="http://www.diamondindonesia.co.id/wp-content/uploads/2009/12/Gondok-Tabel.jpg" onclick="return vz.expand(this)"><img alt="Gondok Tabel" class="size-full wp-image-759 alignnone" height="558.7" src="http://www.diamondindonesia.co.id/wp-content/uploads/2009/12/Gondok-Tabel.jpg" style="margin: 10px 15px;" title="Gondok Tabel" width="546" /></a></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: large;"><strong>Pengobatan dan Penatalaksanaan</strong></span><br />
Pengobatan dan penatalaksanaan Medis mutlak harus dilakukan, oleh seorang pakar dibidang penyakit Hormon (<strong><em>Androlog</em></strong>). Penatalaksanaan yang tidak benar/adeqwat, dapat memberikan dampak yang serius pada penderita, bahkan dapat diakhiri dengan “<strong><em>Kematian</em></strong>”. Satu kenyataan yang tidak dapat ditawar.</div><div style="text-align: justify;"><strong> </strong></div><div style="text-align: justify;"><strong> </strong></div><div style="text-align: justify;"><strong> </strong></div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: large;"><strong>Pencegahan</strong></span><br />
Sampai hingga kini belum ada dasar pencegahan dari penyakit kelenjar Gondok (Hyperthyroid atau Hypothyroid). Salah satu penyakit kelenjar Gondok yang dapat dicegah adalah <strong><em>Hypertrofi Thyroid</em></strong> , yang disebabkan <strong><em>oleh kekurangan mineral Iodium</em></strong>. Caranya adalah dengan memperhatikan makanan sehari hari yang kaya akan <strong>mineral Iodium</strong>.</div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-255551792034166542.post-38186637812608967272010-07-12T22:30:00.002+07:002010-07-12T22:30:55.270+07:00Cara Menghalau Penyakit Amandel Secara Dini dan Alami<div id="stats"> <span> </span><span></span></div><div style="text-align: justify;"><strong>Oleh : dr. Zen Djaja, MD</strong></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: large;"><strong>Pendahuluan</strong></span></div><div style="text-align: justify;">Amandel yang lebih dikenal oleh masyarakat awam, nama sebenarnya adalah “Tonsil” yaitu “Kelenjar Getah bening” yang berada di kanan dan kiri tenggorokan. Peradangan akibat infeksi kuman, disebut dengan “Tonsillitis”. Istilah umum dari “tonsil” diambil dari palatine tonsil, yang dapat kita lihat di belakang tenggorokan.<a class="highslide" href="http://www.diamondindonesia.co.id/wp-content/uploads/2009/11/zen-amandel-1-copy.jpg" onclick="return vz.expand(this)"><img alt="Slide 1" class="size-medium wp-image-636 alignright" height="153" src="http://www.diamondindonesia.co.id/wp-content/uploads/2009/11/zen-amandel-1-copy-300x188.jpg" style="margin: 10px 15px;" title="Slide 1" width="245" /></a></div><div style="text-align: justify;">Seperti juga organ (sistem limfatik) lainnya, Tonsil berperan sebagai sistem kekebalan tubuh (sistem Imunitas), yaitu sistem yang melindungi tubuh dari serangan infeksi kuman, terutama terhadap infeksi tenggorokan, serta infeksi lainnya yang menyerang saluran pernapasan atas.</div><div style="text-align: justify;"><a class="highslide" href="http://www.diamondindonesia.co.id/wp-content/uploads/2009/11/zen-amandel-2.jpg" onclick="return
vz.expand(this)"><img alt="Slide 1" class="alignleft size-full wp-image-640" height="250" src="http://www.diamondindonesia.co.id/wp-content/uploads/2009/11/zen-amandel-2.jpg" style="margin: 10px 15px;" title="Slide 1" width="285" /></a>Semuanya ada 4 pasang jenis Tonsil, melingkari tenggorokan, 2 pasang yang di belakang tenggorokan yaitu :</div><ul style="text-align: justify;"><li><span style="font-size: medium;"><strong>Adenoid tonsil </strong></span></li>
<li><span style="font-size: medium;"><strong>Palatine tonsil</strong></span></li>
</ul><div style="text-align: justify;">Perjalanan pertumbuhan Tonsil, sesuai dengan pertumbuhan anak, sampai masa pubertas/akil baliq, yang mana akan mencapai besar yang maksimal, kemudian perlahan lahan mengecil terus, sampai tidak nampak lagi. Terkadang besar maksimal dapat dicapai semasa masih kanak-kanak.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"><strong><span style="font-size: large;">Penyakit Amandel</span></strong></div><div style="text-align: justify;">Pembesaran Tonsil, dapat terjadi akibat Radang yang disebabkan oleh infeksi kuman, yang kemudian kita sebut dengan “Tonsillitis”. Penyakit ini dapat sembuh, disertai dengan pengecilan tonsil keukuran lazim kembali. Setiap terjadi peradangan oleh sebab infeksi kuman (khususnya infeksi tenggorokan dan saluran pernapasan atas), Tonsil akan membesar dan kembali mengecil. <a class="highslide" href="http://www.diamondindonesia.co.id/wp-content/uploads/2009/11/zen-amandel-3.jpg" onclick="return vz.expand(this)"><img alt="Slide 1" class="alignleft size-medium wp-image-649" height="251" src="http://www.diamondindonesia.co.id/wp-content/uploads/2009/11/zen-amandel-3-300x236.jpg" style="margin: 10px 15px;" title="Slide 1" width="281" /></a>Namun frekwensi atau seringnya terjadi infeksi ini akan membawa Tonsil kepembesaran tonsil yang tidak dapat kembali keukuran lazim sekalipun tidak lagi meradang. Hal ini kita sebut sebagai hypertrofi tonsil. Yang kemudian oleh awam disebut sebut dengan penyakit Amandel. Disebut demikian karena penampakan Tonsil seperti buah almond (amandel).</div><div style="text-align: justify;">Pembesaran tonsil (hypertrofi tonsil) yang menetap ini dapat menimbulkan sumbatan jalan pernapasan, serta gangguan menelan. Hal mana gangguan tersebut akan menyebabkan menurunnya oksigenasi, terutama ke Otak, dan menyebabkan anak menjadi lemah berfikir, kurang konsentrasi menghadapi pelajaran sekolah serta malas belajar. Hal lainnya menyangkut menurunnya napsu makan, sehingga anak cenderung kekurangan Gizi dan secara umum tentunya akan menghambat pertumbuhan.</div><div style="text-align: justify;">Atas pertimbangan semua itulah maka diputuskan untuk dilakukan operasi terhadap Tonsil yang membesar (Tonsillektomi), agar anak dapat bernapas lebih baik, dan napsu makan akan meningkat kembali, sehingga pertumbuhan dan kembang anak dapat terpacu secara optimal kembali. Tonsillektomi bukan suatu tindakan mutlak. Artinya tidak perlu dilakukan kalau Tonsil dapat mengecil sendiri.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: large;"><strong>Cara alami menghalau dan mencegah penyakit Amandel</strong></span></div><div style="text-align: justify;">Sebagai kita ketahui dari penjelasan di atas, bahwa Tonsil membesar karena adanya peradangan yang diakibatkan oleh infeksi kuman penyakit. Dan peranan Tonsil sebagai benteng pertahanan (sistem kekebalan tubuh/Imunitas), maka jelas kalau pembesaran Tonsil akan terjadi dan cenderung menetap pada sejumlah anak yang sering mengalami infeksi Tenggorokan dan saluran pernapasan atas. Pembesaran yang menetap akan mengarahkan kita untuk melakukan tindakan Tonsillektomi, guna menyelamatkan masa depan Tumbuh dan Kembang anak tersebut. Adakah tindakan lain secara alami untuk menghalau masalah tersebut di atas ? Tentunya ada, yaitu dengan memperkaya gizi anak dengan memberikan “Makanan Kesehatan – Supplemen” yang berperan untuk meningkatkan gizi anak secara umum dan meningkatkan daya tahan tubuh (Imunitas), agar anak tidak sering terkena masalah infeksi tenggorokan dan saluran pernapasan atas.</div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-255551792034166542.post-39916166993170315402010-07-12T22:24:00.002+07:002010-07-12T22:24:37.775+07:00KEPUTIHAN – Bisa Menyebabkan Kemandulan<div class="post-header"> </div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 85%;"><span style="font-family: Verdana;">Sudah tiga tahun usia perkawinan pasutri Dono dan Yuli tapi sampai saat ini belum juga lahir bayi yang diidamkan. Ketika menjalani pemeriksaan secara seksama oleh dokter ahli kebidanan dan penyakit kandungan, ternyata pada rongga rahim Yuli ditemukan luka kronis. Yuli mengaku, sejak menikah memang sering menderita keputihan. Selama ini hanya diobati dengan obat tradisional seperti rebusan daun sirih serta jamu antikeputihan. “Sebentar sembuh tapi kemudian kambuh kembali”, katanya. Apakah keputihan ini saja gara-garanya, masih perlu diteliti lebih lanjut.</span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 85%;"><span style="font-family: Verdana;"><o:p></o:p>“Keputihan yang kronis memang bisa merupakan salah satu penyebab kemandulan”, kata dr. Asri dari Pusat Pelayanan Keluarga Pro-Familia, <st1:place st="on"><st1:city st="on">Jakarta</st1:city></st1:place>. “Sebab itu perlu bagi setiap wanita menikah melakukan ‘kuras’ vagina”, saran dokter dari klinik yang didirikan Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) ini. “Kuras” vagina artinya, pengontrolan dan pembersihan vagina sampai ke mulut serta rongga rahim. “Ini ibarat membersihkan bagian belakang rumah yang penuh dengan sarang tikus”, tambahnya.<o:p><br />
</o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 85%;"><span style="font-family: Verdana;">Menurut dokter umum ini, lebih dari 70% wanita Indonesia mengalami penyakit keputihan yang disebabkan oleh jamur, parasit seperti cacing kremi atau kuman (trikomonas vaginalis). “Kalau tidak diberantas, bisa merembet sampai ke rongga rahim atau saluran telur yang bisa mengakibatkan kemandulan seperti pada kasus Yuli tadi atau bahkan kanker”, katanya. Kanker timbul karena luka atau infeksi yang tidak tersembuhkan secara tuntas itu mengalami iritasi yang kemudian membentuk sel ganas. Pengeluaran lendir berlebihan dari lubang vagina bisa berarti normal atau faali sejauh terjadi hanya pada masa ovulasi (usia 20 – 40 an), menjelang masa haid, saat hamil yang berhubungan dengan faktor hormonal, mengalami stress, kelelahan, celana dalam terlalu ketat atau sehabis melakukan hubungan seksual dengan pasangan. Yang tidak normal apabila pengeluaran lendir berlebihan ini disertai infeksi. Infeksi bisa lokal di sekitar vagina saja, bisa juga di bagian dalam Selain pengeluaran lendir berlebihan gejalanya dibarengi rasa gatal, pedih, vagina kemerahan serta pada umumnya lendir berubah warna. Kalau disebabkan oleh jamur atau candiasis (infeksi akibat jamur Candida albicans, misalnya), menurut dr. Asri, biasanya warna lendir berubah keruh seperti kapur dan terasa gatal sekali, sama halnya ketombe pada kepala yang juga karena jamur. Perlu diketahui, keputihan karena infeksi Candida albicans ini juga bisa pada pria. Sebab itu bila seorang istri menderita candidiasis, suami pun harus diperksa.<o:p><br />
</o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 85%;"><span style="font-family: Verdana;">Timbulnya jamur bisa disebabkan oleh hal-hal yang kurang higienis atau kelembaban. Misalnya, kurang memperhatikan kebersihan celana dalam, tinggal atau bekerja dalam ruangan yang lembab, atau karena hubungan seksual dengan penderita lain.</span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 85%;"><span style="font-family: Verdana;">Menurut seorang dokter dari perusahaan obat Bayer AG Jerman, keputihan jamur bisa juga akibat minum dosis tinggi obat antibiotik, obat hormon atau steroid dalam jangka panjang. Di satu sisi penyakit yang diobati dengan obat-obatan tersebut sembuh, di sisi lain tumbuh jamur yang merajalela. Pada penderita kanker yang sedang diobati dengan obat-obatan sitosika (kemoterapi misalnya) yang menurunkan daya kekebalan tubuh pun alat vitalnya atau kulit di bagian lain mudah dutumbuhi jamur. Penderita diabetes juga acap kali dihinggapi keputihan akibat kurang normalnya metabolisme karbohidrat. Dalam tubuh seseorang yang kekurangan zat besi atau seng juga bisa terjadi candidiasis. Wanita yang gemar menggunakan semprot wewangian pada sekitar vagina ada kalanya mengalami alergi dan dapat menimbulkan luka yang rawan jamur.<o:p><br />
</o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 85%;"><span style="font-family: Verdana;">Pada wanita hamil karena kadar hormon estrogen dan progesteronnya meningkat, maka epithelium vagina (sel yang membentuk lapisan yang menutupi permukaan vagina dan membentuk kelenjar) mudah ditumbuhi jamur.<o:p><br />
</o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 85%;"><span style="font-family: Verdana;">Keputihan memang tidak pandang bulu, wanita yang belum mendapatkan haid sampai wanita menopause bisa terkena. Wanita menopause walaupun produksi hormonnya turun drastic dan tidak mengalami masa ovulasi lagi, tetap mempunyai refleks mengeluarkan lendir kalau terjadi perangsangan. Ini masih diartikan normal. Namun patut dicurigai terjadi infeksi atau keganasan bila keluarnya lendir pada wanita menopause dibarengi pengeluaran darah dan berbau.<o:p><br />
</o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 85%;"><b><span style="font-family: Verdana;">Cacing Nyasar</span></b><br />
<span style="font-family: Verdana;">Cacing kremi pun bisa ikut-ikutan menyumbang terjadinya gangguan alat reproduksi wanita. Pada malam hari cacing kremi yang mendekam di usus penderita, pasti turun ke kawasan dubur untuk bertelur. Setelah menyelesaikan tugasnya, ia akan masuk kembali ke usus. Celakanya, sering nyasar, bukan kembali masuk ke usus lewat dubur melainkan ke liang vagina yang bertetangga dekat itu. Akibatnya, korban akan mengalami keputihan karena cacing kremi. Gejalanya, selain merasa gatal, juga adanya lendir keruh dan kental berwarna sedikit kekuningan seperti susu, terkadang berbusa.</span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 85%;"><span style="font-family: Verdana;">Keputihan karena cacing kremi ini juga dapat diderita oleh anak-anak perempuan (balita sampai anak besar) akibat spora yang menempel pada makanan atau barang lain yang terkontaminasi. Sebab itu kalau ada anak perempuan mengeluh di daerah vagina terasa gatal dan mengeluarkan lendir kekuningan, segeralah periksakan ke dokter. Mungkin penyebabnya cacing kremi.</span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 85%;"><span style="font-family: Verdana;">Kalau disebabkan oleh kuman atau trikomonas pada umumnya gejalanya selain gatal, lendir berwarna kehijauan.<o:p><br />
</o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 85%;"><span style="font-family: Verdana;">Selain ketiga penyebab tadi, ada pula keputihan karena penyakit seksual seperti gonorrhea (GO) atau sifilis yang ditularkan melalui hubungan seksual. Kedua penyakit ini umumnya tidak menampakkannya ada gejala gatal, tetapi warna lendir seperti seperti susu dan berbau. Pada penderita sifilis bahkan disertai luka-luka di sekitar vagina.<o:p><br />
</o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 85%;"><span style="font-family: Verdana;">Sedangkan kalau di sekitar vagina tumbuh sesuatu mirip jengger ayam, kutil, atau kembang kol biasanya itu disebabkan oleh virus tertentu. Gangguan kelainan ini mudah menular pada pasangan hubungan seksualnya.<o:p><br />
</o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 85%;"><span style="font-family: Verdana;">Namun dari sekian macam keputihan, ada yang bukan disebabkan oleh kuman, jamur, ataupun virus, melainkan akibat alat kontrasepsi, kelainan letak uterus atau servik yang perlu pembenahan. Atau juga karena tumbuh tumor ganas atau jinak pada mulut rahim atau alat reproduksinya.<o:p><br />
</o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 85%;"><b><span style="font-family: Verdana;">Dari Wawancara Sampai Kuras Vagina</span></b><br />
<span style="font-family: Verdana;">“Sebab itu wanita yang menderita keputihan hendaknya tidak menunda pengobatannya”, saran dr. Asri pula. Supaya tidak repot, penderita bisa mendatangi klinik macam Pusat Pelayanan Keluarga tadi yang memberi pelayanan pasien mulai dari wawancara, pemeriksaan fisik, pemeriksaan laboratorium serta membersihkan vagina sampai ke rongga rahim hingga pengobatannya sampai tuntas.<o:p><br />
</o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 85%;"><span style="font-family: Verdana;">Pelayanan yang seperti <i>one stop treatment </i>dengan biaya terjangkau ini hanya berlangsung 30 menit. Menurut dr. Asri, sebenarnya dengan wawancara saja sudah dapat diduga jenis penyebab keputihannya. Tapi akan lebih tepat kalau dilakukan pemeriksaan laboratorium (setelah diambil usapan lendirnya) yang memakan waktu beberapa puluh menit saja. Sementara menunggu hasilnya, pasien dipersilahkan menjalani “kuras” vagina. Caranya, dengan bantuan alat speculum, ujung vagina sampai dengan rongga rahim diteropong jelas. Kemudian dengan alat penjepit kain kasa (gaas) yang terlebih dulu direndam dalam betadin, tindakan “kuras” dilakukan. “Mirip membersihkan botol dengan sikat botol saja”, kata dr. Asri. Pasien tidak perlu takut karena tindakan ini sederhana dan tidak menyiksa. Setelah hasil pemeriksaan laboratorium diketahui, dokter akan memberikan obat yang tepat. Obat bisa berupa obat minum atau tablet yang dimasukkan ke lubang vagina. Setelah 3 bulan, pasien diharapkan kembali untuk cek ulang. <st1:place st="on">Para</st1:place> ibu yang menghadapi masalah dengan pasangan sehubungan dengan kasus ini bisa sekaligus berkonsultasi.<o:p><br />
</o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 85%;"><span style="font-family: Verdana;">Wanita penderita keputihan, menurut dr. Asri, acap kali kambuh penyakitnya karena kurang diobati tuntas. “Mengobati daerah sekitar vagina saja belum cukup, sebaiknya sampai ke bagian dalam”, tambahnya. Produk-produk yang memperkenalkan diri sebagai obat semprot pembersih vagina, katanya, belum menjamin kesembuhan. Begitu juga vagina atau krim vagina yang diberikan oleh dokter secara kurang tepat.<o:p><br />
</o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 85%;"><b><span style="font-family: Verdana;">Utamakan Kebersihan</span></b><br />
<span style="font-family: Verdana;">Asri menganjurkan agar setiap wanita menjaga kebersihan sekitar alat kemaluan dan vagina. Kalau sedang haid hendaknya sesering mungkin mengganti kain pembalut karena darah yang keluar bisa menjadi media tumbuhnya kuman. Celana dalam jangan dibiarkan basah atau lembab karena memberikan peluang bagi tumbuhnya jamur.<o:p><br />
</o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 85%;"><span style="font-family: Verdana;">Membersihkan diri sehabis buang air kecil menurut dr. Asri, sebenarnya paling baik dengan air yang terjamin kebersihannya. Air untuk membersihkan paling baik langsung ditadah dari kran semprot. Air yang terkumpul di ember atau bak mandi bisa saja terkontaminasi air kencing orang lain, spora, jamur, atau kuman. Dengan kertas tissue, menurut Asri, lendir dan air memang terserap, tapi hendaknya diingat bahwa tidak semua tissue menjamin kualitasnya. Tissue yang terbuat dari serbuk kayu ada yang tercemar jamur kalau proses pembuatannya kurang baik.<o:p><br />
</o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 85%;"><span style="font-family: Verdana;">Kebersihan memang pangkal kesehatan. Namun kuman ataupun jamur di mana pun sulit dihindari. “Yang penting, segeralah ke dokter begitu dirasakan timbul kelainan pada diri kita. Jangan menunggu sampai keadaan lebih parah”, saran dr. Asri pula.<o:p><br />
</o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 85%;"><span style="font-family: Verdana;">Di negara maju seperti Amerika menurut sebuah seminar internasional di Stresa, Italia, yang banyak membahas soal pengobatan keputihan jamur, banyak wanita sudah menyadari timbulnya gejala keputihan. Mereka tidak langsung mendatangi dokter tapi memeriksakan langsung usapan lendir yang dilakukan sendiri di rumah ke laboratorium. Begitu keluar hasil labnya yang menyatakan penyebabnya jamur, mereka bisa langsung ke apotik untuk mendapatkan obat yang tepat. Dengan demikian pengobatannya praktis dan keputihan jamur akan lebih cepat terobati. Kalau penyebabnya bukan jamur, barulah mereka mendatangi dokter.<o:p><br />
</o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 85%;"><span style="font-family: Verdana;"><span style="font-size: 85%;">Memang tidak mudah menggugah kesadaran untuk secara rutin memeriksakan lendir vagina atau kesehatan alat reproduksi. “Rasa malu dan segan acap kali mengalahkan niat untuk mengobati penyakitnya. Apalagi kalau mereka meragukan kesopanan dan kesungguhan dokter yang memeriksanya. Mereka lebih suka mengobati diri dengan jamu-jamuan tradisional ketimbang ke dokter. Sebab lain, wanita di negara berkembang seperti <st1:place st="on"><st1:country-region st="on">Indonesia</st1:country-region></st1:place> banyak yang belum menyadari atau mengetahui sebab dan akibat penyakit keputihan. Masih perlu waktu untuk menyadarkan mereka betapa pentingnya perawatan seperti ini”, tutur dr. Asri.</span><o:p><br />
</o:p></span></span></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-255551792034166542.post-34450577720987654292010-07-12T22:21:00.002+07:002010-07-12T22:21:51.904+07:00MATA - Bening Berkat Multivitamin<h3 class="post-title entry-title"> <a href="http://sehatmania.blogspot.com/2008/04/mata-bening-berkat-multivitamin.html"></a> </h3><div class="post-header"> </div><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEho9m6mzQ013u9vssS9iRLDQhmrN8NRsmuBfO3O8aa1feyvvTsi-nC6Zm928DKDLyfVUGTdaI5I1iVCoODaaoNruGdDsY5IZljFIphbXb3SMDDnrC8OGuB9eO5u4dbATUGarWeGNJVpFm4C/s1600-h/Mata+Sehat.jpg" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5191307346353834194" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEho9m6mzQ013u9vssS9iRLDQhmrN8NRsmuBfO3O8aa1feyvvTsi-nC6Zm928DKDLyfVUGTdaI5I1iVCoODaaoNruGdDsY5IZljFIphbXb3SMDDnrC8OGuB9eO5u4dbATUGarWeGNJVpFm4C/s320/Mata+Sehat.jpg" style="cursor: pointer; float: left; margin: 0pt 10px 10px 0pt;" /></a><br />
<div class="MsoNormal" style="font-family: verdana; text-align: justify;"><span style="font-size: 85%;"><st1:place st="on"><st1:city st="on"><span>Ada</span></st1:city></st1:place><span> dua penyebab utama kebutaan dan penurunan daya penglihatan. Keduanya sama-sama menakutkan, yaitu formasi katarak dan degenerasi <i>macular</i>, karena faktor usia. Operasi bisa menjadi solusi. Namun, kalau nutrisi sehat bisa menjadi alternatif, mengapa tak dicoba?<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: verdana; text-align: justify;"><span style="font-size: 85%;"><span><o:p> </o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: verdana; text-align: justify;"><span style="font-size: 85%;"><span>Orang bijak bilang, mata adalah jendela menuju dunia. Itu sebabnya, kesehatan mata harus selalu dijaga, kalau tetap ingin manikmati keindahan dunia. Nah, perawatan mata ini bisa juga dilakukan dengan mengkonsumsi makanan sehat yang mengandung vitamin tertentu. Sejauh mana sebenarnya hubungan antara makanan dan kesehatan mata?<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: verdana; text-align: justify;"><span style="font-size: 85%;"><span><o:p> </o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: verdana; text-align: justify;"><span style="font-size: 85%;"><b><span>Musuh Alami</span></b><br />
<span>Untuk menjawabnya, mari kita bahas dahulu, mengapa kualitas indra penglihatan menusia, sedikit demi sedikit (seiring pertambahan usia) mengalami penurunan. Salah satu penyebabnya adalah musuh bebuyutan sekaligus alami lensa mata, yakni sinar mentari. Padahal, sinar itu kita hadapi saban hari, tak peduli saat beraktivitas maupun santai.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: verdana; text-align: justify;"><span style="font-size: 85%;"><span><o:p> </o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: verdana; text-align: justify;"><span style="font-size: 85%;"><span>“Sel-sel lensa menghasilkan seperangkat protein yang dinamakan kristalin. Protein ini berfungsi seperti serat optik, yang menyaring cahaya melalui lensa ke retina”, jelas Allen Taylor, ahli ilmu kimia bioorganik asal <st1:placename st="on">Tuft</st1:placename> <st1:placetype st="on">University</st1:placetype>, <st1:city st="on">Boston</st1:city>, <st1:place st="on"><st1:city st="on">Massachussets</st1:city>, <st1:state st="on">AS.</st1:state></st1:place><o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: verdana; text-align: justify;"><span style="font-size: 85%;"><span><o:p> </o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: verdana; text-align: justify;"><span style="font-size: 85%;"><span>Lensa mata itu mesti dapat berfungsi seumur hidup manusia yang memilikinya. Unsur merah, biru, hijau, kuning dan ultraviolet (UV) dapat menembus lensa trasparan tersebut. Dari semua unsur-unsur tadi, UV bisa merusak lensa, sedangkan sinar biru berpotensi merusak retina, yang tugasnya sebagai membran sensor pelapis mata, serta penerima gambar-gambar bentukan lensa.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: verdana; text-align: justify;"><span style="font-size: 85%;"><span><o:p> </o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: verdana; text-align: justify;"><span style="font-size: 85%;"><st1:city st="on"><st1:place st="on"><span>Ada</span></st1:place></st1:city><span> pula hasil proses alami metabolisme, yakni radikal bebas yang juga dapat menyebabkan kerusakan. Jika tidak dinetralisasikan oleh antioksidan, oksidasi yang terlalu lama berpeluang merusak <i>lipid</i>, protein dan komponen lensa mata lainnya. Akibatnya, lensa semakin keruh, dari sebelumnya transparan menjadi buram. Kekeruhan ini biasa disebut katarak.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: verdana; text-align: justify;"><span style="font-size: 85%;"><span><o:p> </o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: verdana; text-align: justify;"><span style="font-size: 85%;"><span>Antioksidan dalam hal ini yaitu senyawa pada makanan yang membantu dipertahankannya sel dan jaringan pada lensa dan organ-organ sehat lainnya. Di dalam lensa mata, terkandung sejumlah besar vitamin C, E, juga <i>lutein</i> dan <i>zeaxanthin</i>. “Semakin menumpuk protein rusak, semakin keruh lensa”, jelas <st1:place st="on"><st1:city st="on">Taylor</st1:city></st1:place>.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: verdana; text-align: justify;"><span style="font-size: 85%;"><span><o:p> </o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: verdana; text-align: justify;"><span style="font-size: 85%;"><span>Untungnya, selain menemukan sebab-sebab kerusakan, <st1:place st="on"><st1:city st="on">Taylor</st1:city></st1:place> juga mendapati, gizi yang protektif dan kaya antioksidan merupakan solusi termurah dan paling praktis untuk menghambat katarak. Apalagi jika dibandingkan dengan biaya masuk kamar operasi.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: verdana; text-align: justify;"><span style="font-size: 85%;"><span><o:p> </o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: verdana; text-align: justify;"><span style="font-size: 85%;"><b><span>Banyak Faktor<o:p></o:p></span></b></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: verdana; text-align: justify;"><span style="font-size: 85%;"><st1:place st="on"><st1:city st="on"><span>Ada</span></st1:city></st1:place><span> tiga bagian pada lensa yang biasa terkena dampak katarak, yakni <i>nuclear</i>, <i>cortical</i>, dan <i>posterior subcapsular</i> (PSC). <i>Nuclear</i> dan <i>cortical</i> berhubungan dengan usia, sedangkan <i>posterior subcapsular</i> lantaran diabetes.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: verdana; text-align: justify;"><span style="font-size: 85%;"><span><o:p> </o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: verdana; text-align: justify;"><span style="font-size: 85%;"><span>Dari ketiga bagian itu, kekeruhan pada lensa <i>nuclear</i> paling sering diteliti. Paul Jacques, kepala Nutritional Epidomiology Program pada HNRCA, besama sejumlah koleganya pernah meneliti soal ini. Tahun 2001 dia melaporkan, nutrisi antioksidan turut berperan dalam pencegahan katarak <i>nuclear</i>.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: verdana; text-align: justify;"><span style="font-size: 85%;"><span><o:p> </o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: verdana; text-align: justify;"><span style="font-size: 85%;"><span>Penelitian Taylor dan kawan-kawan membuktikan, wanita dengan konsumsi vitamin C dan E, riboflavin, folat, beta-karoten, lutein dan <i>zeaxanthin </i>tertinggi ternyata memiliki kecenderungan terkecil menderita kekeruhan <i>nuclear</i> ketimbang wanita pengkonsumsi nutrisi rendah. Pemakan suplemen vitamin C selama sedikitnya 10 tahun juga cenderung terhindar dari kekeruhan <i>nuclear</i>, ketimbang mereka yang tidak pernah menenggak suplemen vitamin C.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: verdana; text-align: justify;"><span style="font-size: 85%;"><span><o:p> </o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: verdana; text-align: justify;"><span style="font-size: 85%;"><st1:place st="on"><st1:city st="on"><span>Taylor</span></st1:city></st1:place><span>, Jacques dan para koleganya juga melaporkan penemuan serupa tahun 2002, ketika mereka sedang meneliti keberadaan katarak <i>cortical</i> dan PSC pada sejumlah sukarelawan. Penemuan itu menguatkan peran vitamin C dalam mengurangi resiko katarak <i>cortical</i> pada wanita berumur kurang dari 60 tahun. Mereka juga mengindikasikan, wanita pengkonsumsi banyak karoten memiliki resiko katarak PSC kecil, apalagi jika dikombinasikan dengan tidak merokok.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: verdana; text-align: justify;"><span style="font-size: 85%;"><span><o:p> </o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: verdana; text-align: justify;"><span style="font-size: 85%;"><span>Wanita yang secara teratur mengkonsumsi vitamin E tidak akan mengalami kerusakan cepat pada lensa mata, sebagaimana dijelaskan <st1:city st="on">Taylor</st1:city> di pertemuan Association for Research in Vision and Ophtalmology di <st1:place st="on"><st1:city st="on">Fort Lauderdale</st1:city>, <st1:state st="on">Florida</st1:state></st1:place>. “Laju peningkatan kekeruhan <i>nuclear</i> – lima tahun sesudah dilakukannya tes awal – lebih rendah 30% di kalangan wanita yang mengkonsumsi suplemen vitamin E selama sedikitnya 10 tahun, ketimbang mereka yang tidak pernah mengkonsumsi vitamin E”, timpal Jacques.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: verdana; text-align: justify;"><span style="font-size: 85%;"><span><o:p> </o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: verdana; text-align: justify;"><span style="font-size: 85%;"><span>Sebuah penelitian lain menyelidiki hubungan antara indeks <st1:place st="on"><st1:city st="on">massa</st1:city></st1:place> tubuh, lingkar pinggang, diabetes dan munculnya katarak akibat pertambahan usia pada wanita. Hasilnya, menguatkan temuan-temuan lainnya, bahwa diabetes adalah faktor resiko yang kuat bagi kekeruhan PSC dan bahwa lemak perut serta obesitas mungkin berkaitan dengan PSC.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: verdana; text-align: justify;"><span style="font-size: 85%;"><span><o:p> </o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: verdana; text-align: justify;"><span style="font-size: 85%;"><span>Sayangnya, hadirnya beberapa variabel tertentu memperumit penelitian tentang kaitan nutrisi dan berkurangnya daya penglihatan lantaran faktor usia. “Definisi katarak bisa berbeda dari satu penelitian ke penelitian lainnya. Banyaknya metode untuk meneliti pengkonsumsian atau status nutrisi, misalnya antioksidan, juga memperumit masalah”, ungkap Jacques. “Memang masih banyak pertanyaan yang harus dijawab”, tambah Jacques.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: verdana; text-align: justify;"><span style="font-size: 85%;"><span><o:p> </o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: verdana; text-align: justify;"><span style="font-size: 85%;"><b><span>Bintik Kuning<o:p></o:p></span></b></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: verdana; text-align: justify;"><span style="font-size: 85%;"><span>Pada usia diatas 55 tahun, degenerasi <i>macular</i> karena usia merupakan penyebab utama kebutaan dan rusaknya penglihatan. Hal ini terjadi karena rusaknya sel-sel dalam retina yang peka terhadap cahaya. Fokusnya adalah bintik kuning (<i>yellow spot</i>) selebar 3 mm, disebut <i>macular latea</i>, letaknya di bagian belakang-tengah mata, yang membuat mata kita fokus, sehingga kita dapat membaca atau melihat sebuah foto.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: verdana; text-align: justify;"><span style="font-size: 85%;"><span><o:p> </o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: verdana; text-align: justify;"><span style="font-size: 85%;"><span>Namun, pada mata yang “tua”, protein yang teroksidasi mulai menumpuk dan menimbulkan masalah. Untunglah, di dalam retina terkonsentrasi dua jenis karoten, yakni <i>lutein</i> dan <i>zeaxanthin</i> , yang membantu melindungi mata dengan menyerap cahaya biru dan menetralisasi radikal bebas. Kedua karoten ini ada di makanan dan plasma darah, yang mengalir melewati <i>macular</i> melalui pembuluh darah retinal.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: verdana; text-align: justify;"><span style="font-size: 85%;"><span><o:p> </o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: verdana; text-align: justify;"><span style="font-size: 85%;"><span>Penderita degenerasi <i>macular</i> memiliki kadar <i>zeaxanthin</i> dan <i>lutein</i> lebih rendah ketimbang orang normal, sehingga fungsinya sebagai antioksidan pelindung tak maksimal. Pakar biokimia nutrisi, Elizabeth J. Johnson, lewat penelitian membuktikan, telur lebih mudah dijadikan sumber <i>lutein</i> dibandingkan dengan sumber vitamin konvensional lainnya, seperti bayam atau suplemen.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: verdana; text-align: justify;"><span style="font-size: 85%;"><span><o:p> </o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: verdana; text-align: justify;"><span style="font-size: 85%;"><span>Meski kadar <i>lutein</i> pada telur hanya 1.5 mg, kalah dengan bayam yang mengandung <i>lutein</i> 11 mg, “Tapi <i>lutein</i> daru telur bisa lansung masuk ke dalam aliran darah”, tandas Elizabeth. Tentu saja, bukan Cuma telur yang harus diburu untuk memperbaiki atau mempertahankan kualitas penglihatan.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: verdana; text-align: justify;"><span style="font-size: 85%;"><span><o:p> </o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: verdana; text-align: justify;"><span style="font-size: 85%;"><span>Namun, para peneliti itu paling tidak sudah menunjukkan, sejalan dengan Proyek AREDS (<i>Age-related Eye Disease Study</i>) yang telah berlangsung selama tujuh tahun, bahwa resiko “degenerasi <i>macular</i> lantaran usia” telah berkurang pada mereka yang mengkonsumsi vitamin C dan E, beta-karoten, dan seng sedikitnya selama enam tahun.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: verdana; text-align: justify;"><span style="font-size: 85%;"><span><o:p> </o:p></span></span></div><span style="font-size: 85%;"><span>Nutrisi makin diyakini perannya dalam membantu mempertahankan daya penglihatan. Meski operasi masih dianggap sebagai solusi paling masuk akal buat penderita katarak, ongkosnya jelas tak murah. Sedangkan jalan keluar buat degenerasi <i>macular</i> karena usia lewat jalur bedah dianggap belum optimal. Itu sebabnya, olah vitamin menjadi pilihan menarik.</span></span>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-255551792034166542.post-84672040392263413522010-07-12T22:20:00.000+07:002010-07-12T22:20:10.959+07:00ANEMIA<h3 class="post-title entry-title"> <a href="http://dastodebelto.blogspot.com/2010/02/anemia-pengertian-anemia-adalah.html"></a> </h3><div class="post-header"> </div>1. Pengertian<br />
Anemia adalah pengurangan jumlah sel darah merah, kuantitas hemoglobin, dan volume pada sel darah merah (hematokrit) per 100 ml darah. Dengan demikian, anemia bukan suatu diagnosis melainkan pencerminan dari dasar perubahan patofisiologis, yang diuraikan oleh anamnesa dan pemeriksaan fisik yang teliti, serta didukung oleh pemeriksaan laboratorium.<br />
2. Fisiologi<br />
Struktur dan fungsi sel darah merah yang normal<br />
Sel darah merah atau eritrosit adalah merupakan cakram bikonkaf yang tidak berinti yang kira-kira berdiameter 8 m. Tebal bagian tepi 2m pada bagian tengah tebalnya hanya 1m atau kurang. Karena sel itu lunak dan lentur maka dalam perjalannya melalui mikrosirkulasi konfigurasi berubah. Stroma bagian luar yang mengandung protein terdiri dari anti gen kelompok A dan B serta faktor Rh yang menentukan golongan darah seseorang. Komponen utama sel darah merah adalah protein hemoglobin (Hb) yang mengangkut O2 dan CO2 dan mempertahankan pH normal melalui serangkaian dapar intraseluler. Molekul-molekul Hb terdiri dari 2 pasang rantai polipeptida (globin) dan 4 gugus hem, masing-masing mengandung sebuah atom besi. Konfigurasi ini memungkinkan pertukaran gas yang sangat sempurna.<br />
Jumlah sel darah merah kira-kira 5 juta per millimeter kubik darah pada rata-rata orang dewasa dan berumur 120 hari. Keseimbangan yang tetap dipertahankan antara kehilangan dan penggantian sel darah setiap hari. Pembentukan sel darah merah diransang oleh hormon glikoprotein, eritropoitin, yang dianggap berasal dari ginjal. Pembentukan eritropoetin dipengaruhi oleh hipoksia jaringan yang dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti perubahan 02 atmosfer, berkurangnya kadar 02 darah arteri, dan berkurangnya konsentrasi hemoglobin. Eritropoetin meransang sel induk untuk memulai proliferasi dan pematangan sel-sel darah merah. Selanjutnya pematangan tergantung pada jumlah zat-zat makanan yang cukup dan penggunaannya yang cocok, seperti vitamin B12 , asam folat, protein-protein, enzim-enzim, dan mineral seperti dan tembaga.<br />
Pembentukan hemoglobin terjadi pada sumsung tulang dan melalui semua stadium pematangan. Sel darah merah memasuki sirkulasi sebagai retikulosit dari sumsum tulang. Retikolosit adalah stadium terakhir dari perkembangan sel darah merah yang belum matang dan mengandung jala yang terdiri dari serat-serat retikuler. Sejumlah kecil hemoglobin masih dihasilkan selam 24 sampai 48 jam pematangan; retikulum kemudian larut dan menjadi sel-sel darah merah yang matang.<br />
Waktu sel darah merah menua, sel ini menjadi lebih kaku dan menjadi lebih rapuh, akhirnya pecah. Hemoglobin di fagositosis terutama di limpa. Hati dan sumsum tulang. Kemudian direduksi menjadi globin dan hem, globin masuk kembali kedalam sumber asam amino. Besi dibebaskan dari hem dan sebagian besar diangkut oleh protein plasma transperin ke sumsung tulang untuk pembentukan sel darah merah yang baru. Sisa besi disimpan dalam hati dan jaringan tubuh lain dalam bentuk feritin dan hemosiderin, simpanan ini akan digunakan lagi dokemudian hari. Sisa hem direduksi kembali menjadi karbon monoksida (CO) dan biliverdin. CO ini diangkut dalam bentuk karboksi hemoglobin, dan dikeluarkan melalui paru-paru. Biliverdin direduksi menjadi menjadi bilirubin bebas; yang berlahan-lahan dikeluarkan kedalam plasma. Dimana bilirubin bergabung ke albumin plasma kemudian diangkut kedalam sel-sel hati untuk diekskresi ke dalam kanalikuli empedu. Bila ada penghancuran aktif sel-sel darah merah seperti hemolisis, pembebasan jumlah bilirubin yang cepat kedalam cairan ekstraselular menyebabkan kulit dan konjungtiva kuning, keadaan ini disebut ikterus.<br />
<br />
3. Patofisiologi<br />
Karena jumlah efektif sel darah merah berkurang, maka lebih lebih sedikit darah yang dikirimkan ke jaringan. Kehilangan darah yang mendadak (30% atau lebih), seperti pada perdarahan, menimbulkan simptomatologi sekunder hipovolemia dan hipoksemia. Tanda dan gejala yang sering timbul adalah gelisah, diaforesis (keringat dingin), takikardia, sesak napas, kolaps sirkulasi yang progresif cepat atau syok. Namun pengurangan hebat massa sel darah merah dalam waktu beberapa bulan (walaupun pengurangan 50%) memungkinkan mekanisme kompensasi tubuh untuk menyesuaikan diri, dan biasanya penderita asimtomatik kecuali pada kerja jasmani berat. Mekanisme kompensasi tubuh bekerja melalui:<br />
Peningkatan curah jantung dan pernafasan, karena itu menambah pengiriman O2 kejaringan-jaringan oleh sel darah merah.<br />
Meningkatkan pelepasan O2 oleh hemoglobin.<br />
Mengembangkan volume plasma dengan mernarik cairan dari sela-sela jaringan, dan<br />
Redistribusi cairan ke organ-organ vital.<br />
Selain satu dari tanda-tanda yang paling sering dikaitkan dengan anemia adalah pucat. Ini umumnya diakibatkan oleh berkurangnya volume darah, berkurangnya hemoglobin, dan vasokonstriksi organ-organ vital. Karena faktor-faktor seperti pigmentasi kulit, suhu dan kedalaman serta distribusi kulit, maka warna kulit bukan merupakan indeks pucat yang dapat diandalkan. Warna kuku dan telapak tangan, dan membran mukosa mulut serta conjuntiva dapat digunakan lebih baik guna menilai kepucatan.<br />
Takikardia dan bising jantung (suara yang disebabkan oleh kecepatan aliran darah yang meningkat) menggambarkan beban kerja dan curah jantung yang meningkat. Angina (sakit dada), khususnya pada penderita yang tua dengan stenosis koroner, dapat diakibatkan karena iskemia miokardium. Pada anemia berat dapat mengakibatkan payah jantung kongestif sebab otot jantung yang kekurangan oksigen tidak dapat menyesuaiakan diri dengan beban kerja jantung yang meningkat.<br />
Dispnea (kesulitan bernafas), nafas pendek, dan cepat lelah waktu melakukan aktivitas jasmani merupakan manifestasi berkurangnya pengiriman O2. sakit kepala, pusing, kelemahan, dan tinnitus (telinga berdengung) dapat menggambarkan berkurangnya oksigenasi pada susunan saraf pusat. Pada anemia yang berat dapat pula timbul gejala saluran cerna yang umumnya berhubungan dengan keadaan defesiensi. Gejala-gejala ini adalah anoreksia, nausea, konstipasi atau diare dan stomatitis (sariawan lidah dan mulut).<br />
<br />
4. Klasifikasi Anemia<br />
Anemia dapat diklasifikasikan menurut:<br />
1. Morfologi sel darah merah dan indeks-indeksnya<br />
Pada klasifikasi anemia menurut morfologi, mikro dan makro menunjukkan ukuran sel darah merah, sedangkan kromik menujukkan warnanya.<br />
Sudah dikenal klasifikasi besar yaitu:<br />
a. Anemia normositik normokrom.<br />
Dimana ukuran dan bertuk sel darah merah normal serta mengandung hemoglobin dalam jumlah yang normal. (MCV dan MCHC normal atau normal rendah) tetapi individu menderita anemia. Penyebab anemai jenis ini adalah kehilangan darah akut, hemolisis, penyakit kronik termasuk infeksi, gangguan endokrin, gangguan ginjal, kegagalan sumsum tulang, dan penyakit-penyakit infiltrat metastatik pada susum tulang.<br />
b. Anemia makrositik normokrom<br />
Makrositik berarti ukuran sel-sel darah merah lebih besar dari normal tetapi normokrom karena konsentrasi hemoglobinnya normal (MCV meningkat; MCHC normal). Hal ini diakibatkan oleh gangguan atau terhentinya sintesis asam nukleat B12 dan/atau asam folat. Ini dapat juga terjadi pada kemoterapi kanker, sebab agen-agen yang digunakan mengganggu metabolisme sel.<br />
c. Mikrositik hipokrom.<br />
Mikrositik berarti kecil, hipokrom berarti mengandung hemoglobin dalam jumlah yang kurang dari normal(MCV kurang; MCHC kurang). Hal ini umumnya menggambarkan insufisiensi sintesis hem (besi), seperti pada anemia defisiensi besi, keadaan sideroblastik dan kehilangan darah kronik, atau gangguan sintesis globin, seperti pada talasemia (penyakit hemoglobin abnormal kongenital)<br />
2. Etiologi.<br />
Anemia dapat pula diklasifikasikan menurut etiologinya, penyebab utama yang diperkirakan adalah:<br />
a. Meningkatnya kehilangan sel darah merah<br />
Meningkatnya kehilangan sel darah merah dapat disebabkan oleh perdarah atau penghancuran sel. Perdarahan dapat diesebabkan oleh trauma atau tukak, atau akibat perdarahan kronik karaena polip pada colon, penyakit-penyakit keganasan , hemoroid, atau menstruasi. Penghancuran sel darah merah dalam sirkulasi, dikenal dengan nama hemolisis, terjadi bila gangguan pada sel darah merah itu sendiri yang memperpendek hidupnya atau karena perubahan lingkungan yang mengakibatkan penghancuran sel darah merah. Keadaan dimana sel darah merah sendiri terganggu adalah:<br />
- Hemoglobinopati, yaitu hemoglobin abnormal yang diturunkan, mislnya anemia sel sabit.<br />
- Gangguan sintesis globin. Misalnya talasemia.<br />
- Gangguan membran sel darah merah, misalnya sferositosis herediter.<br />
- Defesiensi ensim, misalnya difisiensi G6PD (glukosa 6-fosfat dehidrogenase)<br />
Yang disebut diatas adalah gangguan herediter, namun hemolisis dapat juga disebabkan oleh gangguan lingkungan sel darah merah, yang seringkali memerlukan respon imun. Respon isoimun mengenai berbagai indvidu dalam spesies yang sama dan diakibatkan oleh transfusi darah yang tidak cocok. Respon otoimun terdiri dari pembentukan antibodi terhadap sel-sel darah merah itu sendiri, keadaan yang dinamakan anemia hemolitik otoimun dapat timbul tanpa sebab yang diketahui setelah pemberian suatu obat tertentu, seperti alfa-metildopa, kinin, sulfonamida, atau L-dopa, atau pada penyakit-penyakit seperti limfoma, leukemia limfositik kronik, lupus eritematous, artritis reumatoid dan infeksi virus. Anemia hemolitik otoimun selanjutnya diklasikfikasikan menurut suhu dimana antibodi bereaksi dengan sel-sel darah merah; anti bodi tipe panas atau anibodi tepe dingin.<br />
b. Penurunan atau pembentukan sel darah merah yang berkurang atau terganggu (diseritropoesis)<br />
Setiap keadaan yang mempengaruhi fungsi sumsum tulang dimasukkan dalam kategori ini, yang termasuk dalam kelompok ini adalah:<br />
- Keganasan yang tersebar seperti kanker payudara, leukemia, dan multipel mioloma, obat dan sat kimia toksik, dan penyinaran denan radiasi<br />
- Penyakit-penyakit menahun yang melibatkan ginjal dah hati. Penyakit-penyakit infeksi dan difisensi endokrin. Kekurangan vitamin penting , seperti vitamin B12, asam folat, vitamin C dan besi, dapat mengakibatkan pembentukan sel darah merah tidak efektif sehingga menimbulkan anemia.<br />
Untuk menegakkan diagnosis anemia harus digabungkan pertimbangan morfologi dan etiologi.<br />
ANEMIA APLASTIK<br />
Pengertian<br />
Anemia aplastik adalah suatu gangguan pada sel-sel induk di sumsum tulang yang dapat menimbulkan kematian, pada keadaan ini jumlah sel-sel darah merah yang dihasilkan tidak memadai. Pederita mengalami pansitopenia yaitu kekurangan sel darah merah, dan trombosit. Secara morfologi sel-sel darah merah terlihat normositik dan normokrom, hitung retikulosit rendah atau hilang, dan biopsi sumsung tulang menunjukkan suatu keadaan yang disebut “pungsi kering” dengan hiplasia yang nyata dan terjadi penggantian dengan jaringan lemak. Langkah-langkah pangobatan terdiri dari mengidentifikasi dan menghilangkan agen penyebab. Namun pada beberapa keadaan tidak dapat ditemukan agen penyebabnya dan keadaan ini disebut idiopatik . bebraapa kasusu seperti ini diduga merupakan keadaan imunologis.<br />
<br />
Penyebab-penyebab anemia aplastik : <br />
1. Agen antineoplastik<br />
2. Terapi radiasi<br />
3. Berbagai obat seperti anti konvulsan, pengobatan tiroid, senyawa emas dan fenilbutason.<br />
4. Benzen<br />
5. Infeksi virus (khususnya virus khusunya virus hepatitis)<br />
Pengobatan<br />
Terutama dipusatkan pada perawatan supportif sampai terjadi penyembuhan sumsum tulang. Karena infeksi dan perdarahan yang disebabkan oleh defesiensi besi sel lain merupakan penyebab utama kematian, maka penting untuk mencegah perdarahan dan infeksi. <br />
Tindakan pencegahan dapat mencakup lingkungan yang dilindungi (ruangan denan aliran udaran mendatar atau tempat yang nyaman) dan higiene yang baik, pada perdarahan dan/atau infeksi perlu dilakukan terapi komponen darah yang bijaksana, yaitu sel darah merah, granulosit, dan trombosit dan antibiotik. Agen-agen peransang sumsung tulang, seperti androgen diduga menimbulkan eritropoesis, tetapi defesiensinya tidak menentu, penderita anemia aplastik kronik dapat menyesuaikan diri dengan baik dan dapat dipertahankan Hb antara 8 dan 9 g dengan transfusi darah periodik.<br />
<br />
ANEMIA DEFESIENSI BESI<br />
Pengertian<br />
Secara morfologis keadaan ini diklasifikasikan sebagai anemia mikrositik hipokrom disertai penurunan kuantitatif pada sintesis hemoglobin. Difisensi besi merupakan penyebab utama anemia di dunia. Khususnya terdapat pada wanita usia subur, sekunder karena kehilangan darah sewaktu menstruasi dan peningkatan kebutuhan besi selama hamil. <br />
Penyebab lain defesiensi besi adalah:<br />
1. Asupan besi yang tidak cukup, misalnya pada bayi yang hanya diberi makan susu belaka sampai usia 12 – 24 bulan dan pada individu tertentu yang hanya memakan sayuran saja.<br />
2. Gangguan absobsi, seperti setelah gastrektomi<br />
3. Kehilangan darah yang menetap seperti pada perdarahan pada saluran cerna yang lambat karena polip, Neoplasma, gastritis, varises osefagus, makan aspirin, dan hemoroid.<br />
Dalam keadaan normal tubuh orang dewasa mengandung rata-rata 3 sampai 5 g besi, bergantung pada jenis kelamin dan besar tubuhnya, hampir duapertiga besi terdapat dalam hemoglobin yang dilepas pada proses penuaan dan kematian sel dan diangkut melalui transferin plasma kesumsum tulang untuk eritripoesis. Dengan kekecualian dalam jumlah yang kecil sekali dalam mioglobin (otot) dan dalam enzim-enzim hem, seperti sisanya disimpan dalam hati, lipa dan dalam sumsung tulang sebagai feretin dan sebagai homosiderin untuk kebutuhan-kebutuhan lebih lanjut.<br />
<br />
Gejala-gejala<br />
Gejala-gejala yang ditunjukkan; (besi plasma lebih kecil dari 40 mg/100 ml; Hb 6-7 mg/100ml) mempunyai rambut yang rapuh, dan halus serta kuku tipis, rata, mudah patah dan sebenarnya berbentuk seperti sendok (koilonikia). Selain itu, atropi papils lidah mengakibatkan lidah tampak pucat, licin, mengkilap, merah daging, meradang dan sakit. Dapat pula timbul stomatitis angularis, pecah-pecah dengan kemerahan dan rasa sakit disudut-sudut mulut.<br />
Pemeriksaan<br />
Pemeriksaan darah menunjukkan jumlah sel darah merah normal atau hampir normal dan kadar hemoglobin berkurang. Pada sediaan hapus darah perifer, eritrosit mikrositik dan hipokrom (MCP dan MCHC berkurang, dan MCH berkurang) disertai dengan poikilisitosis dan anisosotosis. Jumlah retikulosit mungkin normal atau berkurang. Kadar besi berkurang walaupun kapasitas mengikat besi serum total meningkat.<br />
<br />
<br />
<br />
Pengobatan<br />
Pengobatan defisiensi besi mengharuskan identifikasi dan menemukan penyebab dasar anemia. Pembedahan mungkin deperlukan untuk menghambat perdarahan aktif yang diakibatkan oleh polip, tukak, keganasan, dan hemoroid; perubahan diet mungkin diperlukan untuk bayi yang hanya diberi susu atau individu dengan idiosinkrasi makanan atau yang menggunakan aspirin dalam dosis besar. Walaupun modifikasi diet dapat menambah basi yang tersedia (misalnya hati), masih dibutuhkan suplemen besi untuk meningkatkan hemoglobin dan mengembalikan persediaan besi. Besi tersedia dalam dalam bentuk parenteral dan oral. Sebagian besar penderita memberi respon yang baik terhadap senyawa senyawa oral seperti ferosulfat. Preparat besi parenteral digunakan secara sangat selektif, sebaba harganya mahal dan mempunyai insidens besar tejadi reaksi yang merugikan.<br />
<br />
ANEMIA MEGALOBLASTIK<br />
Pengertian<br />
Anemia megaloblastik diklasfikasikan menurut morfologinya sebgai anemia makrositik normokrom. <br />
Penyebab<br />
Anemia megaloblastik sering disebabkan oleh defesiensi vitamin B12 dan asam folat yang mengakibatkan sitesis DNA terganggu. Defesiensi ini mungkin sekunder karena malnutrisi, malabsobsi, kekurangan faktor intrinsik (seperti terlihat pada anemia pernisiosa dan pos gastrektomi), infestasi prasit, penyakit usus, dan keganansa, serta agen kemoterapik. Invidu dengan infeksi cacing pita (dengan, Diphilloborithrium latum) akibat makan ikan segar yang terinfeksi, cacing pita berkompertisi dengan hospes dalam mendapatkan vitamin B¬12 dari makanan. Yang mengakibatkan anemia megaloblastik.<br />
Gejala-gejala<br />
Selain gejala-gejala anemia seperti yang dijelaskan sebelumnya, penderita anemia megaloblastik sekunder karena defesiensi folat dapat seperti malnutrisi dan mengalami glositis berat (radang lidah disertaai rasa sakit), diare dan kehilangan nafsu makan. Kadar folat serum juga menurun (<4ng/ml). Hitung retikulosit biasanyan berkurang disertai penurunan hematokrit dan hemoglobin.<br />
Pengobatan<br />
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, pengobatan bergantun pada identifikasi dan menghilangkan penyebab dasarnya. Tindakan ini adalan memperbaiki defisiensi diet dan terpi pengganti dengan asam folat atau vitamin B12. penderita yang kecanduan alkohol yang dirawat dirumah sakit sering memberi respon “spontan’ bila diberikan diet seimbang.<br />
<br />
ASUHAN KEPERAWATAN <br />
<br />
PENGKAJIAN<br />
<br />
AKTIVITAS ISTIRAHAT<br />
gejala - Keletiha, kelamahan, malaise umum<br />
- Kehilangan prodiktivitas , penurunan semangat untk bekerja.<br />
- Toleransi terhadap latihan rendah<br />
- Kebutuhan untik tidur dan istirahat lebih banyak.<br />
Tanda - Takikardia/takikpnea; dispnea pada bekerja atau istirahat.<br />
- Letargi, menarik diri, apatis, lesu, dan kurang tertarik pada sekitarnya, kelemahan otot dan penurunan kekuatan.<br />
- Ataksia, tubuh tidak tegak.<br />
Bahu menurun, postur lunglai, berjalan lambat, dan tanda-tanda lain yang menunjukkan keletihan<br />
<br />
SIRKULASI<br />
Gejala - Riwayat kehilangan darah kronis, misalnya kehilangan gastrointestinal kronis, menstruasi berat, angina, CHF (akibat kerja jantung berlebihan)<br />
- Riwayat endokarditis infektif kronik<br />
- Palpitasi (takikardia kompensasi)<br />
Tanda - Tekanan darah peningkatan sistolik dengan diastolik stabil dan tekanan nadi melebar; hipotensi postura.<br />
- Disaritmia; abnormalitas EKG, misalnya, depresi segmen ST dan pendataran atau depresi gelombang T; takikardi.<br />
- Baunyi jantung murmur sistolik (DB)<br />
- Warn ekstremitas; pucat pada kulit dan membran mukosa (konjungtiva, mulut, faring, bibir) dan dasar kuku. (catatan; pada pasien kulit hitam, pucat dapat tampak sebagai keabu-abuan) kulit seperti berlilin, pucat (aplastik), atau kuning lemon terang (PA)<br />
- Skelera biru atau putih seperti mutiara (DB)<br />
- Pengisian kapiler melambat (penurunan aliran darah ke perifer dan vasokonstriksi kompensasi)<br />
- Kuku mudah patah, berbentuk seperti sendok (Koilonokia) (DB)<br />
- Rambut; kering, mudah putus, menipis, tumbuh uban secara prematur.<br />
<br />
INTEGRITAS EGO<br />
Gejala - Keyakinan agama / budaya mempengaruhi pilihan pengobatan, misalnya transfusi darah.<br />
Tanda - Defresi <br />
<br />
ELIMINASI<br />
Gejala - Riwayat pielonefritis, gagal ginjal.<br />
- Flatulen, sindrom malabsorbsi (DB).<br />
- Hematemesis, feses dengan darah segar, melena.<br />
- Diare atau konstipasi.<br />
- Penurunan haluaran urine.<br />
Tanda - Distensi abdomen.<br />
<br />
MAKANAN / CAIRAN<br />
Gejala - Penurunan masukan diet, masukan diet protein hewani rendah / masukan sereal tinggi (DB).<br />
- Nyeri mulut atau lidah, kesulitan menelan ( ulkus pada faring ).<br />
- Mual / muntah, dispepsia, anoreksia.<br />
- Adanya penurunan berat badan.<br />
- Tidak pernah puas mengunyah atau pika untuk es, kotoran, tepung jagung, cat, tanah liat, dan sebagainya (DB).<br />
Tanda - Lidah tampak merah daging / halus (AP; defisiensi asam folat dan vitamin B 12.<br />
- Membran mukosa kering, pucat.<br />
- Turgor kulit : buruk, kering, tampak kisut / hilang elastisitas (DB).<br />
- Stomatitis dan glositis (status defisiensi).<br />
- Bibir : selitis, misalnya inflamasi bibir dengan sudut mulut pecah ( DB ).<br />
<br />
HIGIENE<br />
Tanda - Kurang bertenaga, penampilan tak rapih.<br />
<br />
NEUROSENSASI<br />
Gejala - Sakit kepala, berdenyut, pusing, vertigo, tinitus, ketidakmampuan berkonsentrasi.<br />
- Insomnia, penurunan penglihatan, dan bayangan pada mata.<br />
- Kelemahan, keseimbangan buruk, kaki goyah ; parastesia tangan / kaki (AP) ; klaudiaksi.<br />
- Sensasi menjadi dingin.<br />
Tanda - Peka rangsang, gelisah, defresi, cenderung tidur, apatis.<br />
- Mental : tak mampu berespon lambat dan dangkal.<br />
- Oftalmik : hemoragis retina ( aplastik, AP ).<br />
- Epistaksis, perdarahan dari lubang – lubang ( aplastik ).<br />
- Gangguan koordinasi, ataksia : penurunan rasa getar dan posisi, tanda Romberg positif, paralisis ( AP ).<br />
<br />
NYERI / KENYAMANAN<br />
Gejala - Nyeri abdomen samar ; sakit kepala ( DB ).<br />
<br />
PERNAPASAN<br />
Gejala - Riwayat TB, abses paru.<br />
- Napas pendek pada istirahat dan aktivitas.<br />
Tanda - Takipnea, ortopnea, dan dispnea.<br />
<br />
KEAMANAN<br />
Gejala - Riwayat pekerjaan terpajan terhadap bahan kimia, misalnya ; benzen, insektisida, fenibultazon, naftalen.<br />
- Riwayat terpajan pada radiasi baik sebagai pengobatan atau kecelakaan.<br />
- Riwayat kanker, terapi kanker.<br />
- Tidak toleran terhadap dingin dan / atau panas.<br />
- Transfusi darah sebelumnya.<br />
- Gangguan penglihatan.<br />
- Penyembuhan luka buruk, sering infeksi.<br />
Tanda - Demam rendah, menggigil, berkeringat malam.<br />
- Limfadenopati umum.<br />
- Peteki dan ekimosis (aplastik).<br />
<br />
SEKSUALITAS<br />
Gejala - Perubahan aliran menstruasi, misalnya menoragia atau amenore (DB).<br />
- Hilang libido ( pria dan wanita ).<br />
- Impoten.<br />
Tanda - Serviks dan dinding vagina pucat.<br />
<br />
PENYULUHAN / PEMBELAJARAN<br />
Gejala - Kecenderungan keluarga untuk anemi ( DB / AP ).<br />
- Penggunaan anti konvulsan masa lalu / saat ini, antibiotik, agen kemoterapi ( gagal sumsum tulang ), aspirin, obat anti inflamasi, anti koagulan.<br />
- Penggunaan alkohol kronis.<br />
- Adanya / berulang episode perdarahan aktif ( DB ).<br />
- Riwayat penyakit hati, ginjal ; masalah hematologi ; penyakit seliak atau penyakit malabsorpsi lain ; enteritis regional ; manifestasi cacing pita ; poliendokrinopati ; masalah autoimun (misalnya ; antibodi pada sel parietal, faktor intrinsik, antibodi tiroid dan sel T ).<br />
- Pembedahan sebelumnya, misalnya; splenektomi; eksisi tumor; penggantian katup prostetik; eksisi bedah duodenum atau reseksi gaster, gastrektomi parsial / total ( DB/AP ).<br />
- Riwayat adanya masalah dengan penyembuhan luka atau perdarahan; infeksi kronis, ( RA ), penyakit granulomatus kronis, atau kanker ( sekunder anemia ).<br />
Pertimbangan - DRG menunjukkan rerata lama dirawat : 4,6 hari<br />
Rencana pemulangan - Dapat memerlukan bantuan dalam pengobatan ( injeksi); aktivitas perawatan diri dan / atau pemeliharaan rumah, perubahan rencan diet.<br />
<br />
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK<br />
Jumlah darah lengkap ( JDL ) : Hemoglobin dan hematokrit menurun.<br />
- Jumlah eritrosit : menurun (AP), menurun berat (aplastik); MCV (volume korpuskular rerata) menurun dan mikrositik dengan eritrosit hipokromoik (DB), peningkatan (AP). Pansitopenia (aplastik).<br />
- Jumlah retikulosit : bervariasi, misalnya menurun (AP), meningkat (respons sumsum tulang terhadap kehilangan darah / hemolisis.<br />
- Pewarnaan SDM : mendeteksi perubahan warna dan bentuk (dapat mengindikasikan tipe khusus anemia).<br />
- LED : peningkatan menunjukkan adanya reaksi inflamasi, misalnya peningkatan kerusakan SDM atau penyakit malignasi.<br />
- Masa hidup SDM : berguna dalam membedakan diagnosa anemia, misalnya pada tipe anemia tertentu, SDM mempunyai waktu hidup lebih pendek.<br />
- Test kerapuhan eritrosit : menurun (DB).<br />
- SDP : jumlah sel total sama dengan SDM (diferensial) mungkin meningkat (hemolitik) atau menurun (aplastik).<br />
Jumlah trombosit : Menurun (aplastik); meningkat (DB); normal atau tinggi (hemolitik).<br />
- Hemoblobin elektroforesis : mengidentifikasi tipe struktur hemoglobin.<br />
- Billirubin serum (tak terkonjungasi) : meningkat (AP, HEMOLITIK).<br />
- Folat serum dan vitamin B 12 : membantu mengdiagnosa anemia sehubugngan defisensi masukan/absorbsi<br />
- Besi serum; meningkat (DB)<br />
- Feritin serum; menurun (DB)<br />
- Masa perdarahan; memanjang (aplastik)<br />
- LDH serum; mungkin meningkat (AP)<br />
- Tes schilling; penurunan ekskresi vitamin B12 urine (AP)<br />
- Guaiak; mungkin positif untuk darah pada urine. Feses, dan isi gaster, menunjukkan perdarahan akut/kronis (AP)<br />
- Analisa gaster; penurunan sekresi dengan pH dan tak adanya asam hidroklorik bebas (AP)<br />
- Aspirasi sumsung tulang/pemeriksaan biopsi; sel mungkin tampak berubah dalam jumal, ukuran dan bentuk membentuk membedakan tipe anemia, misalnya, peningkatan megaloblastik (AP) ,lemak sumsung tulang dengan penurunan sel darah (aplastik)<br />
- Pemeriksaan endoskopi dan radiografi; memeriksan sisi perdarahan ; perdarahan GI.<br />
<br />
PRIORITAS KEPERAWATAN<br />
1. Meningkatkan perfusi jaringan<br />
2. Memberikan kebutuhan nutrisi/cairan<br />
3. Mencegah konplikasi<br />
4. Memberikan informasi tentang proses penyakit, prognosis, dan program pengobatan.<br />
<br />
TUJUAN PEMULANGAN<br />
1. Kebuthan aktivitas sehari-sehari terpenuhi mandiri atau dengan bantuan orang lain.<br />
2. Komplikasi tercegah/minimal<br />
3. Proses penyakit/prognosis dan program terpai di pahami<br />
<br />
DIAGNOSA KEPERAWATAN<br />
1. Perubahan perfusi jaringan, berhubungan dengan :<br />
Penurrunan komponen seluler yang diperlukan untuk pengiriman oksigen/nutrien ke sel<br />
Ditandai dengan;<br />
Palpitasi, angina<br />
Kulit pucat, membran mukosa kering, kuku dan rambut rapuh<br />
Ekstremitas dingin<br />
Penurunan haluaran urine<br />
Mual/muntah<br />
Distensi abdomen<br />
Perubahan tekanan darah, pengisian kapiler lambat.<br />
Ketidak mampuan berkonsentrasi, disorientasi.<br />
Tujuan<br />
Menunjukkan perfusi adekuat, misalnya, tanda vital stabil; membran mukosa warna merah muda, pengisian kapiler baik, haluaran urine adekuat, mental seperti biasa.<br />
TINDAKAKAN/INTERVENSI RASIONAL<br />
Mandiri <br />
1.Awati tanda vital, kaji pegisian kapiler, warna kulit/membran mukosa, dasar kuku.<br />
R:/Memberikan informasi tentang derajat/keadekuatan perfusi jaringan dan membantu menentukan kebutuhan intevensi<br />
2. Tinggikan kepala tempat tidur sesuai dengan toleransi <br />
R:/Meningkatkan ekspansi paru dan memaksimalkan oksigenasi untuk kebutuhan seluler, catatan; kontraindikasi bila ada hipotensi.<br />
3. Awasi upaya pernapasan; auskultasi bunyai napas perhatikan adventisius Dispnea, R:/gemericik menunjukkan GJK karena regangan jantung lama/peningkatan kompensasi curah jantung.<br />
4.Selidiki keluhan nyeri dada, palpitasi. <br />
R:/Iskemia seluler mempengaruhi jaringan miokardial/potensial resiko infark.<br />
5.Kaji untuk respons verbal melambat, mudah teransang, agitasi, gangguan memori, bingung. <br />
R:/Dapat mengindikasikan gangguan fungsi serebral karena hipoksia atau defesiensi vitamin B12<br />
6.Orientasi/orientasikan ulang pasien susuia kebutuhan, catat jadwal aktivitas pasien untuk dirujuk, berikan cukup waktu pasien untuk berpikir, komunikasikan dan aktiviatas <br />
R:/Membantu memperbaiki proses pikir dan kemampuan melakukan/mempertahankan kebutuhan AKS.<br />
7.Catat keluhan rasa dingin. Pertahankan suhu lingkungan dan tubuh hangat sesuai indikasi. <br />
R:/Vasokonstriksi (ke organ vital) menurunkan sirkulasi verifer, kenyamanan pasien kebutuhan rasa hangat harus seimbangn dengan kebutuhan untuk menghindari panas berlebihan pencetus vasodilatasi (penurunan perfusi organ)<br />
Hindari penggunaan bantalan penghangat atau botol air panas, ukur suhu air mandi dengan temometer. Termoreseptor jaringan dermal dangkal karena gangguan oksigen.<br />
Kolaborasi <br />
8. Awasi pemeriksaan laboratorium, misalnya Hb/Ht dan jumlah SDM, GDA. R:/Mengidentifikasi defisiensi dan kebutuhan pengobatan/respon terhadap terapi<br />
9. Berikan SDM darah lengkap/packed, produk darah sesuai indikasi. Awasi ketat untuk komplikasi transfusi.<br />
R:/Meningkatkan jumlah sel pembawa oksigen; memperbaiki defesiensi untuk menurunkan risiko perdarahan.<br />
10. Berikan oksigen tambagan sesuai indikasi <br />
R:/Memaksimalkan transpor oksigen ke jaringan<br />
11. Siapkan intervensi pembedahan sesuai indikasi <br />
R:/Transplanstasi sumsung tulang dilakukan pada kegagalan sumsung tulang . (anemia aplastik)<br />
<br />
2. Intolansi aktiviatas, berhubunga dengan ;<br />
Ketidak seimbangan antara suplai oksigen (pengiriman) dan kebutuhan <br />
ditandai dengan<br />
Kelemahan dan kelelahan<br />
Mengeluh penurunan toleransi aktivitas/latihan<br />
Lebih bayak memerlukan istirahat/tidur.<br />
Palpitasi, takikardia, peningkatan tekanan darah/respons pernapasan dengan kerja ringan<br />
Tujuan;<br />
Melaporkan peningkatan toleransi aktivitas (termasuk aktivitas sehari-hari)<br />
Menunjukkan penurunan tanda tanda fisiologis intoleransi, misalnya nadi, pernapasan, dan tekanan darah masih dalam rentang normal pasien.<br />
TINDAKAN/INTERVENSI RASIONAL<br />
1. Kaji kemampuan klien untuk melakukan tugas/AKS normal, catat laporan kelelahan, keletihan, dan kesulitan menyelesaikan tugas. <br />
R:Mempengaruhi pilihan intervensi/bantuan<br />
2. Kaji kehilangan/gangguan keseimbangan gaya jalan, kelemahan otot <br />
R: Menujukkan perubahan neurologi karenan defisiensi vitamin B12 memepengaruhi kemanan pasien/risiko cidera<br />
3.Awasi tekanan darah, nadi, pernapasan, selama dan sesudah aktivitas, catat respons terhadap tingkat aktivias misalnya penigkatan denyut jantung/tekanan darah, disaritmia, pusing, dispnea, takipnea, dan sebagainya. <br />
R:/Manifestasi kardiopulmonasi dari upaya jantung dan paru-paru untuk membawa jumlah oksigen adekuat kejaringan<br />
4. Berikan lingkungan tenang, pertahankan tirah baring bila diindikasikan, pantau dan batasi pengunjung, telepon dan gangguan berulang tindakan yang tak direncanakan. <br />
R:Meningkatkan istirahat untuk menurunkan kebutuhan oksigen tubuh dan menurunkan regangan jantung paru.<br />
5. Ubah posisi pasien dengan perlahan dan pantau terhadap pusing. <br />
R:Hipotensi postural atau hipoksi serebral dapat menyebabkan pusing, berdenyut, dan peningkatan risiko cedera.<br />
6.Prioritaskan jadwal asuhan keperawatan untuk meningktkan istirahat, pilih priode istirahat dengan priode aktivitas. <br />
R: Mempertahankan tingkat energi dan meningkatkan regangan pada sistem jantung dan pernapasan.<br />
7. Berikan bantuan dalam aktivitas/ambulasi bila perlu memungkinkan pasien untuk melakukannya sebanyak mungkin. <br />
R: Membantu bila perlu, harga diri ditingkatkan bila pasien melakukan sesuatu sendiri.<br />
8.Rencanakan kemajuan aktivitas dengan pasien, termasuk aktivitas yang pasien pandang perlu. <br />
9. Tingkatkan tingkat aktivitas sesuai toleransi. <br />
R: Meningkatkan secara bertahap tingkat aktivitas sampai normal dan mempebaiki tonus otot/stamina tanpa kelemahan. Meningkatkan harga diri dan rasa terkontrol.<br />
10. Gunakan teknik penghematan energi, misalnya, mandi dengan duduk, duduk untuk melakukan tugas-tugas. <br />
R: Mendorong pasien melakukan banyak dengan membatasi penyimpangan energi dan mencegah kelemahan.<br />
11.Anjurkan pasien untuk menghentikan aktivitas bila palpitasi, nyeri dada, napas pendek, kelemahan, atau pusing terjadi. <br />
R: Regangan/stress kardiovulmonal berlebihan/stress dapat menimbulkan dekompansasi/kegagalan.<br />
<br />
3. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh, berhubungan degan:<br />
Kegagalan untuk mencerna makanan/absorbsi nutrien yang diperlukan untuk pembentukan SDM normal.<br />
Ditandai dengan:<br />
Penurunan berat badan/berat badan dibawah normal untuk, usia, tinggi, dan bangun badan.<br />
Penurunan lipata kulit trisep.<br />
Peruban gusi membran mukosa mulut<br />
Penurunan toleranasi untuk aktivitas, kelemahan dan kehilangan tonus otot.<br />
Tujuan; <br />
Menunjukkan peningkatan berat badan atau berat badan stabil dengan nilai laboratorium normal<br />
Tidak mengalami tanda mal nutrisi<br />
Menunjukkan perilaku, perubahan pola hidup untuk meningkatkan dan atau mempertahankan berat badan yang sesuai.<br />
4. Risiko tinggi terhadap kerusakan integritas kulit, berhubungan dengan;<br />
Perubahan sirkulasi dan neurologi (anemia)<br />
Gangguan mobilitas<br />
Defisit nutrisi.<br />
Ditandai dengan:<br />
Tidak dapat diterapkan adanya tanda-tanda dan gejala membuat diagnosa aktual<br />
Tujuan;<br />
Mempertahankan integriatas kulit<br />
Mengidentifikasi faktor risiko/perilaku untuk mencegah cedera dermal.<br />
5. Konstipas atau diare, berhubugan dengan;<br />
Penurunan masukan diet, perubahan proses-proses pencernaan<br />
Efek samping terapi obat<br />
Ditandai dengan;<br />
Perubahan pada frekuensi, karakteristik, dan jumlah feses.<br />
Mual/muntah, penurunan napsu makan.<br />
Laporan nyeri abdomen tiba-tiba, kram<br />
Gangguan bunyi usus.<br />
Tujuan;<br />
Membuat/kembali pola normal dari fungsi usus<br />
Menunjukkan perubahan perilaku/pola hidup yang diperlukan sebagai penyebab, faktor pemberat.<br />
6. Risiko tinggi terhadap infeksi, berhubungan dengan:<br />
Pertahan sekunder tidak adekuat misalnya penurunan hemoglobin leukopenia, atau penurunan granulosit (respons inflamasi tertekan)<br />
Pertahan utama tidak adekuat, misalnya kerusakan kulit, stasis cairan tubuh, prosedur invsif, penyakit kronis, malnutrisi.<br />
Diatandai dengan;<br />
Tidak dapat diterapkan adanya tanda-tanda dan gejala membuat diagnosa aktual<br />
Tujuan;<br />
Mengidentifikasi perliku untuk mencegah/menurunkan risiko infeksi.<br />
Meninkatkan penyembuhan luka, bebas drainase purulen, atau eritema, dan demam.<br />
7. Kurang pengetahuan (kebutuhan belajar) tentang kondisi prognosis, dan kebutuhan pengobatan, berhubungan dengan;<br />
Kurang terpajan/mengingat.<br />
Salah interpretasi informasi<br />
Tidak mengenal sumber informasi<br />
Ditandai dengan;<br />
Pertanyaan, meminta informasi<br />
Pernyataan salah konsepsi.<br />
Tidak akurat mengikuti instruksi<br />
Terjadi komplikasi yagng dapat dicegah.<br />
Tujuan;<br />
Menyatakan pemahaman proses penyakit, prosedur diagnostik, dan rencana pengobatan.<br />
Mengidentifikasi faktor penyebab<br />
Melakukan tindakan yang perlu/perubahan pola hidup.Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-255551792034166542.post-63660795691788966572010-07-12T22:18:00.000+07:002010-07-12T22:18:12.177+07:00KENALI DEMAM SEDINI MUNGKIN<div class="post-header"> </div>Demam adalah suatu bagian penting dari mekanisme pertahanan tubuh melawan infeksi. Kebanyakan bakteri dan virus yang menyebabkan infeksi pada manusia hidup subur pada suhu 37 derajat C. Meningkatnya suhu tubuh beberapa derajat dapat membantu tubuh melawan infeksi. Demam akan mengaktifkan sistem kekebalan tubuh untuk membuat lebih banyak sel darah putih, membuat lebih banyak antibodi dan membuat lebih banyak zat-zat lain untuk melawan infeksi.<br />
Suhu tubuh normal bervariasi tergantung masing-masing orang, usia dan aktivitas. Rata-rata suhu tubuh normal adalah 37 derajat C.<br />
Suhu tubuh kita biasanya paling tinggi pada sore hari. Suhu tubuh dapat meningkat disebabkan oleh aktivitas fisik, emosi yang kuat, makan, berpakaian tebal, obat-obatan, suhu kamar yang panas, dan kelembaban yang tinggi. Ini terutama pada anak-anak.<br />
Suhu tubuh orang dewasa kurang bervariasi. Tetapi pada seorang wanita siklus menstruasi dapat meningkatkan suhu tubuh satu derajat atau lebih.<br />
Apa yang terjadi pada tubuh kita pada saat demam?<br />
Yang mengatur suhu tubuh kita adalah hipotalamus yang terletak di otak. Hipotalamus ini berperan sebagai thermostat. Thermostat adalah alat untuk menyetel suhu seperti yang terdapat pada AC. Hipotalamus kita mengetahui berapa suhu tubuh kita yang seharusnya dan akan mengirim pesan ke tubuh kita untuk menjaga suhu tersebut tetap stabil.<br />
Pada saat kuman masuk ke tubuh dan membuat kita sakit, mereka seringkali menyebabkan beberapa zat kimiawi tertentu beredar dalam darah kita dan mencapai hipotalamus. Pada saat hipotalamus tahu bahwa ada kuman, maka secara otomatis akan mengeset thermostat tubuh kita lebih tinggi. Misalnya suhu tubuh kita harusnya 37 derajat C, thermostat akan berkata bahwa karena ada kuman maka suhu tubuh kita harusnya 38,9 derajat C.<br />
Kenapa hipotalamus memberitahu tubuh kita untuk mengubah ke suhu tubuh yang lebih tinggi? Ternyata dengan suhu tubuh yang lebih tinggi adalah cara tubuh kita berperang melawan kuman dan membuat tubuh kita menjadi tempat yang tidak nyaman bagi kuman.<br />
Setelah hipotalamus mengeset suhu baru untuk tubuh kita, maka tubuh kita akan bereaksi dan mulai melakukan pemanasan. Jadi setelah hipotalamus mengeset pada suhu 38,9 derajat C misalnya, maka suhu tubuh kita yang tadinya 37 derajat C, oleh tubuh kita akan dinaikkan menjadi 38,9 derajat C. Pada saat tubuh menuju ke suhu baru kita akan merasa menggigil. Kita dapat pula merasa sangat dingin meskipun ruangan tidak dingin dan bahkan meskipun kita sudah memakai baju tebal dan selimut. Jika tubuh sudah mencapai suhu barunya, katakanlah 38,9 derajat C maka kita tidak akan merasa dingin lagi.<br />
Setelah penyebab yang menimbulkan demam lenyap, maka hipotalamus akan mengeset semuanya kembali seperti sediakala. Pada saat obat untuk radang tenggorokan kita sudah mulai bekerja misalnya, maka suhu tubuh kita akan mulai turun dan kembali ke normal. Kita akan merasa hangat dan perlu melepaskan panas yang berlebihan yang masih ada di tubuh. Kita akan berkeringat dan ingin memakai pakairan yang lebih tipis.<br />
Demam bukan suatu penyakit. Jauh dari sebagai musuh, demam adalah suatu bagian penting dari pertahanan tubuh kita melawan infeksi. Banyak bayi dan anak-anak menjadi demam tinggi oleh penyakit-penyakit virus ringan. Jadi demam memberitahukan kepada kita bahwa suatu peperangan mungkin sedang terjadi di dalam tubuh kita, demam berperang untuk kita, bukan untuk melawan kita.<br />
Banyak bakteri dan virus yang menyebabkan infeksi pada manusia hidup subur pada suhu 37 derajat C. Meningkatkan suhu tubuh beberapa derajat dapat membantu tubuh memenangkan pertempuran melawan bakteri dan virus tadi. Selain itu demam akan mengaktifkan sistem kekebalan tubuh untuk membuat lebih banyak sel darah putih, antibodi dan zat-zat lain untuk melawan infeksi.<br />
Fever Phobia<br />
Banyak orangtua takut bahwa demam akan menyebabkan kerusakan otak. Kerusakan otak dari demam umumnya tidak akan terjadi kecuali demam melebihi 42 derajat C. Kebanyakan orangtua juga takut bahwa demam yang tidak diobati akan semakin tinggi dan semakin tinggi. Demam yang tidak diobati yang disebabkan oleh infeksi jarang yang melebihi 40,6 derajat C kecuali anak tersebut diberikan pakaian yang berlebihan atau terjebak dalam suatu tempat yang panas. Thermostat di otak akan menghentikan demam agar tidak melebihi 41,1 derajat C.<br />
Beberapa orangtua takut bahwa demam akan menyebabkan kejang. Bagi kebanyakan anak-anak, demam tidak menyebabkan kejang. Tetapi kejang demam memang dapat terjadi pada beberapa anak. Sekali seorang anak diketahui pernah menderita kejang demam sederhana maka kita harus mencegah agar anak tersebut jangan sampai demam tinggi. Pada umumnya kejang demam sederhana hanya berlangsung singkat tanpa efek jangka panjang.<br />
Meskipun infeksi adalah penyebab umum dari demam, akan tetapi demam mempunyai daftar penyebab lain yang cukup panjang, termasuk racun, kanker, dan penyakit-penyakit autoimun.<br />
Heatstroke atau hyperthermia tidak sama dengan demam, oleh karena peningkatan suhu tubuh yang terjadi bukan disebabkan hipotalamus menaikkan set pointnya. Ini dapat terjadi akibat berolahraga terlalu lelah tanpa minum yang cukup atau terpapar dengan lingkungan yang panas, dan bisa juga disebabkan oleh beberapa obat-obatan tertentu. Hyperthermia dapat membahayakan jiwa.<br />
Demam yang tidak dapat dijelaskan yang berlangsung selama beberapa hari atau beberapa minggu disebut dokter sebagai FUO (fever of undetermined origin). Kebanyakan disebabkan oleh suatu infeksi yang tersembunyi.<br />
<br />
Penyebab Umum <br />
•Infeksi virus dan bakteri;<br />
•Flu dan masuk angin;<br />
•Radang tenggorokan;<br />
•Infeksi telinga<br />
•Diare disebabkan bakterial atau diare disebabkan virus.<br />
•Bronkitis akut, Infeksi saluran kencing<br />
•Infeksi saluran pernafasan atas (seperti amandel, radang faring atau radang laring)<br />
•Obat-obatan tertentu<br />
•Kadang-kadang disebabkan oleh masalah-masalah yang lebih serius seperti pneumonia, radang usus buntu, TBC, dan radang selaput otak.<br />
•Demam dapat terjadi pada bayi yang diberi baju berlebihan pada musim panas atau pada lingkungan yang panas. <br />
•Penyebab-penyebab lain: penyakit rheumatoid, penyakit otoimun, Juvenile rheumatoid arthritis, Lupus erythematosus, Periarteritis nodosa, infeksi HIV dan AIDS, Inflammatory bowel disease, Regional enteritis, Ulcerative colitis, Kanker, Leukemia, Neuroblastoma, penyakit Hodgkin, Non-Hodgkin's lymphoma<br />
Perawatan Rumah<br />
Jika demam ringan dan tidak ada masalah-masalah lain yang timbul, tidak diperlukan obat-obatan. Minum cairan yang banyak dan istirahat. Jika seorang anak masih dapat bermain dan nyaman, minum cairan yang banyak dan dapat tidur maka obat-obatan tidak diperlukan.<br />
Ambil langkah-langkah untuk menurunkan demam jika kita atau anak kita merasa tidak nyaman, muntah, dehidrasi, atau sulit tidur. Tujuannya adalah menurunkan, bukan menghilangkan demam.<br />
Waktu mencoba mengurangi demam:<br />
•Jangan membungkus orang yang menderita demam.<br />
Singkirkan baju atau selimut yang berlebihan. Lingkungan sebaiknya sejuk nyaman. Contoh, satu lapis baju tipis dan satu selimut tipis untuk tidur. Jika ruangan panas, nyalakan AC atau kipas angin.<br />
•Mandi atau menyeka tubuh dengan air hangat kuku dapat membantu mendinginkan seseorang dengan demam. Ini efektif terutama setelah diberikan obat penurun panas kalau tidak suhu tubuh akan kembali naik.<br />
•Jangan mandi dengan air dingin atau kompres dengan alkohol. Ini akan mendinginkan kulit tetapi seringkali membuat situasi menjadi lebih buruk karena menyebabkan menggigil yang mana dapat meningkatkan suhu dalam tubuh.<br />
•Minum cairan lebih banyak. Minum cairan dingin kalau bisa.<br />
Beberapa petunjuk untuk minum obat:<br />
•Acetaminophen (paracetamol) dan ibuprofen dapat mengurangi demam pada anak dan dewasa. Beberapa merek dagang acetaminophen: Panadol, Tempra, Sanmol, Praxion, dll. Beberapa merek dagang ibuprofen: Proris, Rhelafen, Bufect, dll.<br />
Minum acetaminophen setiap 4 – 6 jam. Obat ini bekerja cepat dengan cara menurunkan thermostat otak. Minum ibuprofen setiap 6 – 8 jam. Seperti aspirin, ibuprofen membantu melawan peradangan pada sumber demam. Kadang-kadang dokter menganjurkan anda untuk menggunakan kedua macam obat ini bergantian. Sebenarnya hal ini belum didukung data mengenai keamanan dan keefektifannya. Ibuprofen tidak boleh dipakai untuk bayi denga usia kurang dari 6 bulan.<br />
•Aspirin sangat efektif untuk mengobati demam pada orang dewasa. JANGAN memberikan aspirin pada anak-anak.<br />
•Obat-obatan penurun panas tersedia dalam konsentrasi yang berbeda-beda, jadi selalu perhatikan instruksi pada kemasan.<br />
•Jangan berikan obat-obatan apapun untuk menurunkan demam pada bayi berusia 3 bulan ke bawah tanpa petunjuk dokter.<br />
Jika seseorang terkena panas karena kelelahan atau heat stroke, keluarkan orang tersebut dari sumber panas, Seka dengan dengan air hangat kuku. Tempatkan kantong es di ketiak, dibelakang leher dan di lipat paha. Berikan cairan jika orang itu sadar. Cari pertolongan medis.<br />
Hubungi segera dokter anda jika:<br />
•Bayi berusia kurang dari 90 hari dengan suhu rektal lebih dari 37.9°C. Pada bayi usia muda ini mereka akan mudah menjadi sakit parah dalam waktu sangat cepat.<br />
•Bayi berusia 3 – 6 bulan dengan demam lebih dari 38.3°C.<br />
•Bayi berusia 6 – 12 bulan dengan demam lebih dari 39.4°C.<br />
•Anak berusia kurang dari 2 tahun dengan demam lebih dari 24 – 48 jam.<br />
•Demam yang berlangsung lebih dari 48 – 72 jam pada anak yang lebih tua dan pada orang dewasa.<br />
•Demam tinggi (lebih dari 40.5°C) pada usia berapapun juga.<br />
•Terdapat gejala-gejala lain yang mengkhawatirkan. Contoh: gelisah, kesadaran menurun, tampak sakit berat, kesulitan bernafas, kaku kuduk, tidak dapat menggerakan lengan atau tungkai, kejang pertama kali, timbul bintik-bintik atau bercak ungu kemerahan-merahan (perdarahan bawah kulit), demam disertai muntah terus-menerus, diare, sulit/nyeri pada saat menelan ludah atau minum, sangat rewel (misalnya menangis terus-menerus bila disentuh atau dipindahkan), terdapat tanda-tanda dehidrasi (mulut sangat kering, tidak buang air kecil lebih dari 6 jam, dll).<br />
•Mempunyai penyakit kronik yang menyebabkan turunnya kekebalan tubuh.<br />
Apa yang mungkin akan dilakukan oleh dokter anda?<br />
•Dokter anda akan melakukan pemeriksaan fisik, meliputi pemeriksaan kulit, mata, telinga, hidung, tenggorokan, leher, dada dan perut untuk mencari penyebab demam. <br />
•Dokter anda mungkin akan menanyakan pertanyaan-pertanyaan seperti:<br />
Kapan mulai timbul demam? Sudah berapa lama demam berlangsung? Apakah demam timbulnya mendadak? Obat-obatan apa saja yang sudah diberikan untuk menurunkan demam?<br />
Apakah demam diselingi menggigil? Apakah demam naik turun?<br />
Apakah demam terjadi dalam waktu 4 sampai 6 jam setelah terpapar dengan sesuatu yang membuat anda alergi?<br />
Apakah ada gejala-gejala lain yang menyertai demam? Adakah batuk pilek? Adakah nyeri pada waktu menelan? Adalah muntah? Adakah diare? Adakah nyeri pada waktu buang air kecil? Bagaimana nafsu makan anak? Apakah tidur terganggu? Apakah mendengkur lebih dari biasanya?<br />
Pengobatan tergantung pada berapa lama demam berlangsung dan penyebab dari demam serta gejala-gejala lain yang menyertai demam.<br />
Pemeriksaan laboratorium yang mungkin diminta dokter anda:<br />
•Pemeriksaan darah rutin dan hitung jenis<br />
•Pemeriksaan urin<br />
•Foto rontgenUnknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-255551792034166542.post-72152580662255141272010-07-12T22:17:00.000+07:002010-07-12T22:17:04.820+07:00Obat dikaitkan dengan katarak<div id="adsense_singlepost_top_banner"><script type="text/javascript">
<!--
google_ad_client = "pub-5961502923776526";
google_ad_width = 468;
google_ad_height = 60;
google_ad_format = "468x60_as";
google_ad_type = "text_image";
google_ad_channel = "";
google_color_border = "FFFFFF";
google_color_bg = "FFFFFF";
google_color_link = "466EDB";
google_color_text = "000000";
google_color_url = "466EDB";
//-->
</script> <script src="http://pagead2.googlesyndication.com/pagead/show_ads.js" type="text/javascript">
</script><script src="http://pagead2.googlesyndication.com/pagead/expansion_embed.js">
</script><script src="http://googleads.g.doubleclick.net/pagead/test_domain.js">
</script><script>
google_protectAndRun("ads_core.google_render_ad", google_handleError, google_render_ad);
</script><ins style="border: medium none; display: inline-table; height: 60px; margin: 0pt; padding: 0pt; position: relative; visibility: visible; width: 468px;"><ins style="border: medium none; display: block; height: 60px; margin: 0pt; padding: 0pt; position: relative; visibility: visible; width: 468px;"><iframe allowtransparency="true" frameborder="0" height="60" hspace="0" id="google_ads_frame1" marginheight="0" marginwidth="0" name="google_ads_frame" scrolling="no" src="http://googleads.g.doubleclick.net/pagead/ads?client=ca-pub-5961502923776526&format=468x60_as&output=html&h=60&w=468&lmt=1278947019&ad_type=text_image&color_bg=FFFFFF&color_border=FFFFFF&color_link=466EDB&color_text=000000&color_url=466EDB&flash=10.0.42&url=http%3A%2F%2Fkesehatan.semaunya.com%2Fgizi%2Fkesehatan-gizi%2Fobat-dikaitkan-dengan-katarak%2F&dt=1278947024928&shv=r20100625&correlator=1278947024932&frm=0&adk=2629115350&ga_vid=552358537.1278947025&ga_sid=1278947025&ga_hid=796770356&ga_fc=0&u_tz=420&u_his=1&u_java=0&u_h=1024&u_w=1280&u_ah=994&u_aw=1280&u_cd=24&u_nplug=9&u_nmime=25&biw=1280&bih=837&ref=http%3A%2F%2Fwww.google.co.id%2F&fu=0&ifi=1&dtd=54&xpc=UV2PxiV0w2&p=http%3A//kesehatan.semaunya.com" style="left: 0pt; position: absolute; top: 0pt;" vspace="0" width="468"></iframe></ins></ins> </div><div class="translate_block" style="display: none;"><a class="translate_translate" href="javascript:show_translate_popup('en',%20'post',%20634);" id="translate_button_post-634" lang="en" xml:lang="en">[Translate]</a><img alt="transparent Obat dikaitkan dengan katarak" class="translate_loading" height="16" id="translate_loading_post-634" src="http://kesehatan.semaunya.com/wp-content/plugins/google-ajax-translation/transparent.gif" style="display: none;" title="Obat dikaitkan dengan katarak" width="16" /> <br />
<hr class="translate_hr" /></div>Dengan Myers Rachael Lowe<br />
NEW YORK (Reuters Health) – Kabar buruk: Umumnya dikenal obat yang dipakai untuk membuat orang lebih sensitif terhadap sinar matahari sedikit dapat meningkatkan resiko dari jenis katarak tertentu, menurut sebuah studi baru.<br />
Kabar baik: Makan makanan yang sehat sarat dengan buah-buahan dan sayuran dapat menunda perkembangan katarak, menurut penelitian lain keluar minggu ini.<span id="more-634"></span><br />
Katarak, di mana lensa yang jelas menjadi mendung, adalah penyebab utama kebutaan. Lebih dari separuh dari semua berusia 75 atau lebih tua Amerika memiliki katarak atau telah menjalani <i>operasi katarak</i>. Gejala pertama mungkin kesulitan melihat pada malam hari yang diikuti oleh semakin kabur dan redup visi.<br />
Sebelumnya penelitian oleh Dr Barbara Klein dan koleganya telah menunjukkan bahwa beberapa “matahari sensitasi” obat dapat dihubungkan dengan katarak pada pria.Untuk melihat apakah ini benar pada semua orang, University of Wisconsin School of Medicine spesialis mata dan rekan-rekannya menganalisis rekam medis 2119 pasien diikuti lebih dari 15 tahun.<br />
Mereka menemukan bahwa untuk berbagai tingkat paparan sinar matahari, orang yang menggunakan sejumlah obat-obatan termasuk naproxen obat penghilang rasa sakit, yang glyburide obat diabetes, antibiotik siprofloksasin, yang amitriptyline antidepresan, dan obat tekanan darah hidroklorotiazid memiliki sekitar 26 persen kesempatan mengembangkan kondisi yang dikenal sebagai katarak kortikal.<br />
Bahwa dibandingkan dengan sekitar 22 persen dari mereka yang <a href="http://kesehatan.semaunya.com/gizi/kesehatan-gizi/tidak/" title="tidak">tidak</a> menggunakan obat-obat ini, mereka melaporkan dalam edisi Agustus dari Archives of Ophthalmology. Obat tidak terikat pada dua jenis katarak.<br />
Namun, Klein enggan untuk membuat terlalu banyak hasil. “Saya tidak ingin menakut-nakuti celana dari orang-orang,” katanya kepada Reuters <a href="http://kesehatan.semaunya.com/gizi/kesehatan-gizi/kesehatan/" title="Kesehatan">Kesehatan</a> ketika ditanya apakah peringatan diperlukan data tentang risiko katarak dengan penggunaan obat-obatan dan paparan sinar matahari.<br />
Banyak penelitian lebih lanjut harus dilakukan untuk teliti mengukur dosis obat dan durasi dan eksposur Ming sebelum kesimpulan yang pasti bisa ditarik, dia mengingatkan.<br />
Dalam penelitian lainnya, Julie kuda, dari University of Wisconsin di Madison, dan rekan ingin tahu apakah makan makanan yang sehat dapat melindungi terhadap pembentukan katarak. “Tidak ada sejauh ini telah ditemukan yang dapat mencegah katarak, mereka adalah konsekuensi alami dari penuaan,” kata kuda Reuters Health.<br />
Menunda katarak pada populasi yang semakin menua bisa mengurangi beban yang signifikan pada sistem kesehatan, kuda dan rekan menulis dalam edisi Juni Archives of Ophthalmology setelah menemukan pola makan yang sehat dapat menunda katarak minimal 2 dan setengah tahun.<br />
Sementara risiko terbesar untuk mendapatkan katarak semakin tua, merokok adalah “yang paling umum dimodifikasi” faktor risiko yang dilaporkan dalam studi populasi.Paparan sinar matahari dan diet miskin juga telah dikaitkan dengan peningkatan risiko, tetapi penelitian sebelumnya pada diet biasanya berfokus pada sejumlah vitamin atau mineral pada suatu waktu.<br />
Para peneliti menganalisis data dari 1.808 wanita yang mengikuti kuliah di Women’s Health Initiative observasi Studi hubungan antara makan makanan yang sehat dan perkembangan katarak.<br />
Para wanita, semua pertanyaan dijawab berusia 50-79, tentang diet mereka, menggunakan suplemen, merokok, olahraga, dan perilaku lainnya. Mereka juga menjalani pemeriksaan mata.<br />
Katarak yang umum pada wanita dan terjadi lebih sering saat mereka tua. Secara keseluruhan, 41 persen wanita (736) memiliki bukti katarak parah cukup untuk menjamin operasi di setidaknya satu mata atau melaporkan telah menjalani operasi katarak.<br />
Setelah mengambil usia, merokok, dan faktor lain ke account, peneliti menemukan bahwa wanita yang makan diet tertinggi dalam buah-buahan dan sayuran dan terendah pada lemak memiliki resiko 37 persen lebih rendah dari katarak dibandingkan perempuan dalam studi yang makan makanan kurang sehat.<br />
Dengan ukuran lain, “jika Anda mengambil dua perempuan pada usia yang sama, wanita dengan skor terendah diet sehat akan sekitar 1 setengah kali lebih mungkin untuk memiliki katarak pada setiap usia tertentu,” kata kuda.<br />
Para penulis menyimpulkan bahwa diet yang sehat bersama dengan menghindari obesitas dan merokok “substansial dapat menurunkan kebutuhan dan beban ekonomi operasi katarak pada wanita Amerika penuaan.”<br />
Penelitian ini tidak secara langsung membuktikan sebab dan akibat, “tetapi begitu banyak anak panah titik dalam arah ini bahwa kadang-kadang kita tidak perlu uji klinis untuk memukul kami atas kepala untuk menunjukkan bahwa perubahan kecil yang kita lakukan setiap hari-hari dapat memiliki dampak besar pada kesehatan kita di masa mendatang, “kata kuda.<br />
The “lebih dari setengah” dari Amerika yang memiliki katarak atau telah menjalani operasi untuk mereka “mungkin dipotong menjadi sekitar 40% – atau 40 lebih dari 50 dari setiap 100 orang Amerika – jika orang-orang dari kita dengan yang lebih miskin dari rata-rata diet makan diet sehat ; dan memotong lebih lanjut lagi jika kita tidak merokok, “kata kuda.<br />
Meskipun studinya keterbatasan obat dan sinar matahari, penelitian lain menemukan bahwa diet dapat mencegah beberapa katarak adalah “menarik,” kata Klein.<br />
“Apa yang dapat Anda lakukan untuk menunda meletakkan pisau di mata seseorang adalah hal yang baik,” kata Klein.Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-255551792034166542.post-65536717498502872010-07-12T22:15:00.000+07:002010-07-12T22:15:04.866+07:00Asam Linoleat Kurangi Risiko StrokeMengonsumsi makanan yang kaya akan asam linoleat - asam lemak yang banyak terdapat dalam minyak jagung, bunga matahari, dan kacang kedelai - akan menurunkan risiko terserang stroke. Penemuan baru ini berdasarkan penelitian yang dipimpin Dr Hiroyasu Iso dari Universitas Tsukuba, Ibarakinen, Jepang. <br />
Menurut penelitiannya, ditemukan secara umum 80% kasus serangan stroke terjadi karena penyumbatan atau terputusnya aliran darah arteri menuju otak. Akibatnya, otak akan kekurangan pasokan oksigen. <br />
Stroke semacam ini dikenal sebagai stroke ischemik, sedangkan 20% kasus lainnya karena pecahnya pembuluh darah dalam otak yang dikenal sebagai stroke hemorhagik. <br />
“Penemuan terbesar pada penelitian ini adalah kadar asam linoleat ternyata terkait dengan risiko stroke total, stroke ischemik dan stroke lakunar, stroke karena pecahnya pembuluh darah arteri dibagian dalam otak,” kata Iso. Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-255551792034166542.post-85693820017783736882010-07-12T22:14:00.000+07:002010-07-12T22:14:14.719+07:00SEKS PASCA STROKE<div class="judul"><strong></strong></div>Benarkan stroke yang mengakibatkan kelumpuhan sebelah anggota tubuh sebagai kondisi yang ¡§mengharamkan¡¨ mereka melakukan hubungan seksual, sehingga menyebabkan mereka tidak peduli lagi dengan seks? Bagaimana melakukan hubungan seksual yang benar bagi suami atau istri pasca stroke? <br />
<br />
Kepala Biro Konsultasi Kesejahteraan Keluarga PK Sint Carolus, Jakarta, Dr Gerard Paat, MPH mengatakan, mitos yang mengharamkan penderita stroke melakukan hubungan seks perlu dihapus, karena kebanyakan pasien stroke tidak hanya mampu melakukan hubungan seks dengan keterbatasannya itu, tetapi juga membutuhkannya terutama bila pasien tersebut pria. Bahkan, minat seks pada penderita tetap ada, terutama pada minggu-minggu pertama pasca stroke. <br />
Ditambahkannya, pada umumnya fungsi seksual pasca stroke sedikit atau banyak akan terganggu. Gangguan tersebut dapat berupa penurunan gairah seksual, gangguan ereksi atau ejakulasi (pada pria), berkurangnya kebasahan vagina dan menurunnya kepakaan alat kelamin sampai gangguan orgasme (pada wanita). <br />
Pada pasien dengan kelumpuhan unilateral, gangguan/hambatan dalam melaksanakan kegiatan seksual dapat disebabkan berbagai faktor, seperti gangguan ereksi penis pada awal kecacatan, ejakulasi dini, kesulitan dalam posisi, refleks yang meninggi, keengganan yang dirasakan oleh pasangan terhadap bagian tubuh yang cacat maupun hambatan dalam komunikasi verbal (menyebabkan komunikasi seksual pun terganggu) dan lain sebagainya. <br />
Dalam melakukan hubungan seksual pada penderita stroke ada beberapa hal yang perlu diperhatikan: <br />
„h Pertama, perilaku yang mengalami perubahan tergantung pada kerusakan otak. Kerusakan pada otak bagian kanan membuat penderita terlalu yakin dan tidak sabar yang dapat menyebabkannya bersifat implusif, kaku; yang dapat mengganggu fungsi seksual. Pada keadaan ini perlu menambah konsentrasi. Sedangkan kerusakan pada otak bagian kiri akan membuatnya sangat hati-hati, bahkan ragu-ragu untuk berhubungan seksual atau amat lambat dalam reaksi dan gerakannya. Di sini diperlukan pemberian semangat untuk membantunya meningkatkan keberanian. <br />
„h Kedua, adanya perubahan emosi yang cepat. Di sini pasangan harus mampu menanggapinya sebagai sesuatu yang tidak bersifat pribadi. Bila muncul depresi gairah seks dapat amat berkurang. Mintalah petunjuk pada ahli atau teman senasib yang sudah pengalaman. <br />
„h Ketiga, beberapa konsekuensi fisik dapat terjadi seperti kelumpuhan atau kehilangan rasa yang dapat mengganggu kegiatan seks. Dalam hal ini penting sekali untuk mencari dan menemukan bagian-bagian tubuh yang masih sensitif dan berusaha merangsang bagian yang tidak lagi sensitif. Perangsangan tersebut tidak akan berakibat buruk malahan dapat mengembalikan sensasi/fungsi bagian tersebut. Dan upayakanlah agar waktu perangsangan lebih lama. <br />
„h Keempat, menggunakan posisi persetubuhan yang biasanya menyenangkan tentu tidak akan sulit. Carilah letak yang paling cocok yang tidak mengurangi keleluasaan gerak. Bila istri pasangan yang sehat, istri aktif tentunya lebih cocok. <br />
„h Kelima, kejang otot dapat saja terjadi sewaktu berhubungan seks. Walaupun kadang-kadang menakutkan, keadaan ini tidak berbahaya dan hubungan seks dapat diteruskan. <br />
„h Keenam, pada keadaan tertentu dengan petunjuk dokter dapat digunakan alat bantu seperti vibrator atau untuk merangsang gairah yang rendah gunakanlah bahan bacaan atau tontonan yang merangsang. <br />
Beberapa keterbatasan yang dialami pasca stroke kadang dibuat lebih rumit lagi dengan rasa khawatir penderita terhadap kemungkinan terkena stroke lagi karena hubungan seks. Sebenarnya kekhawatiran tersebut tidak berdasar sama sekali. ¡§Memang penderita stroke harus menghindari hubungan seks bila banyak makan, sedang capai atau takut. Namun sebaliknya pula ketika berhubungan seks suhu kamar dan kondisi kamar harus nyaman dan tenang,¡¨ ujar Gerard. <br />
Karenanya kepada mereka yang memiliki pasangan penderita stroke diingatkan bahwa peranan pasangan menjadi sangat penting dalam seks pasca stroke. Dalam arti, diperlukan sikap pasangan yang positif dan selalu membari semangat, berperilaku sabar dan tekun, tidak pernah mengomel atau mengejek terhadap penderita, serta menunjukkan cinta kasih yang mau berkorban dan penuh pengertian. ()Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-255551792034166542.post-13027962780659516562010-07-12T22:12:00.002+07:002010-07-12T22:12:59.400+07:00PENDERITA KATARAK DI INDONESIA SELALU BERTAMBAH 210.000 ORANG PER TAHUNMata merupakan bagian dari panca indera yang sangat penting dibanding indera lainnya. Para ahli mengatakan, jalur utama informasi 80 persen melalui mata. Tak ayal lagi, mata seringkali disebut jendela karena bisa menyerap semua yang memantulkan. Fatalnya, cahaya yang masuk justru bisa menjadi faktor penyebab kebutaan. Di Indonesia, jumlah penderita kebutaan akibat katarak selalu bertambah 210.000 orang per tahun, 16 % diantaranya diderita penduduk usia produktif. <br />
<br />
Berdasar data organisasi kesehatan dunia (WHO), saat ini di seluruh dunia, ada sekitar 135 juta penduduk dunia memiliki penglihatan lemah dan 45 juta orang menderita kebutaan. Dari jumlah itu, 90% diantaranya berada di negara berkembang dan sepertiganya berada di Asia Tenggara. Sementara itu, 1,5 % penduduk Indonesia berada dalam kebutaan. Hal ini merujuk dari hasil Survei Kesehatan Indera Penglihatan dan Pendengaran tahun 1993-1996 yang dilakukan Departemen Kesehatan di 8 propinsi (Sumatra Barat, Sumatera Selatan, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan dan Nusa Tenggara Barat). <br />
Penyebab kebutaan di Indonesia ini, ungkap Prof Dr H Azrul Azwar, MPH, Dirjen Bina Kesehatan Masyarakat (Binkesmas), Depkes, umumnya disebabkan oleh katarak. Faktor pemicu katarak itu sendiri bisa disebabkan oleh pantulan sinar ultraviolet, kekurangan riboflavin (vitamin B2) dan usia lebih panjang. Cara efektif melindungi mata dari sinar ultraviolet ini bisa dilakukan dengan memakai kaca mata hitam dan topi. “Pokoknya, jangan keluar menentang matahari tanpa pengaman,” cetus Azrul saat melakukan Jumpa Pers sehubungan Peringatan Hari Penglihatan Sedunia pada 10 Oktober 2002 lalu. <br />
Dr Farida Sirlan, SPM, Direktur Rumah Sakit Cicendo dalam kesempatan itu ikut juga menambahkan bahwa riboflafin banyak terdapat pada kacang-kacangan, sayuran dan daging. Kekurangan riboflafin, banyak dialami masyarakat pantai yang lebih sering mengkonsumsi makanan laut. Dampaknya, mereka mudah terserang penyakit sistemik seperti hipertensi, diabetes melitus dan lain-lain. Apabila terjadi gangguan metabolisme di tubuh, maka lensa mata yang jernih jadi keruh dan menjadi katarak. <br />
<br />
Terus bertambah <br />
<br />
Menurut Dr Istiantoro, Ketua Persatuan Dokter Ahli Mata indonesia (Perdami, kebutaan di Indonesia pada tahun 1982 baru 1,2%, tetapi kebutaan terus naik hingga sepuluh tahun kemudian menjadi 1,5 %. Padahal, hampir semestinya penduduk Indonesia tidak boleh buta. Mengapa? Karena komitmen ini seharusnya datang dari diri kita sendiri. Kebutaan lebih dari 1% atau yang sering disebut katarak, ungkap Istiantoro, tidak dapat ditanggulangi hanya dengan aspek lini atau pertolongan dokter, tapi juga harus ditangani masyarakat sendiri. <br />
“Katarak merupakan penyakit yang tidak dapat dicegah kecuali pada kebutaannya. Itupun baru bisa efektif bila dilakukan melalui operasi,” jelas speasilis mata ini seraya menguraikan alasannya, “salah satu gangguan pada mata tersebut pasti akan dialami pada kaum lanjut usia karena katarak tergolong penyakit degeneratif.” <br />
Insiden kebutaan katarak di Indonesia diperkirakan 1 permil. Sehingga setiap tahun terdapat kira-kira lebih dari 210.000 penderita katarak baru. Hal ini tidak sebanding dengan kemampuan operasi katarak setiap tahunnya yang hanya mencapai 80.000 orang. Akibatnya, ada 1.720.000 penderita katarak tidak ditangani. <br />
Banyaknya penderita katarak yang tidak ditangani ini, ungkap Istiantoro, sebenarnya lebih dikarenakan tidak adanya uang untuk biaya operasi katarak. Dari 750 orang yang tersebar di seluruh Indonesia, hanya 500 dokter yang aktif dengan kemampuan masing-masing menangani 100 penderita per tahun. Realitanya, setiap minggu satu dokter hanya menangani dua kali operasi katarak. <br />
Lebih jauh, Azrul mengakui, banyak dari penderita kebutaan di negara berkembang adalah mereka yang hidup dalam kemiskinan dan merupakan kelompok lemah dan terpinggirkan. Untuk mengantisipasi semua itu, melalui perogram Jaring Pengaman Sosial Bidang Kesehatan (JPS-BK), program operasi katarak diberikan untuk keluarga miskin. Dan salah satu upaya mencegah kebutaan pada anak-anak, sejak tahun 2001 Depkes telah memberikan vitamin A secara gratis untuk anak-anak usia di bawah lima tahun dan di atas lima tahun, dua kali dalam setahun, yaitu setiap bulan Februari dan Agustus.Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-255551792034166542.post-56436444674386314542010-07-12T22:10:00.000+07:002010-07-12T22:10:14.027+07:00Katarak Mata – Salah Satu Penyakit Degeneratif Yang Menyebabkan Kebutaan. Bagaimana Menghindarinya ?<div id="stats"> <span> </span><span></span></div><div style="text-align: justify;"><a class="highslide" href="http://www.diamondindonesia.co.id/wp-content/uploads/2010/01/Katarak-1.jpg" onclick="return vz.expand(this)"><img alt="Katarak 1" class="alignnone size-full wp-image-990" height="163.7" src="http://www.diamondindonesia.co.id/wp-content/uploads/2010/01/Katarak-1.jpg" style="margin: 10px 15px;" title="Katarak 1" width="575" /></a></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: large;"><strong>Latar belakang masalah</strong></span></div><div style="text-align: justify;">Katarak lensa mata, atau biasanya disebut dengan “<strong><em>Katarak</em></strong>”, merupakan penyakit Degenerasi, yang diderita pada kebanyakan Usia Lanjut (<strong><em>Lansia</em></strong>). Kapan Katarak terjadi, tidak ada yang bisa menjelaskan. <strong>Apakah Katarak harus terjadi pada setiap orang</strong> ? Jawabannya adalah “<strong>Ya</strong>”, tetapi <strong>apakah kejadian Katarak harus sampai terjadi gangguan pengelihatan</strong> ? Jawabannya “<strong>Tidak</strong>”.<br />
<a class="highslide" href="http://www.diamondindonesia.co.id/wp-content/uploads/2010/01/Katarak-2.jpg" onclick="return vz.expand(this)"><img alt="Katarak 2" class="size-full wp-image-1039 alignright" height="180" src="http://www.diamondindonesia.co.id/wp-content/uploads/2010/01/Katarak-2.jpg" style="margin: 10px 15px;" title="Katarak 2" width="225" /></a>Katarak lensa mata, adalah suatu proses terjadinya <strong><em>kekeruhan lensa mata</em></strong>, yang menyebabkan hilangnya daya tembus cahaya melalui lensa mata, sehingga menyebabkan gagalnya organ mata menerjemahkan bayangan gambar yang dilihatnya. Proses kekeruhan yang terjadi pada lensa mata inilah yang selanjutnya dikatakan sebagai proses Degenerasi atau penurunan fungsi lensa mata, sehingga terjadi gangguan pengelihatan dan sampai dapat <strong>terjadi kebutaan</strong>. Gangguan pengelihatan yang disebabkan oleh proses kekeruhan lensa mata ini tergantung pada cepat lambatnya perjalanan proses itu sendiri. Kadang sedemikian lambatnya proses kekeruhan terjadi, sehingga seorang yang berusia di atas 80 tahun masih dapat melihat dengan jelas. Tetapi sebaliknya, sedemikian cepat proses kekeruhan itu terjadi, dengan segala akibatnya, pada usia di bawah 60 tahun sudah terjadi gangguan pengelihatan, bahkan telah menjadi buta.<br />
Yang pasti proses Katarak (<em>pengkeruhan lensa mata</em>) terjadi seiring dengan bertambahnya usia seseorang, yang secara wajar, fungsi pengelihatannya masih tetap baik sampai akhir hidupnya. Lalu yang kini menjadi masalah adalah ketika proses Katarak terjadi sedemikian cepat, sehingga seseorang mengalami gangguan pengelihatan, bahkan sampai menjadi buta akibat fungsi matanya buruk. Inilah kemudian yang kita sebut dengan “<strong>Penyakit Katarak mata</strong>”.Apakah proses Katarak / pengeruhan lensa mata dapat kita hentikan atau hindari ? Jawabannya : “<strong>Tidak</strong>”, sebab proses katarak adalah proses alami yang pasti dialami oleh setiap manusia dalam hidupnya. Tetapi yang dapat kita lakukan adalah melambatkan proses Katarak itu sedemikian rupa sehingga tidak sampai terjadi gangguan fungsi pengelihatan, sampai akhir hayat.<br />
Hampir semua penderita Katarak tidak menyadari kalau ia sedang mengalami proses pengeruhan lensa mata, hal ini disebabkan karena prosesnya yang berjalan lambat, sehingga gangguan pengelihatannya juga terganggu secara berangsur dan masih dapat menyesuaikan diri dengan gangguannya tersebut. Namun ketika sudah sampai pada saat yang kritis, dimana fungsi pengelihatannya sudah benar benar terganggu, barulah ia sadar kalau dirinya menderita Katarak. Dan pada keadaan seperti ini tidak ada satu obatpun yang dapat mengembalikan kekeruhan lensanya untuk menjadi bening kembali, selain menunggu saatnya sampai terjadi kekeruhan yang total, agar dapat dilakukan tindakan operatif yaitu membuang lensa matanya dan menggantikannya dengan lensa buatan. Dalam hal ini bisa dengan cara menanamkan lensa baru ke dalam mata, atau membantunya dengan menggunakan kaca mata. Operasi Katarak tidak dapat memulihkan sepenuhnya <strong>ketajaman</strong> pengelihatan, tetapi hanya sebatas mengembalikan fungsi pengelihatan <strong>sebatas dapat melihat</strong>. Masalah ini sering kemudian menjadi salah pengertian antara penderita dan dokter, karena disatu pihak penderita menuntut agar ketajaman pengelihatan dapat pulih seperti sedia kala, dilain pihak tidak ada jaminan dari satu dokter ahli mata manapun, untuk dapat mewujudkan tuntutan itu, karena seperti telah dijelaskan bahwa pengambilan lensa mata yang keruh (<em>Operasi Katarak</em>), hanyalah mengembalikan fungsi pengelihatan sebatas “Dapat melihat”, tetapi tidak memperbaiki ketajaman pengelihatan.</div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: medium;"><strong>Sejumlah tanda dan tahapan gejala yang terjadi pada penderita Katarak :</strong></span></div><strong><em>1. </em><em>Merasa gatal-gatal pada mata, </em></strong><br />
<strong><em>2. </em><em>Air matanya mudah keluar, </em></strong><br />
<strong><em>3. </em><em>Pada malam hari terjadi gangguan pengelihatan, </em></strong><br />
<strong><em>4. </em><em>Tidak bisa menahan silaunya sinar matahari atau sinar lampu. </em></strong><br />
<strong><em>5. </em><em>Melihat selaput seperti awan di depan penglihatannya. </em></strong><br />
<strong><em>6. </em><em>Awan yang menutupi lensa mata semakin merapat dan menutup seluruh bagian mata. </em></strong><br />
<strong><em>7. </em><em>Penderita akhirnya kehilangan penglihatannya.</em></strong><br />
<div style="text-align: justify;">Sampai tahapan ke – 4, penderita sering masih belum sadar kalau terjadi Katarak, dan baru ia ketahui setelah dilakukan pemeriksaan yang intensif ke dokter ahli mata. Dengan peralatan sederhana (<em>lampu senter</em>) seorang dokter umum baru bisa mendeteksi Katarak bila penderita sudah mengalami tahapan gejala ke – 5. Dan itupun tergantung pada kejelian dokter yang bersangkutan. Dan biasanya awam yang memeriksakan gangguan pengelihatan akibat Katarak lensa mata, sudah berada pada tingkat yang lanjut (<em>di atas tahapan ke 5</em>).</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: large;"><strong>Penyebab Katarak</strong></span><br />
Faktor penyebabnya cukup banyak, faktor yang ditemukan dan tercatat antara lain terbagi menjadi 3 kelompok yaitu :</div><div style="text-align: justify;"><strong>Kelompok alami :</strong></div><ul style="text-align: justify;"><li>Faktor penuaan.</li>
</ul><div style="text-align: justify;"><strong>Kelompok kelainan bawaan/lahiriah/keturunan</strong> :</div><ul style="text-align: justify;"><li>Faktor keturunan.</li>
<li>Cacat bawaan sejak lahir.</li>
</ul><div style="text-align: justify;"><strong>Kelompok trauma</strong> :</div><ul style="text-align: justify;"><li>Mata tanpa pelindung terkena sinar matahari dalam waktu yang cukup lama.</li>
<li>Operasi mata sebelumnya.</li>
<li>Trauma (<em>kecelakaan</em>) pada mata.</li>
</ul><div style="text-align: justify;"><strong>Kelompok akibat penyakit lain</strong> (<em>komplikasi/penyulit</em>) :</div><ul style="text-align: justify;"><li>Katarak yang terjadi pada bayi karena sang ibu terinfeksi virus pada saat hamil muda.</li>
<li>Masalah kesehatan lain, seperti pada Diabetes Mellitus (<em>kencing manis</em>).</li>
<li>Penggunaan obat<sup>2</sup>an tertentu, khususnya golongan Steroid.(<em>Prednison</em>)</li>
</ul><div style="text-align: justify;"><strong>Idiophatic</strong><strong> </strong>:</div><ul style="text-align: justify;"><li>Faktor-faktor lainya yang belum diketahui penyebabnya (<em>Idiophatic</em>).</li>
</ul><div style="text-align: justify;"><strong> </strong></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: large;"><strong>Terbentuknya Katarak</strong></span></div><div style="text-align: justify;">Proses terjadinya Katarak adalah karena <strong>terjadinya perubahan komposisi Biokimiawi lensa</strong>. Perubahan Biokimiawi ini dapat terjadi secara alami yaitu akibat penuaan, tetapi bisa juga akibat hal lain seperti karena terjadinya kerusakan enzym (<em>karena faktor keturunan, dan berbagai pengaruh dari luar seperti akibat polusi</em>), trauma pada lensa, penyakit Kencing manis (<em>Diabetes Mellitus</em>), serta penggunaan obat obatan tertentu (<em>golongan Steroid seperti Prednison</em>) dalam jangka panjang.<a class="highslide" href="http://www.diamondindonesia.co.id/wp-content/uploads/2010/01/Katarak-3.jpg" onclick="return vz.expand(this)"><img alt="Katarak 3" class="size-full wp-image-1040 alignleft" height="165" src="http://www.diamondindonesia.co.id/wp-content/uploads/2010/01/Katarak-3.jpg" style="margin: 10px 15px;" title="Katarak 3" width="400" /></a><br />
Perubahan Biokimiawi yang terus berlangsung akan mengakibatkan timbulnya pengkabutan lensa. <strong>Pengkabutan lensa</strong>, menyerupai pencorengan minyak-gemuk diatas sebuah lensa kamera, hal mana dapat terjadi pada segala usia, namun paling sering nampak pada orang-orang yang berumur di atas usia 42 tahun.</div><div style="text-align: justify;">Akhir akhir ini usia terjadinya Katarak lensa mata menjadi tidak menentu, ada beberapa faktor yang diduga menjadi penyebabnya, antara lain yang disebabkan oleh karena polusi udara-makanan/minuman (<strong><em>terbentuknya Radikal bebas</em></strong>). Dan yang paling dianggap berperan disini adalah akibat “<strong>Radiasi sinar matahari</strong>”.Sejumlah bukti menunjukan bahwa radiasi UV (<em>Ultra Violet</em>) dapat mengkaburkan lensa, yaitu dengan membentuk fragmen-fragmen kimia yang sangat reaktif yang dikenal dengan “<strong>Radikal bebas</strong>“. (<em>Tipe radiasi ultraviolet dari sinar matahari disebut UVB yaitu jenis yang menyebabkan pelepuhan terbakar matahari dan kanker kulit. Lensa mata mudah menyerap sinar-sinar ini</em>).Selain radiasi UV, ternyata polusi lainnya seperti merokok, juga menunjuk peran yang sama, yaitu mengacaukan / mengganggu struktur lensa yang lembut.</div><a class="highslide" href="http://www.diamondindonesia.co.id/wp-content/uploads/2010/01/Katarak-6A.jpg" onclick="return vz.expand(this)"><img alt="Katarak 6A" class="alignnone size-full wp-image-1041" height="250" src="http://www.diamondindonesia.co.id/wp-content/uploads/2010/01/Katarak-6A.jpg" style="margin: 10px 15px;" title="Katarak 6A" width="565" /><br />
</a><br />
Suatu Katarak dapat berkembang sedemikian lambatnya, sehingga seseorang tidak menyadari bahwa ia sedang mengalami Katarak. Jika proses Katarak terjadi pada pinggiran luar dari lensa, mungkin ini tidak memberikan dampak perubahan dalam fungsi penglihatannya. Tetapi jika pengkabutan terjadi dekat pusat (<em>bagian tengah</em>) lensa, maka akan berdampak dan mengganggu penglihatan yang jelas.<a class="highslide" href="http://www.diamondindonesia.co.id/wp-content/uploads/2010/01/Kaca-Mata-Hitam-1.jpg" onclick="return vz.expand(this)"><img alt="Kaca Mata Hitam 1" class="size-full wp-image-1042 alignright" height="196" src="http://www.diamondindonesia.co.id/wp-content/uploads/2010/01/Kaca-Mata-Hitam-1.jpg" style="margin: 10px 15px;" title="Kaca Mata Hitam 1" width="150" /></a><br />
<div style="text-align: justify;"><strong> </strong></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: large;"><strong>Pencegahan </strong></span></div><div style="text-align: justify;">Pencegahan utama adalah mengontrol penyakit yang berhubungan dengan katarak dan menghindari faktor-faktor yang mempercepat terbentuknya katarak.<br />
Menggunakan <strong><em>kaca mata hitam</em></strong> ketika berada di luar ruangan pada siang hari agar dapat mengurangi jumlah sinar UltraViolet yang masuk ke dalam mata. Berhenti merokok bisa mengurangi resiko terjadinya katarak.</div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-255551792034166542.post-4137225923395167042010-07-12T21:17:00.002+07:002010-07-12T21:17:48.936+07:00Katarak — Kabut Pada Mata<h2><span style="color: red;"></span></h2><strong><a href="http://obatpropolis.com/wp-content/uploads/2010/03/katarak.jpg"><img alt="" class="alignleft size-full wp-image-123" height="149" src="http://obatpropolis.com/wp-content/uploads/2010/03/katarak.jpg" title="katarak" width="199" /></a><a href="http://obatpropolis.com/katarak-kabut-pada-mata/" title="katarak">Katarak</a></strong> adalah suatu jenis penyakit pada mata karena Lensa mata menjadi keruh sehingga menghalangi Cahaya yang masuk. Penglihatan penderita katarak menjadi terganggu dan bahkan bisa menjadi buta bila semakin parah dan tidak ditangani secara baik. Penyebab kekeruhan yang terjadi pada lensa mata bisa bermacam-macam, bisa terjadi akibat hidrasi (penambahan cairan lensa),denaturasi protein lensa atau dapat juga akibat dari kedua-duanya. Biasanya mengenai kedua mata dan berjalan progresif.<br />
<strong>Faktor Penyebab dan proses terjadinya <a href="http://obatpropolis.com/katarak-kabut-pada-mata/" title="katarak">katarak</a></strong><br />
<strong><a href="http://obatpropolis.com/katarak-kabut-pada-mata/" title="katarak">Katarak</a> </strong>sebagian besar terjadi karena factor usia atau penuaan, namun katarak bisa juga disebabkan oleh beberapa faktor risiko lain, seperti:<br />
<ul><li>Katarak traumatic:disebabkan oleh riwayat trauma/cedera pada mata.</li>
<li>Katarak sekunder: disebabkan oleh penyakit lain, seperti penyakit/gangguan metabolisme, proses peradangan pada mata, atau penyakit kencing manis (<a href="http://obatpropolis.com/diabetes-mellitus/" target="_blank" title="diabetes melitus">diabetes mellitus</a>).</li>
<li>Katarak yang disebabkan oleh paparan sinar radiasi.</li>
<li>Katarak yang disebabkan oleh penggunaan <a href="http://obatpropolis.com/pernyataan-dan-komentar-tentang-obat-kimia" target="_blank" title="obat-obatan kimia">obat-obatan</a> jangka panjang, seperti kortikosteroid dan obat penurun kolesterol.</li>
<li>Katarak kongenital yang dipengaruhi oleh faktor genetik.</li>
</ul><strong>Gejala Penyakit Katarak<br />
</strong><br />
Gejala penyakit <a href="http://obatpropolis.com/katarak-kabut-pada-mata/" title="katarak">katarak</a> biasanya berupa keluhan penurunan kemampuan pengelihatan yang terjadi secara progresif (seperti rabun jauh memburuk secara progresif). Pengelihatan berkabut seolah-olah melihat asap dan pupil mata berwarna keputih-putihan. Selanjutnya apabila katarak telah semakin buruk pupil akan tampak benar-benar putih ,sehingga refleks cahaya pada mata menjadi negatif (-).<br />
Bila <a href="http://obatpropolis.com/katarak-kabut-pada-mata/" title="katarak">katarak</a> tidak segera ditangani dan dibiarkan maka jelas akan mengganggu kemampuan melihat dan kemungkinan juga dapat menimbulkan komplikasi berupa<a href="http://obatpropolis.com/glaukoma/" target="_blank" title="glaukoma"> Glaukoma</a> dan Uveitis.<br />
<strong>Pengobatan</strong><br />
Obat – obat <a href="http://obatpropolis.com/katarak-kabut-pada-mata/" title="katarak">katarak </a>berupa obat tetes mata, vitamin atau anti oksidan hanya menghambat proses bertambah matangnya katarak, tetapi tidak dapat mengurangi atau menghilangkan katarak. Opersi katarak dilakukan jika penglihatan sudah mengganggu pasien, tidak harus menunggu sampai katarak matang. Katarak tidak dapat diatasi dengan laser, akan tetapi harus dengan pembedahan untuk mengeluarkan lensa yang keruh tersebut, kemudian diganti dengan lensa tanam buatan. Operasi katarak dapat dilakukan dengan mikroskop dan mesin <em>fakoemulsifikasi,</em> yang memafaatkan getaran ultrasonik untuk menghancurkan katarak. Tindakan laser dapat digunakan setelah operasi katarak, apabila kapsul lensa mengalami kekeruhan.Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-255551792034166542.post-53275936512178014022010-06-14T12:34:00.003+07:002010-06-14T12:36:16.472+07:00<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiq5g3rF1o38w4WhNKTZC0tq5G7V_vg0hCwCOipF7lEGPXXl8qC51RjC3QGMbbDiE_7J_2fAfLv02nCcYHXyx9A6wDRTbtrE3noIAUDQXPwQmTyNF73PZfmIyq824l1ZBTTYi29j5pJisIQ/s1600/SENYUMLAH-PADA-DUNIA.gif" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="195" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiq5g3rF1o38w4WhNKTZC0tq5G7V_vg0hCwCOipF7lEGPXXl8qC51RjC3QGMbbDiE_7J_2fAfLv02nCcYHXyx9A6wDRTbtrE3noIAUDQXPwQmTyNF73PZfmIyq824l1ZBTTYi29j5pJisIQ/s400/SENYUMLAH-PADA-DUNIA.gif" width="400" /></a></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-255551792034166542.post-31792933473380825052010-06-14T12:32:00.001+07:002010-06-14T12:32:32.783+07:00CARA BEDAKAN MADU ASLI DAN PALSUKetika anda sedang membeli madu di toko atau di tempak khusus menjual madu,alangkah baiknya di periksa terlebih dahulu karena bisa saja madu yang anda beli tersebut PALSU.untuk mengetahui madu asli apa palsu ada 3 cara sebagai berikut:<br />
1. Isikan madu ke dalam gelas sampai terisi 1 /3 gelas kira2 , Kemudian tuangkan air putih sampai penuh kedalam gelas lalu di aduk. Jika Madu tersebut : ASLI : maka air campuran tersebut akan berwarna keruh, ini disebabkan karena madu masih mengandung sari bunga PALSU : maka air campuran tersebut akan berwarna agak bening.<br />
2. Tuang madu ke dalam satu sendok makan, kemudian panaskan sendok yang terisi madu tersebut diatas lilin. Jika Madu tersebut : ASLI : maka jika sudah mendidih madu tersebut akan mengeluarkan busa, kemudian busa dan madu tersebut pasti AKAN tumpah meleleh keluar dari sendok. Kemudian setelah dingin aduk2 madu tersebut menggunakan lidi dan jika madu tersebut diangkat dengan lidi masih terasa lembut. PALSU : maka jika sudah mendidih madu tersebut akan mengeluarkan busa, kemudian busa dan madu tersebut TIDAK AKAN tumpah meleleh keluar dari sendok. Kemudian setelah dingin aduk2 madu tersebut menggunakan lidi dan jika madu tersebut diangkat dengan lidi dia akan terasa agak keras dan akan membentuk kawat tipis.<br />
3. Siapkan Toples Gelas ( contoh : toples bekas selai). Isi potongan ikan mentah ke dalam toples dan rendam dengan madu. Jika Madu tersebut : ASLI : maka setelah 2 minggu potongan ikan terebut tidak menciut alias masih dalam bentuk semula dan akan mengeluarkan bau menyengat. PALSU : maka setelah 2 minggu potongan ikan tesebut akan menciut/susut dari bentuk aslinya.<br />
<br />
<img alt="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhBo7mo3QZDJzWRSZ79JE0-moDVGvXRIsE8XYIgNoVSnATFaysB7Kt090AsGaLE251F26P0kKCcee88wdt-82JZpHlEOCl6j0KW7md-3mOXFRoj39525WtK0l4CKgHjDOwg0FMAykTNobU/s400/madu.jpg" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhBo7mo3QZDJzWRSZ79JE0-moDVGvXRIsE8XYIgNoVSnATFaysB7Kt090AsGaLE251F26P0kKCcee88wdt-82JZpHlEOCl6j0KW7md-3mOXFRoj39525WtK0l4CKgHjDOwg0FMAykTNobU/s400/madu.jpg" />Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-255551792034166542.post-60461444582861741342010-06-14T12:31:00.001+07:002010-06-14T12:31:56.729+07:00ENTEROVIRUS, VIRUS YANG MENGERIKAN <a href="http://go2.wordpress.com/?id=725X1342&site=kweklina.wordpress.com&url=http%3A%2F%2Fkweklina.files.wordpress.com%2F2008%2F10%2F20080504132751290583.jpg&sref=http%3A%2F%2Fkweklina.wordpress.com%2F2008%2F10%2F13%2Fenterovirusvirus-yang-mengerikan%2F"><img alt="" class="alignnone size-full wp-image-553" height="193" src="http://kweklina.files.wordpress.com/2008/10/20080504132751290583.jpg?w=186&h=193" width="186" /></a><a href="http://kweklina.files.wordpress.com/2008/10/20080504132748864584.jpg"><img alt="" class="alignnone size-thumbnail wp-image-551" height="193" src="http://kweklina.files.wordpress.com/2008/10/20080504132748864584.jpg?w=204&h=193" width="204" /></a><a href="http://kweklina.files.wordpress.com/2008/10/20080504132748864584.jpg"><img alt="" class="size-full wp-image-552 alignnone" height="209" src="http://kweklina.files.wordpress.com/2008/10/20080504132750109600.jpg?w=409&h=209" width="409" /></a><br />
<h6>Gambar-gambar ini saya ambil dari internet China.</h6><h2><em> </em><em>Saya tulis apa yang saya tahu,dengan pengetahuan seadanya yang saya miliki tentang virus ini,mudah-mudahan bisa berguna untuk mengantipasi,supaya semua bisa hidup sehat dan bahagia!Dan mungkin anda juga sudah pernah tahu tentang virus mengerikan ini!<br />
Enterovirus 71 atau EV-71 diduga berasal dari negeri China. Pernah menggemparkan dan membuat masyarakat Taiwan kwatir.Virus satu ini masuk ke dalam tubuh manusia melalui saluran pencernaan dan lantas beranak pinak di pangkal tenggorokan.</em><br />
<em>Virus ini bisa membuat gejala yang berbeda.<br />
Gejala serangan enterovirus 71 sangat mirip gejala flu biasa,penyakit diawali dengan demam tidak tinggi 2-3 hari, diikuti nyeri tengorokan atau infeksi tengorokan , sulit makan dan minum karena nyeri akibat luka di mulut dan lidah. Kadang disertai sedikit pilek atau gejala seperti flu. Timbul vesikel yang kemudian pecah, luka dimulut seperti sariawan di sekitar lidah, gusi, pipi sebelah dalam, terasa nyeri sehingga sukar untuk menelan. Bersamaan dengan itu timbul lepuh kemerahan kecil-kecil , papulovesikel yang tidak gatal ditelapak tangan dan kaki. Kadang-kadang juga bisa ada dibokong.<br />
Gejala yang dianggap berat adalah suhu lebih dari 39℃ atau demam tinggi tidak turun-turun, denyut jantung sangat cepat , sesak, tidak ada nafsu makan dan minum, muntah atau diare dengan dehidrasi, badan sangat lemas, kesadaran turun atau kejang-kejang.<br />
Anak usia 2 minggu sampai 5 tahun sering terkena infeksi virus ini, meskipun pada orang dewasa dapat juga terjadi</em><br />
<em> Kalo sudah membentuk sebuah koloni, maka tubuh manusia yang menjadi habitat barunya akan diserang habis-habisan melalui pembuluh darah. Akibatnya beberapa organ tubuh dan jaringan syaraf tidak mampu bekerja sebagaimana mestinya ataupun menyebabkan kematian. Bahkan, Implikasi virus ini bisa menyebabkan multi penyakit pada manusia.</em><br />
<em>Penyakit ini sangat menular dan sering terjadi dalam musim panas. Penularan yang paling cepat adalah disekolahan.<br />
Virus ini mudah menular melalui kontak langsung dengan penderita.<br />
*Jika batuk/filek gunakan masker penutup mulut.<br />
*Jangan menggunakan gelas,sendok,piring secara bersama-sama.<br />
*Hindari penggunaan handuk,tisu,ataupun barang lain yang dapat terjadi penularan.<br />
*Sering-sering untuk mencuci tangan. </em><br />
<em>Penanganan penyakit ini tidak ada yang khusus, karena merupakan penyakit yang sembuh sendiri dalam 7-10 hari.Usahakan istirahat dengan cukup,berikan penurunan panas untuk mencegah deman tinggi atau menurunkan deman.Atau berikan Immunoglobulin IV (IGIV) pada pasien dengan daya tahan tubuh yang menurun seperti pada bayi,dan pemberian cairan cukup untuk dehidrasi.</em><br />
<em> Untuk menghindari terjangkit enterovirus71, hindari kontak dengan penderita dan biasakan berperilaku hidup sehat dan bersih . </em><br />
<em> Ingat… “BERSIH PANGKAL SEHAT” </em></h2>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-255551792034166542.post-7846626403991876132010-06-14T12:30:00.002+07:002010-06-14T12:30:47.348+07:00Gejala Klinis Penyakit Jantung Koroner (PJK)<h3 class="post-title entry-title"> <br />
</h3><iframe allowtransparency="true" frameborder="0" scrolling="no" src="http://www.facebook.com/plugins/like.php?href=http://nofa-sahabatsehat.blogspot.com/2008/11/gejala-klinis-penyakit-jantung-koroner.html&layout=standard&show-faces=true&width=530&height=60&action=like&colorscheme=light" style="border: medium none; height: 60px; overflow: hidden; width: 530px;"></iframe> <div class="post-header"> </div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://static.howstuffworks.com/gif/adam/images/en/anterior-heart-arteries-picture.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="160" src="http://static.howstuffworks.com/gif/adam/images/en/anterior-heart-arteries-picture.jpg" width="200" /></a></div><br />
<span style="font-family: georgia;">Beberapa hari atau minggu sebelumnya tubuh terasa tidak bertenaga, dada tidak enak, waktu olahraga atau bergerak jantung berdenyut keras, napas tersengal-sengal, kadang-kadang disertai mual, muntah dan tubuh mengeluarkan banyak keringat.<br />
<br />
<em>Dalam kondisi sakit<br />
</em><br />
- Sakit nyeri terutama di dada sebelah kiri tulang bagian atas dan tengah sampai ke telapak</span><span style="font-family: georgia;"> </span><br />
<div align="justify"><span style="font-family: georgia;">tangan. Terjadinya sewaktu dalam keadaan tenang<br />
- Demam, suhu tubuh umumnya sekitar 38 derajat celcius<br />
- Mual-mual dan muntah, perut bagian atas kembung dan sakit<br />
- Debar jantung abnormal<br />
- Tekanan darah rendah atau stroke<br />
- Muka pucat pasi<br />
- Kulit menjadi basah dan dingin badan bersimbah peluh<br />
- Gerakan menjadi lamban (kurang semangat)<br />
- Pingsan<br />
- Tenaga dan pikiran menjadi lemah, ketakutan yang tidak ada alasannya, perasaan mau </span><span style="font-family: georgia;">mati</span></div><div align="justify"><span style="font-family: georgia;">saja. </span></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-255551792034166542.post-277716977771230032010-06-14T12:29:00.002+07:002010-06-14T12:29:55.855+07:00PENGARUH MEDAN MAGNET TERHADAP KESEHATAN<div style="text-align: center;"><span style="color: green;"><img alt="amwand" class="alignnone size-full wp-image-79" height="514" src="http://1melilea.files.wordpress.com/2009/01/amwand.jpg?w=569&h=514" title="amwand" width="569" /><br />
</span></div><h3 class="storytitle"><a href="http://amegaglobalindonesia.wordpress.com/2008/08/17/pengaruh-medan-magnet-terhadap-peredaran-darah/" rel="bookmark">PENGARUH MEDAN MAGNET TERHADAP PEREDARAN DARAH</a></h3><!-- end META --><br />
<img alt="" class="alignleft size-medium wp-image-29" height="300" src="http://amegaglobalindonesia.files.wordpress.com/2008/08/1451.jpg?w=211&h=300&h=300" width="211" /><span style="color: green;">Darah yang mengandung Zat Besi dan Medan Magnet, masuk melalui kulit ke dalam Jaringan Tubuh dan juga ke Aliran Darah. Zat besi (FE) didalam darah yang dipegaruhi oleh Medan Magnet, menyebakan aktivitas darah dan peredarannya meningkat, sehingga aliran darah menjadi lebih baik dan teratur.Tubuh sangat tergantung kepada darah yang mengedarkan oksigen dan Nutrisi keseluruh tubuh. Apablia magnet dilekatkan pada pembuluh arteri, seperti pembuluh arteri jantung (titik nadi di pergelangan tangan) atau di pembuluh Arteri Kartoid (di leher), maka akan terjadi penyerapan lebih besar pada aliran darah, sehingga medan magnet dapat dialirkan keseluruh tubuh.</span><br />
<span style="color: green;">Di saat aliran darah meningkat, maka Oksigen serta nutrisi dan hormon akan didistribusikan ke jaringan tubuh mulai dari tissue sampai ke organ-organ tubuh yang lain dengan cepat dan efeltif. Organ-organ itu akan mempunyai persediaan Oksigen dan nutrisi yang cukup, sehingga organ-organ tersebut akan terpelihara.</span><br />
<span style="color: green;">Dewasa ini, Magnet Positif sangat berlebihan, sedangkan Energi Magnet Negatif yang dikeluarkan oleh Gelang & perhiasan Kesehatan Amega Bio-Energy akan mengatur dan membantu meningkatkan Sirkulasi darah Anda dan menyebabkan system syaraf bekerja dengan baik.</span>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-255551792034166542.post-28272010107739308082010-06-14T12:28:00.002+07:002010-06-14T12:28:37.817+07:00Susu, Minuman Penuh Gizi | info for us<h3 class="post-title entry-title"> <br />
</h3><span style="color: red; font-style: italic; font-weight: bold;">Info Kesehatan</span><br />
<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhp-0yUJHJlcGaNGrKbYo_GKFUDrYDSZjM4sl4Q-40rK9mnMlDss7Zce3Q9Q9ju4w2KBZvN2IWfSF6Rpm7x5U4fnW1vw7rSEbKS0Ydmi1goby-ME74NZH8tLmhgtC4ylkftWTqKaeA3yEE/s1600-h/234518p.jpg" onblur="try
{parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5273040273450384530" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhp-0yUJHJlcGaNGrKbYo_GKFUDrYDSZjM4sl4Q-40rK9mnMlDss7Zce3Q9Q9ju4w2KBZvN2IWfSF6Rpm7x5U4fnW1vw7rSEbKS0Ydmi1goby-ME74NZH8tLmhgtC4ylkftWTqKaeA3yEE/s320/234518p.jpg" style="cursor: pointer; display: block; height: 225px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 298px;" /></a><br />
SUSU sangat berperan dalam kesehatan dan kesejahteraan manusia karena mengandung banyak nutrisi yang dibutuhkan oleh manusia untuk tumbuh dan berkembang.<br />
<br />
“Susu juga mengandung senyawa ’bioactive’ yang juga dibutuhkan untuk kesehatan orang dewasa,” kata Ir Budi Rustomo, M.Rur.Sc, Ph.D., Dosen Fakultas Peternakan, Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto, di Purwokerto, Sabtu.<br />
<br />
Menurut dia, di negara-negara maju, minum susu dan menyantap produk-produk susu sudah menjadi bagian dari pola makan mereka sehari-hari.<br />
<br />
Bahkan, kata dia, di negara-negara “welfare state” seperti Eropa Barat, pemenuhan kebutuhan susu bagi anak-anak telah dihayati sebagai hak asasi atau “fundamental right”.<br />
<br />
Susu mempunyai pengaruh positif terhadap berbagai macam organ tubuh manusia, seperti jantung dan ginjal. Kalsium yang dikandung dalam susu mempunyai pengaruh positif terhadap kedua organ ini.<br />
<br />
<br />
<span id="fullpost"><br />
<br />
Menurut Budi, suplai kalsium yang cukup sangat penting untuk mencegah batu ginjal, karena meningkatkan oksalat, menurunkan absorbsi serta sekresi dalam urin.<br />
<br />
Selain itu, kata dia, kalsium yang tinggi dalam susu juga berfungsi untuk kesehatan gigi.”Protein susu sangat bermanfaat, seimbang, mudah dicerna, mempunyai nilai biologis yang tinggi, dan mengandung berbagai komponen yang sangat bermanfaat bagi tubuh,” katanya.<br />
<br />
Menurut dia, produksi susu harus dikembangkan di Indonesia, karena dapat membantu perekonomian rakyat di pedesaan, membantu mengentaskan kemiskinan dengan memberi pendapatan harian dari hasil penjualan susu, serta membantu mengatasi masalah ketahanan pangan.<br />
<br />
Namun sayang, lanjutnya, ada kendala yang menghambat perkembangan industri persusuan di Indonesia, di antaranya terbatasnya pasokan bibit sapi perah unggul.<br />
<br />
“Selama ini tidak ada perusahaan atau investor yang tertarik untuk berinvestasi membangun industri pembibitan sapi perah, karena perputaran modal yang lama, serta suku bunga bank yang masih cukup tinggi, sekitar 14-16 persen,” katanya.<br />
<br />
Oleh sebab itu, lanjutnya, pemerintah harus mulai mendorong permodalan melalui skema kredit Ketahanan Pangan dan kemudahan untuk membuka usaha pembibitan sapi perah dengan bunga yang rendah, serta penyediaan fasilitas, sarana dan prasarana, dan kemudahan lainnya.<br />
<br />
“Untuk menurunkan impor susu, pemerintah pusat maupun daerah, bersama dengan stakeholders lainnya harus meningkatkan produksi susu dalam negeri,” katanya. Hal ini dapat dilakukan dengan skema kemitraan pemodal besar dengan peternak rakyat, atau usaha kecil menengah (UKM) dan koperasi.<br />
<br />
Dia memberi contoh India, sebagai negara penghasil susu nomor satu di dunia, dengan populasi sapi sebanyak 193 juta ekor, industrinya digerakkan oleh para peternak rakyat dan koperasi.”Untuk itu, sudah saatnya kita membangkitkan ’revolusi putih’ berupa sebuah gerakan perubahan yang mendasar dalam bidang persusuan di Indonesia,” katanya.<br />
<br />
ABD<br />
Sumber : Antara</span>Unknownnoreply@blogger.com0